Dalil Ketiga, riwayat di atas bertentangan dengan riwayat-riwayat yang ada di sumber-sumber Ahlisunnah lain yang menjelaskan secara gamblang menegaskan bahwa Imam Mahdi as dari keturunan penghulu para Syuhada, Imam Husein as.
Di antaranya Muqaddasi As- Syafi’i dalam kitab “Iqdu Durar dan Muhibuddin Thabari dalam Dzakhair ‘Uqba. Keduanya menyebutkan sebuah hadis:
وعن حذیفة رضی الله عنه قال: خطبنا رسول الله (ص) فذکرنا رسول الله (ص) بما هو کائن، ثم قال: «لو لم یبق من الدنیا إلا یوم واحد لطول الله عز وجل ذلک الیوم، حتی یبعث فی رجلاً من ولدي اسمه اسمي». فقام سلمان الفارسي رضي الله عنه فقال: یا رسول الله، من أي ولدک ؟ قال: «هو من ولدي هذا»، وضرب بیده علی الحسین علیه السلام.
Dari Hudzaifah ra, dia berkata,Rasulullah berkutbah di hadapan kita maka Rasulullah mengingatkan kita atas apa yang akan terjadi. Kemudian beliau bersabda, Jika (umur) dunia tidak akan tersisa lagi kecuali satu hari maka Allah akan memanjangkan hari tersebut sampai Dia mengutus seorang laki-laki dari keturunanku namanya seperti namaku. Salman Farisi berdiri dan berkata, Wahai Rasulullah dari putramu yang mana? Beliau bersabda, Dia dari keturunan ini sambil beliau menepuk badan Alhusein as. Hadis ini diriwayatkan oleh Hafid Abu Nu’aim.
Di dalam hadis yang lain yang terdapat dalam kitab Al-Fitan karya Nu’aim bin Hamad Almarwazi, Iqdu Durar fi Akhbaril Muntadhar karya Al-Muqaddasi Asy-Syafii dan kitab Alhawi lil Fatawa karya Jalaluddin Suyuthi, disebutkan:
قال رسو ل الله (ص) یخرج رجل من ولد الحسین من قبل المشرق ولو استقبلتْه الجبال لهدمها واتخذ فیها طُرُقاً.
Rasulullah Saw bersabda: “Akan bangkit seorang laki-laki dari keturunan Husein dari arah timur dunia. Jika mereka terhalang oleh gunung-gunung niscaya akan dihancurkannya dan akan dijadikannya sebagai jalannya.”
Ibnu Shibag Almaliki menyebutkan riwayat yang cukup panjang dalam kitab Alfushul Muhimmah di Ma’rifati Aimmah, yang dinukilnya dari Daru Quthni pengarang Jarh wa Ta’dil di mana Rasul bersabda:
«… یا فاطمة إنا أهل بیت أعطینا ست خصال لم یعطها أحد من الأولین ولا یدرکها أحد من الآخرین غیرنا، فنبینا خیر الأنبیاء [ وهو أبوک ]، ووصینا خیر الأوصیاء وهو بعلک، وشهیدنا خیر الشهداء وهو عم أبیک [ حمزة ]، ومنا من له جناحان یطیر بهما فی الجنة حیث یشاء وهو جعفر، ومنا سبطا هذه الأمة وهما ابناک، ومنا مهدی [ هذه ] الأمة الذی یصلی خلفه عیسی بن مریم. ثم ضرب علی منکب الحسین ( علیه السلام ) وقال: من هذا مهدي هذه الأمة
Artinya: ” … Wahai Fathimah, kita Ahlul Bayt diberi enam perkara yang tidak diberikan kepada siapapun sebelum dan sesudah kita. Nabi kita adalah sebaik-baiknya nabi, (itu adalah ayahmu), washi dan pengganti kita adalah sebaik-baiknya pengganti (itu adalah suamimu), Syahid kita sebaik-baiknya syahid (itu adalah paman ayahmu, Hamzah), dan dari kita ada sosok yang memiliki dua sayap yang akan terbang di surga semu diriny (itu adalah Ja’far), dari kita dua cucu umat ini dan keduanya adalah putra-putramu dan dari kitalah Mahdi umat ini di mana Isa putra Maryam akan salat di belakangnya. Kemudian Rasul menepuk bahu Husein seraya bersabda, dari ini (Husein) Mahdi umat ini berasal.
Riwayat di atas juga bisa ditemukan dalam Yanabiul Mawaddah, karya Al-Qunduzi la-Hanafi.
