Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Berbagai Berkah di Bulan Ramadan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, ia adalah rajanya bulan, segala kebajikan di bulan ini akan dilipatgandakan, dosa-dosa diampuni, terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, serta malam turunnya Alquran. Berikut adalah berbagai dalil yang membuktikan semua klaim kemuliaan tersebut:

  1. Malam Lailatulqadar

Rasulullah Saw bersabda: “Telah datang bulan Ramadan kepada kalian, bulan penuh berkah, di dalamnya terdapat Lailatulqadar yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa yang tercegah darinya, maka dia telah tercegah.” (Tahdzibul Ahkam, 4/156)

  1. Keterbebasan dari Api Neraka
  2. Rasulullah Saw bersabda: “Dinamakan bulan Ramadan karena dia adalah bulan keterbebasan. Setiap malam dan siangnya, Allah membebaskan enam ratus orang, dan pada akhirnya Allah membebaskan orang dalam jumlah seperti sebelumnya.” (Biharul Anwar, 96/381)
  3. Imam Ja’far Shadiq a.s. berkata: “Pada setiap malam bulan Ramadan, Allah memiliki hamba-hamba yang dimerdekakan dari api neraka kecuali orang yang batal puasanya karena mabuk. Dan ketika menjelang akhir malam, Dia membebaskan sejumlah orang yang sudah dibebaskan sebelumnya.” (Al-Kafi, 4/68; Biharul-Anwar, 96/362, hadis ke-31)
  4. Pengumpul Seluruh Berkah dan Kekhususannya

Baca: Pesan Ramadan Imam Khomeini

Rasulullah Saw bersabda:

  1. “Dia adalah bulan (Ramadan) yang awalnya adalah rahmat, tengah-tengahnya adalah pengampunan, dan akhirnya adalah pengabulan dan pembebasan dari api neraka.” (Al-Kafi, 4/68)
  2. “Jika telah masuk bulan Ramadan, maka pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu jahanam ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (Fadhail al-Asyhar ats-Tsalatsah, hal. 142, hadis ke-153)
  3. “Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan menjaga alat kelamin serta lisannya, tidak menyakiti orang lain, maka Allah akan mengampuni semua dosanya baik yang telah lalu maupun yang sekarang. Dia juga membebaskannya dari neraka, serta menghalalkan baginya rumah ketenangan. Selain itu, orang-orang berdosa dari kalangan orang yang mengesakan Allah akan diberi syafaat sejumlah bilangan pasir gunung Alij [gunung yang memanjang, yang puncaknya terletak di Dahna dan dasarnya di Nejd. Gunung ini sangat luas sekali].” (al-Mishbah al-Munir, hal. 425).
  4. “Pada bulan Ramadan, umatku diberikan lima hal yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya:

 – Pertama, ketika pada malam pertama bulan Ramadan, Allah melihat kepada mereka. Sesiapa yang melihat kepada-Nya, maka dia tidak akan diazab selamanya.
– Kedua, sesungguhnya bau mulut mereka ketika mereka bernapas di sisi Allah lebih harum ketimbang bau minyak kesturi.
– Ketiga, para malaikat memohon ampunan bagi mereka baik pada siang maupun malam hari.

– Keempat, Allah memerintahkan surga-Nya untuk memohon ampunan dan berhias untuk hamba­hamba-Nya, sehingga hampir saja rasa letih duniawi hilang dari diri mereka. Allah mengabulkan permohonan surga, sehingga akhirnya mereka masuk surga dengan segala keagungannya.
– Kelima, ketika tiba akhir malam, Allah akan mengampuni semua dosa mereka (orang yang berpuasa peny.).
Seseorang bertanya, ‘Bagaimana pada malam Lailatulqadar, wahai Rasulullah?’ Beliau Saw menjawab, ‘Apakah kalian tidak melihat para pekerja ketika mereka sudah selesai, mereka merasa senang.’” (Al-Khishal, hal. 317, hadis ke-101)

  1. Penghulu Bulan
  2. Rasulullah Saw bersabda: “Bulan Ramadan adalah penghulu bulan.” (Syarul Akbar, 1/223, hadis ke-207; Imam Baihaqi, Fadhailul-Aqwat, hal. 89, hadis ke-205)
  3. Imam Ali Ridha a.s. berkata: “Ketika hari Kiamat bulan-bulan (dalam setahun) digulung. Saat itu, bulan Ramadan datang dengan segala hiasan yang baik. Hari itu, bulan Ramadan seperti bulan di antara bintang-bintang. Yang berkumpul pada saat satu sama lain saling berkata, ‘Senang sekali bila kami mengetahui apakah gambar­gambar itu?’ Lalu terdengar suara yang berkata, ‘Wahai seluruh makhluk, ini adalah gambar-gambar bulan yang jumlahnya 12 dalam kitab Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Penghulu dan yang paling utama dari semua bulan itu adalah bulan Ramadan. Aku istimewakan dia agar kalian mengetahui keutamaan bulan-Ku ini atas seluruh bulan, dan agar dia memberi syafaat kepada hamba-hamba-Ku yang berpuasa dan Aku akan memberikan syafaat kepada mereka karenanya.” (Fadhail al-syhar ats-Talatsah, hal. 110, hadis ke-102)
  4. Bulan pengampunan Allah

Baca: Pidato Rasulullah Saw pada Akhir Bulan Syakban tentang Keutamaan Ramadan

Rasulullah Saw bersabda:
1. “Kenapa dinamakan Ramadan; karena dia menghapuskan dosa.” (Kanzul-Ummal, 8/466)

  1. “Sesiapa yang berpuasa Ramadan dia beriman dan bermawas diri, maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni, dan barang siapa yang bangun pada malam­malam Lailatulqadar dalam keadaan beriman dan bermawas diri (ihtisab) maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.” (Biharul-Anwar, 96/366; Sunan Tirmizi, 3/67; Shahih Bukhari, 2/276)
  2. “Sesiapa yang berpuasa Ramadan, serta mengetahui hukumnya, menjaga apa yang seharusnya dijaga pada bulan itu, niscaya akan ditutup (dosa pen.) yang sebelumnya.” (Musnad Ibnu Hanbal, 4/110, hadis ke-11564)
  3. “Sesiapa yang berpegang-teguh dengan enam sifat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya: Dia menjaga agamanya, menjaga jiwanya, menghubungkan silaturahmi, tidak mengganggu tetangganya, menjaga saudara­saudaranya, dan menjaga lisannya. Adapun ibadah puasa; tidak ada yang mengetahui ganjaran bagi yang melakukannya kecuali Allah Swt.” (Mustadrak al-Wasail, 7/370, hadis ke-8443)
  4. Malam Turunnya Alquran
  5. Allah Swt berfirman: “Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda.” (QS. al-Baqarah: 185)
  6. Imam Ja’far Shadiq a.s. berkata: “Alquran diturunkan pada 23 bulan Ramadan.” (Al-Kafi, 2/629)
  7. Imam Ali Ridha a.s. berkata: “Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya Allah menurunkan Alquran, di dalamnya dibedakan antara hak dan batil, sebagaimana firman Allah Swt: ‘Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda.’” (Uyun Akhbar ar-Ridh, 2/116; Biharul-Anwar, 6/80)

*Dikutip dari buku Kado dari Langit – Ayatullah Muhammad Ray Syahri

No comments

LEAVE A COMMENT