Allah Swt melalui firman-Nya dalam Alquran memberikan contoh yang mirip dengan hari kebangkitan, sehingga sangat jelas bahwa Tuhan mampu menghidupkan lagi manusia sama halnya seperti ketika Dia menciptakan manusia pertama kali. Contoh-contoh ini menjadikan manusia mampu merasakan keberadaan ma’ad dan dapat meyakinkan dirinya, walaupun untuk mencapai hal tersebut tetap harus menggunakan dalil-dalil rasional. Adapun contoh-contoh tersebut dapat menjadi dalil terbaik atas keberadaan ma’ad.
1) Nabi Ibrahim a.s. dan hidup kembalinya beberapa orang yang sudah mati
Para ahli tafsir Islam menukil, kala itu Ibrahim a.s. sedang melewati tepi pantai. Ia melihat seorang pria terjatuh di tepi pantai. Sebagian dari badannya berada di tepi pantai dan sebagian lagi ada di luar. Binatang laut dan binatang darat menyerangnya dari dua sudut. Kemudian memakan anggota tubuhnya dan mencabik-cabiknya. Melihat kejadian ini, memaksa pikirannya untuk mengingat kembali hari kebangkitan, dan bagaimana manusia tersebut dihidupkan untuk yang kedua kalinya.
Ibrahim a.s. meminta pada Tuhan untuk diperlihatkan padanya bagaimana cara Tuhan menggabungkan bagianbagian tubuh yang terpisah tadi dan menghidupkannya kembali. Tidak ada keraguan bahwasanya Nabi Ibrahim mengetahui hari kebangkitan dengan akalnya dan dengan wahyu Tuhan serta mengimani hal tersebut dengan sebenarnya. Tetapi, untuk mendapatkan keyakinan yang lebih di dalam hatinya ia meminta hal ini pada Allah Swt.
Baca: Kematian, Sebuah Jendela untuk Kehidupan Baru
Dalam konteks ini Alquran menjelaskan: “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: ‘Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati’, Allah berfirman: ‘Belum yakinkah kamu?’. Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)’. Allah berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Lalu letakkan di atas tiap-tiap bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera’. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Baqarah: 260)
Dalam beberapa riwayat dinyatakan, 4 jenis hewan yang dimaksud di atas adalah merak, burung dara, ayam jantan dan burung gagak. Dari ayat ini disimpulkan bahwa Allah Swt mampu menghidupkan kembali manusia yang tubuhnya sudah hancur.
2) Bangkitnya Uzair a.s.
Uzair a.s. atau menurut riwayat yang ada disebut Irmiya, adalah salah seorang nabi dari Bani Israil. Ketika beliau sedang melakukan perjalanan dengan hewan tunggangannya berikut perbekalan yang cukup, ia melewati sebuah desa dan melihat ada sebuah bangunan yang runtuh dan di dalamnya terlihat tulang belulang manusia yang berserakan. Di saat yang mengerikan tersebut beliau berkata: “Bagaimana Tuhan menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati tersebut?”
Tentu saja, pertanyaan ini bukanlah bentuk pengingkaran atau keraguan Nabi Uzair a.s. terhadap kemampuan Allah Swt, akan tetapi terjadi karena rasa heran dan terkesan beliau-sebagai salah satu dari figur pilihan Tuhan-terhadap Kebangkitan. Sebagaimana disampaikan tentangnya dalam ayat Alquran, Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dapat disimpulkan pula bahwa Uzair a.s. mengetahui tentang keberadaan hari Kebangkitan, dan bertanya karena kesan dan heran yang mendalam. Kemudian, untuk menghilangkan rasa herannya itu, Allah Swt mengambil nyawanya dan menghidupkannya kembali setelah melewati masa ratusan tahun, dan kemudian bertanya kepadanya: “Berapa lama engkau berada di padang pasir ini?” Ia menjawab bahwa hanya terlelap sejenak, dan dengan sigap melanjutkan jawabannya, mungkin satu hari, atau kurang dari satu hari.
