Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomePosts Tagged "manusia" (Page 10)

manusia Tag

Ibadah adalah kendaraan untuk mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus jalan kesempurnaan manusia. Ibadah, yang dapat mengantarkan  manusia menuju kesempurnaan, sekaligus menjadi tujuan atau sasaran, tentu bisa juga menjadi alat untuk mencapai sesuatu yang lain. Selain itu, ibadah juga dapat memberikan buah yang lain di luar

Allah Swt telah menetapkan takdir-takdir bagi para hamba-Nya. Takdir-takdir ini terkadang sejalan dengan keinginan mereka, terkadang juga bertentangan dengan apa yang mereka harapkan. Yang dikehendaki Allah adalah hendaknya hamba-hamba-Nya rida dengan apa yang telah ditetapkan, rela dengan qadha yang telah ditetapkan-Nya, serta selalu mendahulukan rida

Terjemah 1.Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah, 2. dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya), 3. dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi, 4. sehingga menerbangkan debu, 5. lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, 6. sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya, 7. dan

Terjemah Hari Kiamat, 2. Apakah hari Kiamat itu? 3. Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? 4. Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, 5. dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. 6. Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, 7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). 8. Dan adapun

Kemurkaan Allah Karena rahmat Allah itu Mahaluas, meliputi segala sesuatu, maka tidak ada tempat untuk keburukan (evil). Secara eksistensial, tidak ada segala sesuatu yang buruk dan negatif. Wujud adalah kebaikan murni. Keburukan adalah ketiadaan murni dan aksidental. Jadi, yang dianggap keburukan, tidak ada dan tidak

Rahmat Yang Mahaluas “Ya Allah aku memohon kepada-Mu dengan rahmat­Mu yang meliputi segala sesuatu” Allahuma, tidak ada yang layak mendahului nama-Nya Yang Agung. Allah Maha Mengetahui segala hal. Dia Maha Mengetahui apa yang diresahkan oleh hamba-hamba-Nya. Dia tidak membutuhkan panggilan, namun sang hamba tetap memanggil-Nya karena ada