Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Kisah-kisah Menakjubkan dari Imam Ali Hadi a.s. (2)

Menjawab Pertanyaan Kaisar Romawi

Kaisar Romawi menulis surat kepada salah satu Khalifah Bani Abbas, “Dalam Kitab Suci Injil, kami melihat bahwa barangsiapa yang membaca dengan hakikatnya sebuah surat yang tidak ada 7 huruf berikut ini, Allah swt akan mengharamkan jasadnya atas api neraka:

  1. Huruf Tsa’ (ث)
  2. Huruf Jim (ج)
  3. Huruf Kha’ (خ)
  4. Huruf Zay (ز)
  5. Huruf Syin (ش)
  6. Huruf Dha’ (ظ)
  7. Huruf Fa’ (ف)

Setelah kami teliti dan kaji, kami tidak menemukan adanya surat seperti itu dalam Taurat, Injil, dan Zabur. Apakah Anda memiliki surat yang dimaksud dalam Kitab Samawi Anda?”

Khalifah Abbasi segera mengumpulkan seluruh ulama dan melontarkan permasalahan tersebut kepada mereka. Akan tetapi mereka kebingungan dan tidak mampu menjawabnya.

Akhirnya, mereka merujuk dan bertanya kepada Imam Ali Hadi a.s. Imam Ali Hadi a.s. dengan mudah menjawab, “Surat yang dimaksud adalah surat Al-Fatihah (Al-Hamd) yang tidak memuat ketujuh huruf itu.”

Dengan penasaran mereka bertanya, “Kenapa 7 huruf tersebut tidak terdapat di dalamnya? Apa rahasianya?”

Imam Ali Hadi menjawab: (Huruf-huruf itu mengandung artinya masing-masing)

“Huruf Tsa’ (ث), yaitu الثُّبُوْر yang artinya kebinasaan

Huruf Jim (ج), yaitu الْجَحِیْم yang artinya neraka

Huruf Kha’ (خ), yaitu الْخَبِیْث yang artinya kotor

Huruf Zay (ز), yaitu الزّقُّوْم yang artinya makanan penghuni neraka yang sangat pahit

Huruf Syin (ش), yaitu الشّقَاوَة yang artinya kesengsaraan

Huruf Dha’ (ظ), yaitu الظُّلْمَة yang artinya kegelapan

Huruf Fa’ (ف), yaitu الآفَة yang artinya penyakit.”

Maka sang Khalifah segera menuliskan jawaban surat kepada Kaisar Romawi. Setelah menerima surat, Kaisar sangat bergembira dan memeluk Islam hingga akhir hayatnya.

Jawaban Imam Ali Hadi a.s. Terhadap Kedustaan Zainab Kadzdzabah

Pada masa khilafah Mutawakil, terdapat seorang perempuan yang mengklaim sebagai Zainab, puteri Fatimah. Dengan nama tersebut, ia memungut uang dari masyarakat. Maka ia dibawa ke Mutawakil.

Baca: “Suara DS: Bijak dalam Media Sosial

Mutawakil bertanya kepadanya, “Engkau masih sangat belia. Sejak masa Nabi saw. hingga saat ini sekitar 200 tahun telah berlalu.”

Perempuan yang mengaku sebagai Zainab puteri Fatimah menjawab, “Nabi saw. telah mengusapkan tangan beliau ke kepalaku dan berdoa semoga Allah swt mengembalikan usia mudaku setiap 40 tahun. Sebelumnya aku tidak pernah menunjukkan hal ini kepada seorang pun. Namun karena kefakiran menghimpitku, aku terpaksa menampakkannya.”

Pada akhirnya, Mutawakil memanggil Imam Ali Hadi dan menceritakan kejadiannya supaya Imam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Imam Ali Hadi berkata, “Engkau telah berkata dusta, karena Zainab telah meninggal dunia.”

Perempuan itu tetap bersikeras mengaku sebagai Zainab. Maka Imam Ali Hadi mengatakan, “Bila engkau tetap bersikeras mengklaim, aku akan membawakan bukti yang kuat untuk menolak pengakuanmu sebagai Zainab puteri Fatimah a.s.”

“Wahai perempuan yang mengaku sebagai Zainab, puteri Fatimah! Jika benar apa yang engkau katakan, masuklah ke kandang binatang buas dan duduklah beberapa lama di hadapan binatang-binatang buas itu,” pinta Imam Hadi a.s.

Baca: “10 Kemuliaan Sayyidah Zainab as (1)

Mutawakil dengan keheranan bertanya kepada Imam Ali Hadi, “Kenapa Anda meminta permintaan seperti itu kepadanya?”

Imam Ali Hadi menjawab, “Karena daging anak-anak Ibu kami Fatimah a.s. haram atas binatang-binatang buas. Bila perempuan ini adalah puteri Fatimah, tidak akan terjadi apa-apa dengannya.”

Mutawakil bertanya kepada perempuan itu, “Apa yang bisa engkau katakan?”

Perempuan itu menjawab, “Ia (Imam Ali Hadi) ingin membunuhku. Oleh karena itu, ia mengusulkan hal tersebut. Jika benar apa yang dikatakan, coba saja ia sendiri duduk di hadapan binatang-binatang buas itu.”

Imam Ali Hadi pun menerima tantangan itu dan masuk ke kandang binatang buas beberapa saat. Ketika Imam Hadi masuk, binatang-binatang buas, termasuk singa mendatangi Imam Hadi dan menggerak-gerakkan ekor dan menempelkan kepala mereka ke pakaian Imam Hadi sebagai tanda penghormatan. Imam Hadi pun mengelus kepala mereka.

Setelah beberapa lama, Imam Hadi a.s. keluar dari kandang. Kemudian Mutawakil menghadap ke perempuan itu sambil berkata, “Kini giliranmu memasuki kandang binatang buas.”

Perempuan itu seketika berteriak dan menjerit, “Demi Allah! Aku telah berdusta karena kefakiran dan ketamakan terhadap harta. Aku bukan Zainab puteri Fatimah a.s.”

Mutawakil memerintahkan supaya perempuan itu dimasukkan ke kandang binatang buas sebagai mangsa binatang-binatang tersebut. Namun ibunya memohon ampun supaya dimaafkan. Mutawakil pun membebaskannya.

Baca sebelumnya: “Kisah-kisah Menakjubkan dari Imam Ali Hadi a.s. (1)

No comments

LEAVE A COMMENT