Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Alasan Serangan Budaya Kolonial terhadap Dunia Islam

Islam, menjadi rintangan terbesar kaum kolonial. Di setiap tempat yang terdapat Islam, tak ada kelanggengan bagi pilar-pilar sistem pemerintahan otoriter. Setiap tempat yang dihuni Islam, akan menjadi tanda perlawanan terhadap segala bentuk kezaliman dan kekejaman, penjajahan serta eksploitasi, penghinaan, dan peremehan terhadap manusia, serta perlawanan terhadap poros yang dikuasai sistem pemerintahan sewenang-wenang di dunia kontemporer. Mereka, musuh-musuh Islam yang congkak dan sewenang-wenang, mengerahkan segala upayanya untuk menghapus Islam, termasuk namanya, dari muka bumi. Sebab, Islam menentang segala bentuk kesombongan dan kezaliman mereka.

Amerika takut dan akan senantiasa takut kepada Islam; demikian pula kekuatan-kekuatan besar dunia lainnya. Karena itu, mereka saling bekerja sama menghadapi Islam dan berupaya membinasakannya. Yang kami maksud dengan kekuatan dunia yang congkak dan sewenang-wenang adalah kekuatan-kekuatan politik dunia. Yakni, pemerintahan-pemerintahan dan negara-negara, baik besar maupun kecil, yang bertindak sewenang-wenang. Sesungguhnya tujuan utama mereka di dunia ini adalah menghapus Islam. Karena Islam bertentangan dengan kesewenang-wenangan mereka.

Seseorang yang kehilangan keimanan agamanya akan kehilangan kemampuan menghadapi segenap problema mendasar. Saat itulah, dia akan berada di persimpangan jalan; atau kembali ke belakang (mengalami kemunduran). Lihatlah negara-negara yang pemerintahannya menganut sistem non-agama, atheis, dan jauh dari Allah; ambruk di tengah jalan. Itulah yang terjadi pada negara-negara berpaham komunisme/Marxisme yang tiba-tiba saja mereka mengalami kebangkrutan yang dahsyat dan dikalahkan Barat.

Adapun Islam, lain lagi ceritanya. Gerakan Islam adalah gerakan kekal. Jihad Islam demi meraih kehidupan mulia dan keadilan bagi umat manusia adalah jihad yang menerus dan berkelanjutan. Itulah yang mendasari alasan permusuhan mereka terhadap Islam. Setiap hari, pasti terdapat persekongkolan di antara negara-negara yang congkak dan sewenang-wenang itu untuk melawan Islam dan umatnya.

Baca: Serangan Budaya Barat Terhadap Budaya Islam

Perhatikanlah kondisi dunia sekarang ini, agar Anda sekalian memahami dengan jelas makna yang kami kemukakan ini. Amerika misalnya, serta kekuatan setan lainnya, mengerahkan segala kekuatannya untuk memerangi Islam. Mereka memobilisasi segenap kemampuannya guna mewujudkan keinginan mereka (menghapus Islam dari muka bumi).

Namun eksistensi Islam, alhamdulillah terus berkembang dan meluas setiap harinya. Akibatnya, kekuatan Islam terus meningkat tajam. Demikian pula spirit keimanan dan keislaman; menyebar luas di muka bumi ini selamanya. Inilah yang ditakutkan negara-negara kolonial yang congkak lagi sewenang-wenang itu.

Islam -sebagai perlambang kesempurnaan agama- bangkit dengan benar menentang penjajahan dan menghadapi permusuhan mereka (kolonial) di wilayah-wilayah Islam. Mereka -para penjajah- telah memahami itu lewat berbagai penelitian. Mereka mencobanya di India, di negara-negara Arab, dan di Iran. Di setiap tempat, perasaan religius bangkit di tengah-tengah umat manusia. Hasilnya, negara-negara kolonial mendapatkan penghalang yang berdiri tegak di hadapan mereka, serta gencar menentang rencana jahat mereka.

Selama bertahun-tahun, kebudayaan Barat telah memainkan peran merusak di negara-negara Islam tanpa penghalang yang berarti. Pemerintahan-pemerintahan yang bergantung pada negara-negara kolonial tak mampu menyediakan penghalang sebagaimana yang mampu dibangun pemerintahan yang baik; yaitu menghadapi persekongkolan budaya dan politik yang digagas Barat. Karena itu, para pemimpin Barat dengan leluasa dapat memperluas wilayah budaya Barat yang merusak di negara-negara Islam. Semua itu mereka lakukan dalam upaya mengukuhkan dominasi mereka di bidang politik dan perampasan ekonomi tanpa rintangan yang berarti.

Tatkala Revolusi Islam di Iran meraih kemenangan, terjadilah apa yang sebelumnya diramalkan; yaitu ketertarikan bangsa-bangsa Muslim bahkan termasuk bangsa non-Muslim kepada Islam. Ini adalah salah satu di antara berbagai pengaruh Revolusi Islam tersebut. Karena itu, negara-negara kolonial menyiagakan segala kekuatan untuk menghadapi pengaruh Islam yang kian hari kian menguat. Sebab, jika tidak, adakah alasan bagi kita untuk menjelaskan kondisi kesiagaan negara-negara kolonial itu, selain bahwa meluasnya pengaruh prinsip-prinsip Islam, di mana saja di dunia ini, sama saja dengan mengumumkan berakhirnya kekuasaan dan kejahatan mereka?

