( وَمَالِيَ لَآ أَعۡبُدُ ٱلَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ )
Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan. (QS. Ya-Siin [36]: 22)
Dalam ayat yang mulia ini, Allah Swt mengingatkan melalui lisan seorang Mukmin sebuah pertanyaan, “Mengapa kita perlu menjadi hamba Allah?” Karena sang Pencipta satu-satunya adalah Allah. Dia juga merupakan tempat kembali seluruh ciptaan-Nya. Permulaan yang tunggal, tempat kembali juga tunggal. Bagaimana mungkin kita menundukkan kepala kepada selain-Nya? Dia-lah yang menciptakan kita dari tiada, lalu menganugerahkan kita dengan pelbagai kenikmatan. (Sayid Dasteghib, Qalb al-Qur’an, h. 7)
[*]