Lagi-lagi, Muqaddasi Asy-Syafii juga menukil sebuah riwayat:
وعن جابر بن یزید الجعفی، قال: قال أبو جعفر علیه السلام: یا جابر… قال: فیجمع الله تعالی للمهدی أصحابه، ثلاثمائة وثلاثة عشر رجلاً، یجمعهم الله تعالی علی غیر میعاد وقزع کقزع الخریف، فیبایعونه بین الرکن والمقام. قال: والمهدی، یا جابر، رجل من ولد الحسین، یصلح الله له أمره فی لیلة واحدة.
Dari Jabir bin Yazid Al-Ju’fi, dia berkata, Abu Ja’far (Imam Bagir as) besabda: Wahai Jabir maka Allah akan mengumpulkan sabahat-sahabat Almahdi sebanyak 313 orang. Dikumpulkan tanpa janji sebelumnya dan mereka terpencar-pencar (terpisah) seperti dedaunan yang berserakan di musim gugur. Maka mereka membaiatnya di antara Rukun (sudut hajar Aswad) dan Maqam Ibrahim. Beliau bersabda, dan Mahdi wahai Jabir seorang laki-laki dari keturunan Husein yang akan dipersiapkan urusannya (hanya) dalam satu malam saja.
Dalil keempat, andaipun riwayat Abu Daud yang menjadi satu-satunya patokan Ahlisunnah bahwa Imam Mahdi as dari Imam Hasan tidak ada masalah dan harus diterima. Hal itu bukan berarti bertentangan dengan akidah Syiah bahwa Imam dari keturunan Imam Husein as. Mengapa? Karena Imam Mahdi as dari jalur ayah adalah seorang Huseini (keturunan Imam Husein) dan dari jalur ibu seorang Hasani; mengingat istri Imam Ali Zainal Abidin, ibu Imam Bagir as tak lain adalah Fathimah putri Imam Hasan as. Dengan demikian Imam Mahdi as adalah keturunan Imam Hasan dan Imam Husein.
Alquran dalam surah Al-An’am ayat 84-85 juga mengesahkan penasaban semacam ini, saat Nabi Isa as diikutkan kepada nasab dan keturunan Ishaq as, Ya’qub as dan Ibarahim as dari jalur ibu, lalu apa salahnya jika Imam Mahdi as ikut keturunan Hasani dari jalur ibu beliau?
Di akhir, berikut ini satu hadis dari jalur Syi’ah yang dinukil secara mutawatir yang terdapat dalam Kitab Khishal, Syekh Shaduq ra. Yang menegaskan bahwa Imam Mahdi as adalah seorang Huseini:
«حَدَّثَنَا أَبِی رَضِیَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِی خَلَفٍ قَالَ حَدَّثَنِی یَعْقُوبُ بْنُ یَزِیدَ عَنْ حَمَّادِ بْنِ عِیسَی عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُسْکَانَ عَنْ أَبَانِ بْنِ تَغْلِبَ عَنْ سُلَیْمِ بْنِ قَیْسٍ الْهِلَالِیِّ عَنْ سَلْمَانَ الْفَارِسِیِّ رَحِمَهُ اللَّهُ قَالَ دَخَلْتُ عَلَی النَّبِیِّ صلی الله علیه وآله وَإِذَا الْحُسَیْنُ عَلَی فَخِذَیْهِ وَهُوَ یُقَبِّلُ عَیْنَیْهِ وَیَلْثِمُ فَاهُ وَهُوَ یَقُولُ أَنْتَ سَیِّدٌ ابْنُ سَیِّدٍ أَنْتَ إِمَامٌ ابْنُ إِمَامٍ أَبُو الْأَئِمَّةِ أَنْتَ حُجَّةٌ ابْنُ حُجَّةٍ أَبُو حُجَجٍ تِسْعَةٍ مِنْ صُلْبِکَ تَاسِعُهُمْ قَائِمُهُم.»
Salman Alfarisi berkata: Aku datang menemui Rasulullah Saw di mana Husein as berada di pangkuannya, beliau mencium kedua matanya dan mengecup mulut beliau seraya bersabda, Engkau adalah penghulu, putra seorang penghulu. Engkau seorang imam dan putra seorang imam dan ayah dari para imam. Engkau adalah hujjah, putra seorang hujjah dan ayah sembilan hujjah, serta dari sulbimulah yang nomor sembilan Imam Al-Qaim.
Ya Allah percepatkanlah kemunculan beliau.