Kemenangan Revolusi Islam di Iran telah memberi makna yang benar perihal ketauhidan Allah dan penafian penghambaan kepada selain-Nya. Ini telah memberikan semangat pada umat Islam di banyak tempat di dunia ini terhadap perasaan identitas dan kemuliaan mereka, sekaligus meniupkan spirit melawan kekuatan-kekuatan kolonial yang congkak lagi sewenang-wenang.

Baca: Kerumunan Umat Islam di Indonesia

Revolusi Islam ini juga telah membuka kembali komitmen baru jihad bangsa-bangsa Islam. Di antara contoh kongkret mengenai lahirnya masa jihad baru di tengah bangsa-bangsa Islam adalah jihad umat Islam di Afghanistan dan Palestina, serta kebangkitan Islam di negara-negara Afrika, Asia, bahkan di Eropa. Seluruh kebangkitan bersumber dari daya tarik Islam dan kerinduan besar untuk mempraktikkan hukum-hukum Tuhan serta perasaan bahwa agama ini melambangkan kemuliaan dan keselamatan mereka.

Sebelum lahirnya Revolusi Islam di Iran, senantiasa didengung-dengungkan [oleh para kolonial dan antek-anteknya] kepada umat Islam bahwa Islam tak mampu memberi mereka kemuliaan dan keagungan. Seraya itu, ditanamkan pula ke dalam benak mereka bahwa jalan keselamatan hanya ada dua; mengikuti gaya hidup Barat (Eropa atau Amerika) yang bergerak dalam lingkup kebudayaan, atau mengikuti idealisme kosong yang terpantul dari ideologi Marxisme.

Namun ternyata yang berhasil meruntuhkan struktur penjajahan Barat adalah kemenangan Revolusi Islam dan pendirian Republik Islam yang telah berhasil mewujudkan kemuliaan bangsa Iran. Revolusi Islam itu telah menunjukkan kemampuan Islam untuk menjadi pilihan yang menyelamatkan umat dari keadaan lemah dan kemandekan seraya melambungkannya ke puncak kemuliaan dan keberanian; yaitu melalui jalan kebergantungan pada diri sendiri.

Revolusi Islam di Iran juga telah membuktikan bahwa Islam mampu membentuk sistem pemerintahan yang mapan dan kuat, yang berkemampuan memusnahkan kaum yang zalim sampai ke akar-akarnya dan mengenyahkan segala bentuk hinaan dan pelecehan yang telah dilakukan.

Amerika memimpin kekuatan-kekuatan global yang memusuhi Islam ini, yang dibuntuti negara-negara kecil maupun besar. Terdapat berapa alasan kenapa mereka habis-habisan menghadapi Islam; baik atas dasar sejarah masa lalu, dikarenakan membahayakan kepentingannya, atau disebabkan kekhawatiran mereka terhadap Islam.

Sesungguhnya permusuhan mereka terhadap Iran sebagai sebuah negara Islam dikarenakan ia melambangkan pusat gerakan Kebangkitan Islam. Bangsa-bangsa Islam mengharapkan kemenangan dari Revolusi Islam ini. Mereka bergerak maju dengan langkah pasti karena terinspirasi spirit Revolusi Islam di Iran. Terdapat sebuah hakikat yang wajib kita perhatikan baik-baik, dan menjadikan kita tidak keliru memahami maksud-maksud musuh; yaitu, seandainya ditakdirkan Islam gagal dalam eksperimen di Iran, itu akan menjadi kemenangan terbesar yang berhasil diraih musuh di hadapan gerakan kebangkitan Islam yang meliputi seluruh dunia.

Permusuhan dan kebencian Amerika terhadap Islam di masa sekarang telah mencapai tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya. Permusuhan segenap kekuatan setan terhadap Islam telah berlipat ganda. Pukulan-pukulan Islam yang menyakitkan telah membangunkan mereka dan memaksa mereka menelan pil pahit.

Allah Swt berfirman dalam Alquran: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. al-Baqarah: 120)

Nash ayat di atas benar-benar mukjizat Alquran. Sebab, sesungguhnya musuh tak akan pernah meninggalkan kaum Muslim sampai kaum Muslim itu meninggalkan agamanya; dan mereka sekali-kali tak akan rela dengan sesuatu yang kurang darinya. Adapun yang dimaksud meninggalkan Islam adalah matinya spirit dan potensi Islam di tengah-tengah kaum Muslim yang meninggalkan hukum-hukum syariat Islam.

Seandainya umat Islam tidak mengetahui pokok-pokok Islam yang utama dan hanya berpegang pada lahiriah, dan perkara-perkara partikular yang tak ada pengaruhnya, maka musuh-musuh Islam tak akan memedulikannya. Namun, persoalan sesungguhnya dalam hal ini adalah bahwa apa yang berada di tangan kaum Muslim sekarang bukan tergolong sebagai Islam, dan tidak mencerminkan Islam yang dibawa Nabi Saw.

Ayatullah Udzma Sayyid Ali Khamenei – Perang Kebudayaan


No comments

LEAVE A COMMENT