Kemudian Allah Swt mengatakan padanya: “Engkau sudah berada di tempat ini selama 100 tahun, sekarang cobalah engkau lihat pada makanan dan minumanmu, dan lihatlah bagaimana Tuhan menjaganya tanpa ada perubahan yang terjadi sedikit pun. Tetapi supaya engkau tahu bahwa engkau telah meninggal selama 100 tahun, cobalah lihat pada tungganganmu yang telah mati dan menjadi debu. Kemudian, lihatlah bagaimana Aku menyatukan kembali bagian-bagian yang terpisah dan menghidupkannya kembali. Saat itu Uzair berkata: “Aku mengetahui bahwa Allah mampu dalam segala hal.” (QS. al-Baqarah: 259)
3) Ashabul Kahfi
Seorang panglima yang bernama Desius (Dekianus) memimpin negara Roma pada tahun 249-251 M. Dengan kejayaannya yang terus bertambah sampai puncaknya, ia mulai menunjukkan pengakuan ketuhanan atas dirinya. Ia menginginkan semua orang tunduk dan taat pada perintahnya.
Siapa saja yang mengakui dirinya sebagai tuhan, akan diberi harta yang banyak, dan barangsiapa yang tidak patuh terhadapnya, akan dibunuh. Sekelompok anak muda yang berhati bersih bersama seekor anjing meninggalkan kota melarikan diri dari hakim yang zalim dengan dalih pergi berburu. Ketika mereka sampai di sebuah gua, mereka bersembunyi di dalamnya. Atas kebesaran Allah Swt, mereka berada dalam gua tersebut dalam keadaan tertidur selama 309 tahun.
Setelah terbangun dari tidurnya, mereka berkata bahwa mereka terlelap dalam gua tersebut tidak lebih dari setengah hari. Kemudian mereka bersepakat, salah seorang mendapat tugas untuk pergi ke kota dan membeli makanan dan perbekalan lain demi melanjutkan perjalanan. Ketika sampai di kota tersebut, ia melihat sudah banyak perubahan yang terjadi di sepanjang kota itu. Penampilan masyarakat saat itu dan kondisi kotanya telah berubah total. Karena satu perkara yang ia alami, sekelompok masyarakat membawanya ke hadapan raja saat itu, dan akhirnya sang raja menyadari bahwa sang pemuda adalah salah seorang yang hilang pada beberapa ratus tahun yang lalu. Kesimpulan sang raja itu benar karena peristiwa hilangnya beberapa orang pemuda itu menjadi cerita turun temurun dan tercantum dalam kitab sejarah mereka.
Setelah melihat peristiwa ini, masyarakat kota tersebut mendapat sebuah pelajaran besar tentang hari kebangkitan karena mereka memahami bahwa bangkitnya orang yang sudah mati di Hari Kiamat merupakan satu hal yang mudah bagi Tuhan. Alquran menjelaskan: “….dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya.” (QS. al-Kahfi: 21)
4) Nabi Isa a.s. membangkitkan orang yang sudah mati
Beberapa ayat Alquran dengan jelas menunjukkan bahwa Nabi Isa a.s. menghidupkan kembali orang yang sudah mati dengan izin Allah dan menyembuhkan orang-orang yang buta matanya. Allah Swt berfirman: (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizinKu. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku.” (QS. al-Maidah: 110)
5) Tumbuhnya kembali tumbuh-tumbuhan
Tumbuhnya kembali pepohonan setelah kering dan mati sama halnya seperti bangkitnya manusia setelah kematian. Jika kita amati dengan teliti peristiwa yang terjadi di depan mata kita, akan cukup bagi manusia untuk memahami adanya kemungkinan kehidupan setelah kematian. Akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak sadar akan peristiwa ini.
Allah Swt berfirman: “Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Rum: 50)
Baca: Jenis-Jenis Kematian dalam Alquran
“..dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati, dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Hajj: 5-6)
Siapa pun yang beriman pada kebenaran Alquran dan memahami bahwa Alquran adalah mukjizat yang abadi. Fenomena yang mirip dengan hari kebangkitan menjelaskan dengan mudah dan jelas, Hari Kebangkitan adalah salah satu peristiwa yang mungkin terjadi dan Tuhan sangat mampu melakukan hal tersebut.
*Disadur daru buku Panorama Pemikiran Islam – Ayatullah Jafar Subhani