Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Imam Mahdi, Sang Penyelamat Dunia

Bila kita melihat situasi kita saat ini, meningkatnya kejahatan, pembantaian, peperangan, pertumpahan darah, konflik, perselisihan internasional, dan meningkatnya korupsi hari demi hari, kita bertanya, apabila situasi ini berlanjut dalam cara yang sama, dan besarnya kejahatan dan kerusakan akan tumbuh sedemikian rupa, hingga semua masyarakat akan terlibat dalam suatu perang berkelanjutan lalu hancur? Lalu jika kita melihat perselisihan ideologi dan kerusakan akhlak yang menenggelamkan masyarakat. Masih adakah suatu harapan bahwa pada suatu hari umat manusia akan diselamatkan dan direformasi?

Ada dua jawaban atas kedua pertanyaan penting itu.

Pertama, ini disebutkan oleh kaum materialis dan pesimis, yakni bahwa masa depan dunia adalah gelap dan bahwa setiap saat mengandung bahaya.

Baca: Karakteristik Pemerintahan Imam Mahdi (afs)

Kedua, Orang-orang yang percaya akan agama yang diwahyukan Tuhan, khususnya kaum Muslim, dan teristimewa kaum Syiah, memberikan suatu jawaban lain atas pertanyaan ini. Mereka mengatakan: “Di balik malam gelap ini terdapat pagi penuh harapan.” Dunia sedang menunggu seorang pembangkit besar yang akan mengubah dunia, melalui suatu revolusi, bagi keuntungan kebenaran dan keadilan.

Dalam kitab  samawi yang agung, ada banyak ayat yang memberi kabar gembira tentang suatu manifestasi besar. Dalam Alquran Allah Swt menunjukkan kebenaran ini:

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar [keadaan] mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang [tetap] kafir sesudah [janji] itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. an-Nuur: 55)

Ayat ini menunjukkan bahwa pada akhirnya pemerintahan di bumi akan bebas dari tirani dan kezaliman, dan kaum mukmin yang saleh akan menguasai dunia. Imam Ali as-Sajjad a.s. dalam menafsirkan ayat ini mengatakan, “Kelompok ini, saya bersumpah demi Tuhan, adalah yang mengikuti mazhab kita. Tuhan, melalui seorang lelaki dari keluarga kami, akan mewujudkan janji ini, dan ia adalah Mahdi dari umatnya.”

Hadis-hadis tentang pemerintahan dunia dan realisasinya bersama kedamaian dan keadilan dengan perantaraan seseorang dari keluarga Nabi yang disebut Mahdi adalah sedemikian besar dalam sumber-sumber kitab Sunni dan Syiah sehingga tak terhitung banyaknya.

Baca: Bukti Keberadaan Imam Mahdi a.s Perspektif Ayatullah Sayyid Mohammad Baqir Sadr

Hadis-hadis sehubungan dengan imam ke-12 dan pengganti Nabi Muhammad saw, dan turunan kesembilan dari Imam Husain dan putra langsung Imam Hasan al-Askari, juga banyak dalam sumber-sumber Syiah.

Di bagian pertama, yakni tentang banyaknya hadis tentang kemunculan al-Mahdi dari sumber-sumber Sunni, cukuplah bahwa para ulama Sunni dalam kitab-kitab mereka, langsung menyebutkannya. Dalam suatu penerbitan Rabithah al- ‘Alam al-Islami, pusat kajian Islam terbesar di Hijaz dikatakan, “Ia adalah khalifah ortodoks yang keduabelas yang disebut Nabi dalam hadis-hadis melalui para sahabat Nabi, dan hadis-hadis tentang al-Mahdi ini telah diriwayatkan oleh banyak sahabat Nabi saw.”

Kemudian, setelah menyebut nama dua puluh sahabat Nabi yang telah meriwayatkan hadis-hadis tentang al-Mahdi, ia meneruskan, “Selain mereka, ada sekelompok besar yang meriwayatkan hadis-hadis ini, sebagian dari ulama Sunni telah menulis kitab-kitab tentang kemunculan Mahdi, termasuk Abu Na’im Isfahani, Ibn Hajar Al-Haitami, asy-Syaukani, Idris al-Maghribi, dan Abu Abbas ibn Abdullah Mu’min.” Kemudian ia menambahkan, “Suatu kelompok besar kaum Sunni dahulu dan sekarang telah menerima kesinambungan langsung sanad dari hadis-hadis tentang Mahdi.”

Kemudian, setelah menyebut nama dari sekelompok darinya, ia mengakhirinya dengan kata-kata, “Sejumlah besar pensyarah mengatakan secara langsung bahwa hadis-hadis tentang al-Mahdi adalah berkesinambungan secara langsung, jelas, dan menentukan, dan kepercayaan tentang kemunculan al-Mahdi adalah kewajiban. Ini termasuk di antara kepercayaan yang jelas dari kaum Sunni, dan hanya orang jahil dan penghujat yang menolaknya.”

Tentang hadis-hadis dari kalangan Syiah cukuplah bagi kita untuk mengetahui bahwa ratusan hadis Nabi dan imam telah diriwayatkan dalam bidang ini. Di kalangan Syiah, dipandang wajib mempercayainya dan tak ada orang yang dapat berada di kalangan orang beragama yang tak menyadarinya dan tidak menerima kemunculan al-Mahdi, keistimewaan-keistimewaannya, jenis pemerintahan dan rencananya. Para ulama besar Syiah, sejak awal hingga kini, telah menulis banyak kitab dalam bidang ini dan mereka telah mengumpulkan hadis-hadis tentang hal ini.

Nabi Muhammad waw berkata: “Sekiranya hanya tinggal satu hari dari kehidupan dunia ini, Tuhan akan memperpanjangnya sehingga al-Mahdi akan dikirim Tuhan untuk memenuhi bumi yang telah dipenuhi dengan tirani dan kelaliman, dengan keadilan dan kesetaraan.”

Baca: Imam Mahdi Warisi Sunah Para Nabi

Dalam suatu hadis, Imam Shadiq mengatakan, “Bilamana waktu bangkitnya pemerintahan Penebus datang, ia akan menegakkannya di atas keadilan. Kezaliman dan penindasan, selama pemerintahannya, akan dilenyapkan; jalan dan lorong-lorong dalam pemerintahannya akan aman, dan bumi akan diberkati. Setiap hak akan diberikan kepada pemiliknya yang sebenarnya, dan dia di kalangan masyarakat akan mengadili seperti Daud dan Muhammad saw. Pada saat itu bumi akan membukakan perbendaharaannya dan akan membukakan berkah-berkahnya. Tak ada orang yang berkebutuhan akan tercukupi karena semua orang beriman tidak akan berkekurangan.

*Ayatullah Nasir Makarim Syirazi – Inilah Akidah Syiah


No comments

LEAVE A COMMENT