Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Anak-anak Kecil Pun Menyambut Seruan Imam Husain a.s. (Bag. Terakhir)

11- Ali Asghar a.s.

Kejadian yang terjadi di Karbala bukanlah perang, tapi pembantaian. Para musuh keluarga Nabi Muhammad saw. membantai satu-persatu keluarga dan sahabat Imam Husain a.s. dengan keji, bahkan bayi kecil tak berdosa pun menjadi sasaran kebengisan mereka.

Siapakah bayi kecil yang malang itu?

Bayi kecil itu adalah salah satu putera Imam Husain a.s. yang turur hadir bersama ayahnya di padang Karbala. Namanya Abdullah dan dijuluki Ali Asghar. Ibundanya adalah Sayyidah Rubab, putri Amr Al-Qais. (Baca: Doa Imam Ja’far a.s. untuk Peziarah al-Husain a.s.)

Rasa dahaga pada hari Asyura membuat bayi yang baru lahir dan masih menyusu itu tidak berdaya. Bayi yang biasanya bermain di pangkuan ayahnya kini meronta- ronta kehausan. Tak ada setetes air pun untuknya, bahkan air susu ibundanya pun mengering.

Melihat kondisi bayi tersebut, Imam Husain a.s. berkata kepada pasukan musuh yang mengepung keluarga Nabi saw., “Tidak ada yang tersisa dari putera-puteraku dan sahabat-sahabatku selain bayi mungil ini. Apakah kalian tidak melihat bagaimana ia tidak berdaya karena kehausan? Jika kalian tidak menaruh belas kasihan kepadaku, maka setidaknya kasihanilah bayi mungil ini!”

Pada saat itulah, satu busur anak panah bercabang tiga yang dilesatkan oleh Harmalah meluncur dengan cepat dan menancap di tenggorokan Ali Asghar. Panah itu menembus lehernya. Bayi kecil tak berdosa itu pun meneguk cawan syahadah.

Imam Husain a.s. mengambil darah yang mengucur dari leher Ali Asghar dan menebarkan ke langit. Tak setetes pun dari darah itu jatuh ke tanah, karena bumi tak sanggup menerimanya.

Imam Husein a.s. sangat sedih dan bingung bagaimana memberikan jasad bayi kecil itu kepada Ibunya.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un

12- Imam Muhammad Baqir a.s.

Imam Baqir a.s. satu-satunya putera Imam Ali Zainal Abidin a.s. Ibunda beliau adalah Fatimah yang dikenal dengan Ummu Abdullah, puteri Imam Hasan Al-Mujtaba a.s. (Baca: Mengapa Imam Kelima Saja yang Bergelar Al-Baqir?)

Usia Imam Baqir a.s. saat berada di Karbala pada hari Asyura tidak lebih dari tiga tahun setengah. Beliau a.s. merekam dalam benak beliau seluruh peristiwa berdarah Asyura dan saat menjadi tawanan.

13- Ruqayyah

Asyura atau 10 Muharram telah berlalu. Imam Husain a.s. beserta keluarga dan sahabat- sahabatnya telah gugur syahid dibantai para durjana, namun sepertinya musuh belum puas. Setelah itu mereka menyiksa para wanita dan anak-anak dari keluarga Imam Husain a.s. Bagaimana bentuk penyiksaan itu?

Yuk simak baik-baik kisah berikut ini:

Puteri kecil Imam Husain a.s. yang masih berusia 3 atau 4 tahun juga ikut serta dalam perjalanan ke Karbala dan hadir menyaksikan seluruh adegan tragis di sana. Ruqayyah juga berada dalam rombongan tawanan Ahlul Bait dan merasakan berbagai macam siksaan. Ia dipukul ketika tidak lagi mampu berjalan. Pada akhirnya kafilah suci keluarga Nabi saw. tiba di Syam. Sesampainya disana, mereka ditawan di sebuah rumah tua yang hampir runtuh.

Suatu malam, Ruqayyah kecil bermimpi bertemu dengan ayahandanya, Imam Husain a.s. Setelah terjaga, ia menangis sejadi-jadinya hingga terdengar sampai ke istana. (Baca: Berziarah ke Karbala Lebih Utama dari Berhaji ke Makkah?)

Yazid terganggu mendengar tangisannya. Ia berteriak memanggil penjaga, “Tangisan siapa ini? suara tangisnya sangat menggangguku.”

Para penjaga melaporkan bahwa suara itu adalah tangisan Ruqayyah. Yazid bertanya, “Apa yang ia inginkan?”

“Ia ingin bertemu ayahnya,” jawab mereka.

Yazid pun memerintahkan supaya membawa kepala suci Imam Husain a.s. ke hadapannya.

Kepala suci yang ditutup kain itu diletakkan di atas nampan dan dibawa ke hadapan Ruqayyah. Saat melihat nampan itu, Ruqayyah berkata, “Aku tidak mau makan, aku hanya ingin bertemu ayahku.”

Ruqayyah mengira mereka membawa makanan untuknya. Mereka terdiam sejenak, namun tiba- tiba salah seorang di antara penjaga itu membuka kain penutup nampan itu.

Ruqayyah kecil histeris menyaksikan kepala sang ayah. Beliau menangis sambil mendekap kepala ayahnya dan beliaupun syahid saat itu juga.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Baca: “Ziarah Imam Husein As.

 

No comments

LEAVE A COMMENT