Terjemah
1.Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,
2. dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),
3. dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,
4. sehingga menerbangkan debu,
5. lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
6. sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,
7. dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,
8. dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.
9. Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,
10. dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?
11. sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka.
Sebab Turun
Diriwayatkan bahwa surat ini turun setelah peristiwa Zat al-Salasil. Peristiwa itu terjadi seperti yang diceritakan dalam kitab-kitab sejarah sebagai berikut; Pada tahun kedelapan Hijriah sampai sebuah berita kepada Rasulullah Saw tentang dua betas ribu pasukan kuda tengah berkumpul di daerah Yabis. Mereka berikrar tidak akan menerima satu keputusan apa pun kecuali setelah membunuh Rasulullah Saw dan Imam Ali a.s. serta menghancurkan kaum Muslimin.
Baca: Tafsir Surah al-Qari’ah
Lalu Rasulullah Saw mengutus beberapa sahabatnya untuk menghadap dan berbicara dengan mereka. Namun, Usaha itu tidak berhasil. Maka Rasulullah Saw mengirim Ali a.s. bersama satu pasukan yang banyak dari kalangan Muhajirin dan Anshar untuk memerangi mereka. Pasukan ini berangkat ke tempat mereka dengan menempuh perjalanan di malam hari. Pasukan ini berhasil mengepung mereka. Mereka diajak agar masuk Islam, namun mereka menolak. Maka pasukan Islam menyerang mereka di tengah kegelapan malam. Sebagian mereka terbunuh dan para wanita serta anak-anak mereka ditahan.
Para pasukan hendak kembali ke Madinah dengan membawa harta rampasan yang banyak. Lalu turunlah surah al-‘Adiyat, sementara itu pasukan Islam belum sampai ke Madinah. Pada waktu itu juga, Rasulullah salat subuh berjama’ah dan membaca surah ini. Setelah usai salat, para sahabatnya berkata: “Surah ini belum pernah kami ketahui?”
Rasulullah Saw menjawab: “Ya benar. Sesungguhnya Ali a.s. telah mengalahkan musuh-musuh Allah Swt. Jibril menyampaikan itu kepadaku tadi malam”
Kemudian Ali a.s. dan pasukannya datang beberapa hari berikutnya dengan membawa harta rampasan dan para tahanan.
Tafsir
Surah ini dimulai dengan sumpah dengan pasukan kuda yang lari kencang terengah-engah, yang mencetuskan api dengan pukulan kakinya dan yang menyerang dengan tiba-tiba di pagi hari. Sumpah ini menggambarkan tentang pasukan yang dipimpin oleh Imam Ali bin Abi Thalib ketika diutus oleh Rasulullah Saw untuk menghadapi kelompok yang akan membunuh Rasulullah Saw, Imam Ali, dan yang akan menyerang kaum Muslimin, seperti yang dijelaskan dalam sebab turunnya surah ini.
Setelah bersumpah, Allah Swt menjelaskan tentang watak yang ada pada beberapa manusia, yaitu “kanud”. Kata ini adalah istilah untuk tanah gersang yang tiada tumbuh-tumbuhan padanya, dan juga digunakan untuk manusia yang membangkang dan kikir. Ayat ketujuh ingin mengatakan bahwa kebanyakan manusia itu membangkang terhadap kebenaran yang datang dari Allah Swt atau kebanyakan manusia itu kikir dengan harta yang dimilikinya.
Baca: Tafsir Surah At-Takatsur
Yang menarik, bahwa mereka sendiri menyadari bahwa mereka itu membangkang terhadap kebenaran atau mereka itu kikir. Lalu dijelaskan bahwa sebab mereka membangkang dan kikir itu adalah kecintaan mereka kepada harta yang sangat besar sekali. Dan surat ini diakhiri dengan keadaan Kiamat. Bahwa pada hari Kiamat, manusia akan dibangkitkan kembali setelah mati, dan pada hari itu, keyakinankeyakinan manusia tampak jelas, sehingga akan diketahui siapa yang benar dan bahagia, dan siapa yang sesat dan celaka. Allah Swt sebagai Tuhan yang menciptakan, membesarkan dan memelihara mereka, lebih tahu tentang mereka dari pada mereka sendiri.
*Disadur dari Tafsir Juz Amma karya Ustaz Husain Alkaff