Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Berkhidmat kepada Khalik dengan Melayani Makhluk

Imam Khomeini q.s. berkata, “Janganlah punggungmu menampik beban tanggung jawab kemanusiaan berupa melayani Allah dengan cara melayani makhluk.”

Imam Khomeini q.s menunjukkan bahwa tanggung jawab kemanusiaan yang Allah Swt bebankan pada punggung seorang insan itu ialah melayani manusia. Khidmat itu poros gerakan seorang insan di muka bumi.

Karena itu, kita tidak boleh mengabaikan tanggung jawab ini sebagai apa pun posisi kita. Boleh jadi posisi dan nama berganti, namun hakikatnya kembali kepada pelayanan terhadap manusia.
Baca: Kisah Nabi Muhammad saw. dan Nabi Musa as. Tentang Ibu

Imam Khomeini q.s juga berkata, “Kita bertanggung jawab untuk menyelamatkan orang-orang tak punya yang tertindas. Kita diperintahkan untuk menolong orang-orang tertindas dan melawan para tiran sebagaimana pesan Amirul Mukminin kepada dua putranya, al-Hasan dan al-Husein, ‘Jadilah kalian berdua sebagai seteru si penindas dan sekutu si tertindas’.”

Imam Khomeini q.s menyatakan, “Kalian saat ini wajib saling membantu, bekerja sama, dan saling mengisi dalam perjuangan melawan kemiskinan dan kesengsaraan. Bertekadlah kalian berkat dukungan Allah Swt untuk mengentaskan masyarakat lemah.”

Sesungguhnya pernyataan dan arahan Imam Khomeini q.s ini menyimpan semangat Islam yang orisinal. Kalimat yang terinspirasi dari kitab termulia, Al-Qur’an. Ayat-ayat mulia Al-Qur’an menunjukkan dan menjelaskan perbedaan antara manusia yang tekun melayani sebagai berguna dan manusia yang masa bodoh sebagai tidak bermanfaat. Allah Swt berfirman,

وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا رَّجُلَيۡنِ أَحَدُهُمَآ أَبۡكَمُ لَا يَقۡدِرُ عَلَىٰ شَيۡءٖ وَهُوَ كَلٌّ عَلَىٰ مَوۡلَىٰهُ أَيۡنَمَا يُوَجِّههُّ لَا يَأۡتِ بِخَيۡرٍ هَلۡ يَسۡتَوِي هُوَ وَمَن يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَهُوَ عَلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ

Dan Allah (juga) membuat perumpamaan, dua orang laki-laki, yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatu dan dia menjadi beban penanggungnya, ke mana saja dia disuruh (oleh penanggungnya itu), dia sama sekali tidak dapat mendatangkan suatu kebaikan. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada di jalan yang lurus? (Q.S. an-Nahl [16]:76)

Baca: Doa Imam Zainal Abidin Untuk Kedua Orang Tuanya

Selain itu, juga terdapat riwayat anjuran untuk melayani manusia. Salah satunya, Imam Ja’far as-Shadiq a.s. menyatakan, “Orang terbaik dari kalian itu yang ringan tangan dan yang terburuk dari kalian itu yang kikir. Di antara amal-amal saleh itu berbuat baik kepada saudara-saudaranya, dan berupaya memenuhi keperluan mereka. Semua itu menyakiti setan, menyelamatkan dari neraka, dan memasukkan ke dalam surga. Sampaikanlah hal ini kepada sahabat-sahabat penting kalian.”

Periwayat berkata, “Aku bertanya, ‘Siapakah sahabat-sahabat pentingku?'”

Imam menjawab, “Mereka itu orang-orang yang baik terhadap saudara-saudaranya, saat susah maupun senang.” (Syekh at-Thusi, al-Khishāl h.96)

Baca: Doa Anjuran Sayid Ali Khamenei untuk Membentengi Diri dari Wabah Corona

Riwayat lain dari Ishaq bin ‘Ammar menyebutkan bahwa Abu ‘Abdillah a.s. berkata, “Berbuat baiklah, wahai Ishaq, kepada para kekasihku semampumu. Seorang Mukmin yang berbuat baik dan menolong Mukmin lain niscaya mencoreng wajah setan dan menggores hatinya.” (Syekh al-Kulaini, al-Kafi j.2, h.207)

Sumber: Khidmah an-Nās fī Fikr al-Imām al-Khumainiy quddisa sirruh


No comments

LEAVE A COMMENT