Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
Home2017 (Page 12)

September 2017

Dinukil dari Misbah al-Syari’ah bahwa Imam Jakfar al-Shadiq as berkata; وأدنى حدّ الإخلاص بذل العبد طاقته، ثُمّ لا يجعل لعمله عند الله قدراً، فيوجب به على ربّه مكافأة بعمله لعلمه أ نّه لو طالبه بوفاء حقّ العبوديّة لعجز. وأدنى مقام المخلص في الدنيا السلامة من

Berikut ini beberapa riwayat dari pada insan maksum Ahlul Bait as mengenai keutamaan ikhlas: Diriwayatkan dari Dawud bin Sulaiman dari Imam Ali al-Ridha as dari para leluhurnya bahwa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as berkata; الدنيا كلّها جهل إلاّ مواضع العلم، والعلمُ كلّه حجّة إلاّ

Sayid Ibnu Thawus dalam buku al-Iqbal menukil doa-doa dan beberapa shalat yang memiliki ganjaran luar biasa untuk malam ini. shalat seratus rakaat, setiap rakaat membaca al-Fatihah dan tiga kali al-Ikhlas dan setelah selesai membaca doa ini sebanyak tujuh puluh kali: سُبْحانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلا اِلـهَ

Bulan ini adalah bulan yang agung dan penuh makna. Bulan untuk mengingat kembali perjuangan dan pengorbanan cucu Rasulullah tercinta, Imam Husein yang dibantai di Karbala. Inilah bulan menghidupkan kembali gelora api kecintaan kepada Imam Husein AS. Bagi para imam, bulan Muharram ini menjadi panji kesedihan

Bismillahirrahmanirrahim Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad Berdasarkan hasil sidang Dewan Itsbat Dewan Syura Ahlulbait Indonesia pada hari ini Rabu, 20 September 2017 / 29 Dzulhijjah 1438, pukul 21.40 WIB, merujuk kepada berbagai referensi kriteria visibilitas hilal, Markaz Islam Al-Ashil dan hasil lapangan tim istihlal Lembaga

Kesempurnaan ikhlas tidak berarti ketiadaan rasa peduli dan hasrat kepada pahala dan siksa. Contoh keikhlasan ini terdapat dalam sebuah riwayat dari Abu Darda’ yang dinukil oleh Urwah bin al-Zubair sebagai berikut; “Suatu hari di majelis Masjid Nabawi kami mengingat-ingat keutamaan para pejuang Badar dan Baiat Ridwan.

Penjelasan lebih jauh mengenai tingkatan ikhlas dalam beramal ialah sebagai berikut; Tingkat pertama, ikhlas sebatas dalam pengertiannya secara fikih yang merupakan syarat sahnya amal ibadah, yaitu niat mendekatkan diri (taqaarub) kepada Allah SWT. Pertanyaan yang mengemuka tentang ini ialah bahwa dalam fikih memang disyaratkan demikian, tapi