Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Tujuh Zikir Berkhasiat Dunia Akhirat

Zikir atau Dzikir (bahasa Arab: ٱلذِّكْر, al-żikr‎) adalah sebuah aktivitas ibadah umat Islam untuk mengingat Allah. Di antaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah.  Zikir juga merupakan salah satu kewajiban yang tercantum dalam Al-Quran,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا۝ وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلًا ۝

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. (Q.S. al-Ahzāb [33]:41-42)

Zikir dalam ajaran Islam merupakan satu metode mendekatkan diri kepada Allah Swt untuk kemenangan dunia dan akhirat. Bahkan dalam suatu pertempuran, kita diperintahkan agar memperbanyak zikir kepada-Nya,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا لَقِيتُمۡ فِئَةٗ فَٱثۡبُتُواْ وَٱذۡكُرُواْ ٱللهَ كَثِيرٗا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ۝

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung. (Q.S. al-Anfāl [8]:45)

Baca: Sehari Satu Ayat: Berzikir

Karena itu juga zikir berkhasiat bagi dunia sekaligus akhirat kita sebagaimana disebutkan dalam pelbagai riwayat Ahlulbait Nabi Saw.

Berikut ini sejumlah zikir yang dirangkum dari beberapa riwayat tersebut.

Zikir Pertama

Suatu hari seseorang datang kepada Rasulullah Saw dan mengeluhkan, “Wahai Rasulullah Saw, aku mengalami kesulitan dan dan merasa waswas. Saya seorang yang memiliki hutang, keluarga dan keperluan mendesak.” Lalu Rasulullah Saw bersabda, “Bacalah berulang-ulang kalimat berikut ini:

تَوَكَّلۡت عَلَى ٱلۡحَيِّ ٱلَّذِي لَا يَمُوتُ، وَ ٱلۡحَمۡدُ لِلّٰهِ ٱلَّذِي لَمۡ يَتَّخِذۡ وَلَدٗا وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٞ فِي ٱلۡمُلۡكِ وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ وَلِيّٞ مِّنَ ٱلذُّلِّۖ وَكَبِّرۡهُ تَكۡبِيرَۢا

Dan aku bertawakal kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya.

Baca: Nasihat Imam Ja’far Shadiq as. tentang Berzikir

Tidak berselang lama, pemuda itu datang kembali dan berkata, “Allah telah menghilangkan waswas dari dadaku, melunasi hutang-hutangku dan meluaskan rezekiku.”[1]

Zikir Kedua: Empat Zikir dari Imam Ja’far

Imam Ja’far as-Sadiq a.s. berkata, “Aku heran dengan orang yang takut kepada empat hal tetapi tidak takut kepada empat hal lain:

  1. Aku heran dengan orang yang takut tetapi tidak takut kepada firman Allah Swt,

حَسۡبُنَا ٱللهُ وَنِعۡمَ ٱلۡوَكِيلُ

Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung. (Q.S. Aal ‘Imrān [3]:173)

sebab Allah berfirman pada ayat berikutnya,

فَٱنقَلَبُواْ بِنِعۡمَةٍ مِّنَ ٱللهِ وَفَضۡلٍ لَّمۡ يَمۡسَسۡهُمۡ سُوٓءٞ

Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana. (Q.S. Aal ‘Imrān [3]:174)

Baca: Munajat Para Pezikir

  1. Aku heran dengan orang yang gundah tetapi tidak takut kepada firman Allah Swt,

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” (Q.S. al-Anbiyā’ [21]:87)

sebab Allah Swt berfirman pada ayat berikutnya,

فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَنَجَّيۡنَٰهُ مِنَ ٱلۡغَمِّۚ وَكَذَٰلِكَ نُـۨجِي ٱلۡمُؤۡمِنِينَ

Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. (Q.S. al-Anbiyā’ [21]:88)

  1. Aku heran dengan orang yang ditipu tetapi tidak takut kepada firman Allah Swt,

وَأُفَوِّضُ أَمۡرِيٓ إِلَى ٱللهِۚ إِنَّ ٱللهَ بَصِيرُۢ بِٱلۡعِبَادِ

Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Q.S. Ghāfir [40]:44)

sebab Allah Swt berfirman pada ayat berikutnya,

فَوَقَىٰهُ ٱللهُ سَيِّـَٔاتِ مَا مَكَرُواْۖ

Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka. (Q.S. Ghāfir [40]:45)

