Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Menziarahinya Kunci Menuju Surga

Lampu-lampu hias teruntai indah di sekitar haram (komplek pemakaman). Sinarnya begitu  terang sehingga kita tak menyadari jika hari sudah malam. Zahra, adikku sangat bahagia. Ia melompat-lompat, berlari memutari halaman bak surga itu. Dia menarik tanganku sambil berucap, “Kakak, lihat! Disana banyak orang yang berkumpul. Apa yang sedang mereka lakukan?”

“Mereka sedang membaca ziarah,” jawabku.

Salah satu dari mereka mengucapkan kalimat ini dengan keras:

يَا فَاطِمَةُ اشْفَعِي لِي فِي الْجَنَّةِ فَإِنَّ لَكِ عِنْدَ اللَّهِ شَأْنا مِنَ الشَّأْنِ

“Wahai Fatimah, syafaatilah aku untuk dapat masuk ke surga, karena engkau memiliki kedudukan di sisi Allah swt.”

“Siapakah sebenarnya beliau, Kak? Apakah benar beliau bisa membawa kita ke surga?” tanya adikku.

Maka aku pun memberikan penjelasan, “Beliau adalah wanita mulia, putri dari manusia mulia dan saudari manusia mulia. Ayahnya adalah Imam ke-7, Musa Al-Kazhim dan kakaknya adalah Imam ke-8, Ali Ar-Ridha a.s.

Bulan ini adalah bulan Dzulqa’dah. Bulan ini diawali oleh kelahiran beliau, tepatnya pada tanggal 1 Dzulqa’dah, tahun 173 H.

Baca: “Kelahiran Imam Mahdi dalam Catatan

Kelahiran beliau sudah disampaikan oleh kakeknya, Imam Ja’far Shadiq a.s. dalam sabdanya, “Akan meninggal dan dikuburkan seorang perempuan dari salah satu anak keturunanku yang namanya adalah Fatimah putri Musa (Al-Kadhim a.s.), seorang perempuan yang dengan syafaatnya pada hari qiamat, seluruh pengikut Syiah akan masuk surga”.

Masih ingin tahu lebih banyak tentang Sayyidah Fatimah Ma’shumah?

Simak dengan baik penjelasan Kakak!

Sayyidah Fatimah Ma’shumah dididik langsung oleh ayahnya tercinta, sehingga tidak heran jika beliau mewarisi keutamaan-keutamaan yang dimiliki ayahandanya.

Masih ingat siapa ayah beliau?

Betul, ayah beliau adalah Imam Musa Al-Kadhim a.s., manusia mulia dan Imam ke-7 kita.

Tonton: “VIDEO – Imam Musa Al-Kazhim as. di Mata Al-Makmun dan Harun ar-Rasyid

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa pada suatu hari sekelompok pengikut Syiah datang ke Madinah untuk menyampaikan berbagai pertanyaan kepada Imam Musa Al-Kadhim a.s. Namun mereka mendapat berita bahwa beliau a.s. sedang berada dalam perjalanan.

Karena mereka harus meninggalkan tempat itu secepatnya, akhirnya mereka menulis seluruh pertanyaan yang ingin ditanyakan dan menitipkannya kepada anggota keluarga beliau a.s. Mereka akan datang kembali untuk mengambil jawabannya di lain waktu.

Beberapa saat mereka menetap di Madinah dan dengan niatan pamit, mereka kembali ke rumah Imam Musa Al-Kazhim a.s.

Di saat itu juga, surat yang berisi berbagai pertanyaan itu dikembalikan lagi bersama jawabannya kepada mereka. Mereka melihat Sayyidah Fatimah Ma’sumah yang kala itu masih sangat kecil (usianya sekitar 6 tahunan) telah menjawab seluruh pertanyaan tersebut secara tertulis.

Mereka sangat senang dan mengambil surat tersebut. Akhirnya mereka pulang ke daerah mereka. Akan tetapi di pertengahan jalan mereka bertemu dengan Imam Musa Al-Kazhim a.s. mereka menceritakan kejadian yang mereka alami.

Baca: “Doa Ziarah Kepada Imam Mahdi

Beliau a.s. meminta mereka supaya memperlihatkan surat tersebut, kemudian membaca jawaban Sayyidah Ma’sumah. Imam Musa a.s. membenarkan jawaban-jawaban tersebut. Kemudian beliau memuji Sayyidah Ma’sumah dan mengucapkan kalimat berikut ini sebanyak tiga kali, “Ayahmu menjadi tebusanmu”.

Sa’ad Al-Asy’ari berkata, “Di kota Khurasan saya berada di sisi Imam Ali Ar-Ridha a.s. Beliau bersabda kepadaku, “Hai Sa’ad! Di dekatmu ada sebuah pemakaman dari keluarga kami.”

“Jiwaku menjadi tebusanmu, wahai Imam! Apakah yang Anda maksud adalah makam Sayyidah Ma’sumah binti Musa bin Ja’far a.s.?” jawabku.

Beliau menjawab, “Ya. Barang siapa yang berziarah ke makamnya dengan mengetahui kedudukan dan maqamnya, balasannya adalah surga.”

Imam Ali Ar-Ridha a.s. bersabda, “Barang siapa yang tidak dapat menziarahiku, maka ziarahilah saudaraku di kota Rei atau saudariku di kota Qom. Menziarahi kedua tempat itu sama dengan menziarahiku.”

Imam Jawad a.s. bersabda, “Barang siapa yang menziarahi bibiku, Fatimah Ma’sumah s.a. (salamullah ‘alaiha) di kota Qom, surga wajib baginya”.

Semoga kita semua mendapat taufik untuk menziarahi beliau s.a. dan kelak kita bisa memasuki surga dengan syafaat beliau a.s.”[*]

Baca: “Imam Ali Khamenei, Dari Kamar Hauzah Hingga Wali Faqih

 

No comments

LEAVE A COMMENT