Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Dewan Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomeView All Posts (Page 37)

View All Posts

Oleh: Dr. Muhsin Labib, MA Beberapa kata dan istilah direduksi maknanya dalam komunikasi popular hingga pengertian esensialnya pun kabur, terutama istilah-istilah yang berhubungan perilaku dan agama, seperti, dosa, munkar dan maksiat. Dosa adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang berarti tindakan yang melanggar norma atau aturan yang

Oleh: Dr. Muhsin Labib, MA Bertindak zalim berarti ‘meletakkan sesuatu pada selain tempatnya’. Karena keburukan adalah ketidakselarasan, maka kezaliman merupakan sentra keburukan. Begitu megahnya kezaliman, sehingga ia memiliki dua fakultas: intelektual (pikiran) dan aktual (perbuatan). Kezaliman intelektual adalah berpikir zalim, atau meletakkan pikiran pada selain tempatnya,

Oleh: Dr. Muhsin Labib, MA Dosa adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang berarti tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Tuhan atau Wahyu Illahi. Dosa dalam khazanah Islam diungkapkan dalam beberapa frasa, seperti itsm (اثم), dzanb (ذنب), junah (جناح), juga sayyi’atun (سيئة) atau sesuatu

Oleh: Dr. Muhsin Labib, MA “Syiah bukan Islam” dan “Syiah adalah sesat” adalah stigma yang mungkin telah tercangkok dalam cangkang kepala banyak orang sebagai justifikasi atas segala tindakan diskriminatif bagi yang fanatik buta dan alasan pengabaian bagi yang terpengaruh. Stigma itu tentu, selain tendensius dan jauh dari

Oleh: Dr. Muhsin Labib, MA Shalat, berziarah, berzikir, berdoa dan lain sebagainya adalah aktivitas ritual. Mengganti pamrih dengan ikhlas, iri dengan syukur, sombong dengan rendah hati adalah aktivitas spiritual. Melakukan aktivitas ritual itu sulit karena ritual dianggap sah bila pelaku memenuhi serangkaian syaratnya. Aktivitas ritual lebih mudah ketimbang

Mendiskusikan ihwal fenomena kematian adalah salah satu poin yang harus digarisbawahi, bahwa fenomena kematian dan kehidupan sama-sama membentuk rangkaian sistem dalam penciptaan. Kita bisa menyaksikan bahwa kematian sebagian mempersiapkan kehidupan yang lain. Jasad-jasad yang mati tidaklah terbujur tanpa manfaat. Ia akan memunculkan tetumbuhan atau makhluk