  1. Aku heran dengan orang yang menghendaki dunia beserta hiasannya, tetapi tidak takut kepada firman Allah Swt,

مَا شَآءَ ٱللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللهِۚ

Masya Allah, la quwwata illa billah” (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah (Q.S. al-Kahf [18]:39)

Baca: Zikir Pemberi Syafaat

Sebab Allah Swt berfirman pada ayat berikutnya,

إِن تَرَنِ أَنَا۠ أَقَلَّ مِنكَ مَالٗا وَوَلَدٗا. فَعَسَىٰ رَبِّيٓ أَن يُؤۡتِيَنِ خَيۡرٗا مِّن جَنَّتِكَ

sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu. Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu (ini); (Q.S. al-Kahf [18]:39-40)

Semoga memperoleh yang diharapkan.[2]

Zikir Ketiga: Zikir Nabi Adam a.s.

Rasulullah Saw bersabda, “Adam a.s. mengadu kepada Allah Swt tentang kesedihan yang dialaminya. Lalu Jibril a.s. datang kepadanya seraya berkata, ‘Wahai Adam, ucapkanlah,

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللهِۚ

La hawla wa la quwwata illa billah (Tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dengan Allah)’

Adam pun mengucapkannya, lalu lenyaplah waswas dan kesedihannya.”

Zikir Keempat

Rasulullah Saw bersabda, “Sesiapa dianugerahkan dengan aneka kenikmatan, ucapkanlah ‘Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn.’ Dan sesiapa dikepung oleh kefakiran, perbanyaklah mengucapkan, ‘Lā hawla walā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīm.’ Sebab ia salah satu simpanan surga dan terkandung obat untuk tujuh puluh dua penyakit yang terendahnya adalah kegelisahan.”[3]

Zikir Kelima

Imam Ja’far as-Sadiq a.s. berkata kepada beberapa sahabatnya, “Maukah aku ajarkan nama Allah yang teragung?” Lalu beliau berkata, “Bacalah, alhamdulillah (al-Fatihah), qul huwallah (al-Ikhlās), ayat Kursi (al-Baqarah, ayat 255 – 257), dan innā anzalnā (al-Qadr), kemudian menghadaplah ke kiblat dan berdoalah yang kau kehendaki.”[4]

Zikir Keenam

Imam Muhammad al-Baqir a.s. berkata, “Seorang Mukmin yang membaca kalimat ini tujuh puluh kali niscaya aku menjamin dunia dan akhiratnya. Adapun untuk dunianya, malaikat akan memberi kabar gembira saat ajalnya. Sementara untuk akhiratnya, setiap kalimat baginya rumah di surga, yaitu kalimat: ‘Yā Asma’as sāmi’īn, wa yā Absar an-Nāzhirīn, wa yā Asra’al hāsibīn, wa yā Arhamar rāhimīn, wa yā Ahkamal hākimīn.”[5]

Zikir Ketujuh

Imam Ali bin al-Husain as-Sajjad a.s. berkata, doa berikut ini mengandung nama yang agung,

يَا اللهُ يَا اللهُ يَا اللهُ، وَحْدَكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ، أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيْعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، ذُو الْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ، وَذُو الْأَسْمَاءِ الْعِظَامِ، وَذُو الْعِزِّ الَّذِيْ لَا يُرَامُ، وَإِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وَاحِدٌ، لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ، وَ صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Yā Allāh, yā Allāh, yā Allāh, wahdaka lā syarīka lak, Antal Mannān, Badī’us samāwāti wal ardh, Dzul jalāli wal ikrām, wa Dzul asmāil ‘izhām, wa Dzul ‘izzil ladzī lā yurām, wa Ilāhukum Ilāhun Wāhidun, lā ilāha illallāh, Huwar Rahmānur Rahīm, wa shallallāhu ‘alā Muhammadin wa Ālihi Ajma’īn.

Baca: Dzikir Pembawa Berkah

Demikianlah sejumlah zikir sederhana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw dan Keluarga sucinya a.s. untuk kita amalkan sebagai perisai agung dalam mengatasi aneka permasalahan kehidupan dunia dan akhirat kita. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Wallahu a’lam.

[1] Syekh al-Kulayni, al-Kāfī, j. 2, h. 555, hadis 3

[2] Syekh as-Saduq, al-Amālī, h. 15, hadis 2.

[3] Allamah al-Majlisi, Bihār al-Anwār, j. 93, h. 186.

[4] Allamah al-Majlisi, Bihār al-Anwār, j. 93, h. 223.

[5] Allamah al-Majlisi, Bihār al-Anwār, j. 95, h. 350.


No comments

LEAVE A COMMENT