Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Seorang Imam juga Berpengetahuan Ghaib

Di artikel sebelumnya yang berjudul Terhubung dengan Alam Ghaib sampai pada kesimpulan bahwa Allah Yang Maha mengetahui, memberi pengetahuan alam gaib kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Mereka adalah para utusan Allah yang dikaruniai oleh-Nya kemampuan berhubungan dengan alam gaib.

Lantas bagaimana dengan seorang imam yang kepemimpinannya bagi umat Nabi saw merupakan kelanjutan kepemimpinan beliau? Apakah ia juga mempunyai koneksi dengan alam gaib? Masalah ini adalah bagian dari perkara taabbudi (berkaitan dengan nash), yang berarti harus merujuk pada hadis-hadis terkait.

Syaikh Ibrahim Amini dalam bukunya Barresi Kulliye Imamat mengklasifikasi hadis-hadis terkait dalam beberapa kelompok:

1-Hadis-hadis yang menerangkan bahwa: Seorang imam mengetahui suatu hakikat melalui ilham, yang bukan merupakan wahyu yang turun kepada seorang nabi. Ia mendengar pembicaraan dari alam gaib, tetapi tidak menyaksikan malaikat wahyu.

2-Hadis-hadis yang menerangkan bahwa: Kami (para imam) mengetahui tentang masa lalu dan masa datang. Kami mengetahui berita-berita langit dan bumi…”

3-Hadis-hadis yang memuat berita-berita gaib, yang disampaikan oleh para imam as. Sebagai contoh, Imam Ali bin Abi Thalib as mengungkapkan: Tanyakanlah masalah-masalah kalian kepadaku, sebelum kalian kehilangan aku! Demi Allah, jika kalian bertanya kepadaku tentang keadaan kelompok yang menyesatkan ratusan orang dan kelompok yang memberi petunjuk kepada ratusan orang, maka aku akan memberitahukan kepada kalian siapa pimpinan dan penggerak mereka.

Ketika itu seseorang berdiri dan berkata, Beritahu aku berapa jumlah rambut dan buluku?

Imam menjawab, Demi Allah, Rasulullah saw telah bersabda kepadaku bahwa bagi tiap helai rambut kepalamu satu malaikat yang melaknatmu, dan bagi tiap helai bulumu ditempatkan satu syaitan yang menyesatkanmu. Di rumahmu kamu mempunyai seorang anak yang akan membunuh putra Rasulullah. Dikatakan, ialah Anas an-Nakhai seorang pembunuh al-Husein as. (Syarah Ibn Abil Hadid, juz 2, hal 286)

Pengetahuan Masa Lalu dan Masa Datang

Adalah kelompok hadis yang kedua, dan berikut sebagai contoh darinya:

1-Imam Ali as pernah berkata: Hai orang-orang, bertanyalah kepadaku sebelum kalian kehilangan aku. Aku sangat mengetahui jalan-jalan langit, apalagi jalan-jalan bumi. (Yanabi al-Mawaddah juz 1 hal 208)

2-Imam Shadiq as pernah berkata: Demi Allah, kami diberi ilmu awal dan akhir. Lalu seorang dari para sahabatnya bertanya, Jiwaku sebagai tebusanmu, apakah Anda memiliki ilmu gaib? Aku mengetahui benih-benih yang ada di sulbi kaum lelaki dan rahim kaum wanita. Kami adalah hujjah Alah di antara semua makhluk. Tetapi hanya orang mukmin yang kekuatan imannya sekuat gunung yang kokoh, yang tidak merasa keberatan dalam masalah ini. Demi Allah, jika aku mau aku bisa memberitahu kalian tentang (jumlah) pasir-pasir, yang bilangannya setiap hari bertambah..” (Bihar al-Anwar, juz 26)

Berita Gaib dari Imam Ali as

Kelompok hadis yang ketiga, tentang berita-berita gaib dan berikut sebagai contoh darinya:

1-Kabar tentang Habib bin Hamar, diriwayatkan oleh Suwaid bin Ghaflah: Suatu hari ketika imam Ali as sedang berceramah, seseorang di bawah mimbar berdiri dan berkata, Wahai Amirul mu`minin, aku telah melewati lembah Wadil Qura. Aku diberitahu bahwa Khalid bin Arthafah telah mati, maka mohonkanlah ampunan kepada Allah untuknya!

Imam Ali as berkata: Demi Allah, dia belum mati dan tidak akan mati sebelum ia memimpin pasukan kesesatan yang si pembawa benderanya adalah Habib bin Hamar.

Setelah itu seseorang di bawah mimbar berdiri dan berkata, Wahai Amirul mukminin, akulah Habib bin Hamar!

Bagaimana Anda bisa berbicara demikian tentang aku, padahal aku seorang pengikut dan pecinta Anda? Apakah kamu adalah Habib bin Hamar?, tanya imam Ali.

Ya, jawabnya. Aku lah Habib bin Hamar.

Demi Allah, kamu adalah Habib bin Hamar!?, ucap Imam.

Ya, demi Allah, katanya.

Beliau sambil mengisyaratkan tangannya ke Babul Fil- berkata, Demi Allah, kamu lah yang akan membawa panji pasukan itu dan dari pintu ini kamu akan memasuki masjid Kufah.

Tsabit ats-Tsimali mengatakan: Demi Allah aku tidak mati sebelum aku melihat Ibnu Ziyad mengutus Umar Sad untuk memerangi imam Husein dengan sebuah pasukan, dan Khalid bin Arthafah adalah pimpinan pasukan tersebut, sedangkan Habib bin Hamar adalah pembawa panjinya, dan dia masuk masjid Kufah dari pintu Babul Fil.

2-Kabar tentang Hajjaj, diriwayatkan oleh Ismail bin Raja`: Suatu hari imam Ali bin Abi Thalib as berkhotbah dan memberitakan tentang pertumpahan darah. Seorang anak muda bernama Asya Bahilah berdiri dan berkata, Ucapan Anda mirip dengan khurafat (cerita bohong)!

Beliau berkata, Hai anak muda, jika kamu berdosa dalam ucapanmu, Allah akan membunuhmu melalui tangan seorang ghulam (anak budak) Tsaqif.

Ketika itu beberapa orang berdiri dari bawah mimbar dan berkata, Wahai Amirul mu`minin, siapakah ghulam tsaqif itu?

Beliau menjawab, Ialah seorang laki yang menguasai kota kalian dan menginjak-injak hukum Allah, dan dia akan menebas leher anak muda ini dengan pedang.

Berapa lama dia berkuasa?, tanya mereka.

Dua puluh tahun, jika itu sampai dua puluh tahun., jawab Imam.

Apakah dia akan terbunuh atau mati secara alami?, tanya mereka lagi.

Beliau menjawab, Ia akan mati karena sakit masalah perut.

Ismail bin Raja` mengatakan: Aku melihat dengan mata kepalaku bahwa Asya Bahilah ditawan dan dibawa ke hadapan Hajjaj. Maka ia dipukuli dan dicaci maki, lalu di tempat itu juga ia dibunuh.[*]

 

No comments

LEAVE A COMMENT