Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Membedah Makna Zuhud (4)

Diriwayatkan oleh Abu Thufail bahwa Imam Jakfar al-Shadiq as berkata;

سمعت أمير المؤمنين  )ع (يقول: الزهد في الدنيا قصر الأمل، وشكر كلّ نعمة، والورع عمّا حرّم الله عليك.

“Aku mendengar Amirul Mukminin as berkata, ‘Zuhud di dunia ialah pemangkasan angan-angan, kebersyukuran atas segala nikmat, dan keterjauhan dari apa yang diharamkan Allah kepadamu.’”[1]

Diriwayat bahwa Imam Ali Zainal Abidin as berkata;

ألا وإنّ الزهد في آية من كتاب الله :لِكَيْلاَ تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلاَ تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ  …

“Ketahuilah bahwa zuhud itu tertera dalam ayat kitab suci Allah[2]; ‘Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.’”[3]

Diriwayatkan bahwa Imam Jakfar al-Shadiq as berkata;

حبّ الدنيا رأس كلِّ خطيئة.

“Kecintaan kepada dunia adalah biang segala kesalahan.” [4]

قيل لأمير المؤمنين )ع( : ما الزهد في الدنيا؟ قال: تنكّب حرامها.

“Dikatakan kepada Amirul Mukminin as; ‘Gerangan apakah zuhud di dunia itu?’ Dia berkata, ‘Kamu campakkan haramnya.’”[5]

قال رسول الله : مالي وللدنيا، إنّما مَثَلي كراكب رُفِعَت له شجرةٌ في يوم صائف فقال تحتها، ثُمّ راح وتركها.

“Rasulullah saw bersabda; ‘Apa urusanku dengan dunia? Aku adalah ibarat pengendara kuda yang di tengah hari yang panas tersedia sebatang pohon untuk kemudian dia tertidur sejenak di bawahnya, lalu beristirahat kemudian beranjak meninggalkannya.’”[6]

Dikisahkan bahwa seorang pria Arab Baduwi singgah di suatu kaum lalu kaum itu memberinya makanan dan diapun menyantapnya. Setelah itu dia berteduh di bawah bayangan tenda mereka kemudian tertidur. Tak lama kemudian kaum itu membongkar tendanya sehingga pria itu terjaga dari tidurnya karena tertimpa terik cahaya matahari. Dia lantas bangkit sembari melantunkan syair;

ألا إنّما الدنيا كظلّ بنيّة *** ولابدّ يوماً أنّ ظلّك زائل

“Betapa dunia hanyalah laksana bayangan bangunan, dan pada suatu hari nanti bayanganmupun akan sirna.”[7]

Diriwayatkan bahwa malaikat Jibril as berkata kepada Nabi Nuh as;

يا أطول الأنبياء عمراً كيف وجدت الدنيا؟

“Wahai orang yang paling panjang usianya di antara para nabi, bagaimana engkau mendapati dunia?

Nabi Nuh as menjawab;

كدار لها بابان دخلت من أحدهما وخرجت من آخر.

“(Dunia) adalah ibarat sebuah rumah yang memiliki dua pintu yang aku masuk dari salah satunya kemudian keluar dari yang lain.”

Seorang penyair berkata; “Pemburu dunia kalaupun panjang usianya, dan mereguk bahagia dan nikmat darinya, hanyalah laksana pendiri bangunan, yang ketika selesai tiba-tiba runtuh.”[8]

Telah dinukil pula dari Abu Amamah al-Bahili ra bahwa dia berkata; “Ketika Nabi saw diutus tiba-tiba Iblis didatangi oleh pasukannya. Mereka berseru, ‘Seorang nabi telah diutus dan sebuah umat telah ditampilkan!’ Iblis bertanya, ‘Apakah mereka mencintai dunia?’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Jika mereka mencintainya maka saya tidak peduli mereka tidak menyembah berhala. Aku hanya akan melancarkan serangan fajar terhadap mereka dan menyita waktu mereka dengan tiga hal; mengambil harta yang bukan haknya, menggunakan harta yang bukan haknya, menyimpannya secara di luar haknya, dan semua keburukan bersumber dari ini.” [9]

(Bersambung)

[1] Al-Wasa’il, jilid 16, Bab 62 Jihad al-Nafs, hal. 12, Hadis 12.

[2] QS. Al-Hadid [57]: 22- 24.

[3] Ibid, hal. 12, Hadis 6.

[4] Ibid, bab 61 Bab Jihad al-Nafs, hal. 9, Hadis 4.

[5] Ibid, hal. 15, Bab 62 Jihad al-Nafs, hal. 15, Hadis 11.

[6] Ibid, Bab 63 Jihad al-Nafs, hal. 17, Hadis 1.

[7] Al-Mahajjah, jilid 6, hal. 9.

[8] Ibid, jilid 5, hal. 369. Teks syair;

أرى طالب الدنيا وإن طال عمره *** ونال من الدنيا سروراً وأنعُما

كـبـان بـنـى بـنـيـانـه فـأتـمه *** فلمّا استوى ما قد بناه تهدّما

[9] Al-Mahajjah, jilid 5, hal. 370.

Post Tags
Share Post
No comments

LEAVE A COMMENT