Umat Kristen memiliki beberapa hari raya, salah satunya ialah hari Kenaikan Yesus atau Isa Almasih, yang diperingati pada hari kamis 40 hari setelah hari raya Paskah, 10 hari sebelum hari raya Pantekosta. Peristiwanya diceritakan dalam Injil Lukas 24: 50-52, Markus 16:19 dan Kisah Para Rasul 1:9-11 bahwa:
Yesus membawa mereka (murid-muridnya) ke luar kota Yerusalem sampai dekat Betania. Setelah ia menyampaikan pesan-pesan terakhir kepada murid-muridnya, ia mengangkat tangannya dan memberkati mereka. Lalu berpisah dari mereka dan terangkat ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutupnya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu ia naik, tiba-tiba berdiri dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka:
Hai orang-orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat dia naik ke sorga.”
Kenaikan Isa Almasih dalam Alquran
Kenaikan Isa al-Masih ini as seperti kenaikan (mikraj) junjungan kita nabi Muhammad saw dari al-Masjid al-Aqsha ke Sidratul Muntaha, yang kemudian beliau kembali ke bumi. Dengan adanya banyak perbedaan tentunya, namun kenaikan nabi Isa dalam arti diangkat oleh Allah sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran -untuk kemudian akan kembali ke bumi pada akhir zaman. (Baca: SafinahQuote: Alquran dan Imam Zaman)
Alquran dengan tegas menerangkan:
وَ قَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسيحَ عيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللهِ وَما قَتَلُوهُ وَما صَلَبُوهُ وَ لكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَ إِنَّ الَّذينَ اخْتَلَفُوا فيهِ لَفي شَكٍّ مِنْهُ ما لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّباعَ الظَّنِّ وَ ما قَتَلُوهُ يَقيناً بَلْ رَفَعَهُ اللهُ إِلَيْهِ وَ كانَ اللهُ عَزيزاً حَكيماً
“Dan lantaran ucapan mereka, “Sesungguhnya Kami telah membunuh al-Masih, Isa putra Maryam, rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS: an-Nisa 157-8)
Isa Almasih Turun dari Langit
Muslimin sepakat bahwa Ruhullah Isa Almasih as akan turun dari langit ke bumi. Banyak mufasir yang menafsirkan demikian terkait firman Allah QS: an-Nisa 159:
وَ إِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَ يَوْمَ الْقِيامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهيداً
“Tidak ada seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”
Diriwayatkan mengenai tafsirnya tersebut dalam kitab Bihar al-Anwar 14/530 dari Imam Baqir as:
ينزل قبل يوم القيامة الى الدنيا فلا يبقى اهل ملة يهودي ولا نصراني الا امن به قبل موته ويصلي خلف المهدي
“Ia (Isa Almasih) akan turun sebelum hari kiamat ke dunia. Maka takkan ada lagi seorang yang beragamakan Yahudi maupun Nasrani melainkan beriman kepadanya sebelum wafatnya, dan ia melaksanakan shalat di belakang al-Mahdi. (Baca: Ziarah Asyura: Ikrar Kecintaan pada Wilayatullah)
Banyak hadis lain yang diriwayatkan oleh Syiah dan Ahlussunnah, salah satunya hadis Nabi saw yang mengatakan: Bagaimana kalian apabila Isa putra Maryam turun di tengah kalian dan (ada) Imam kalian di antara kalian?. (Bukhari 2/256; dan lainnya dalam bab Nuzul Isa).
Syaikh Ali al-Kurani dalam kitabnya Ashru azh-Zhuhur mengatakan: Hikmah dari diangkatnya Isa Almasih ke langit dan dipanjang umurnya, ialah bahwa Allah swt menyimpan ia untuk memainkan perannya yang agung dalam memberi petunjuk bagi pada pengikutnya.. Ia akan berkunjung ke berbagai negeri mereka, dan melaluinya Allah swt menampakkan mukjizat dan tanda-tanda kebesaran-Nya. Ia akan menunjuki mereka kepada Islam secara bertahap.. Shalatnya di belakang Imam Mahdi as (di antara alasannya) karena Barat melanggar perjanjian damai dengan al-Mahdi dan menyerang suatu wilayah dengan pasukan Jarrar sebagaimana diterangkan dalam riwayat-riwayat. Maka Almasih mengambil sikap tegas memihak muslimin dan mengikuti Imam mereka.[*]
Baca: “Doa Ma’rifat Imam Mahdi pada Zaman Kegaiban“