Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Semuanya Tentang Fatimah Zahra a.s. (Bagian Terakhir)

5- Khidmat Fatimah Zahra a.s.

Fatimah a.s mewakafkan umur dan kehidupannya untuk umat dan Islam. Berikut ini hal-hal luar biasa yang dilakukan oleh Fatimah a.s.:

* Pada malam pengantin, Fatimah a.s. memberikan pakaian barunya kepada fakir dan berangkat ke rumah Ali a.s. dengan pakaian lama.

* Fatimah a.s. seperti suami dan putera-puteranya memberikan makanan berbuka puasa kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan.

* Fatimah a.s. memberikan penghasilan tanah Fadak kepada kaum fakir, sementara di rumahnya sendiri tidak ada simpanan makanan.

* Tirai pintu rumah Fatimah a.s. dikirimkan kepada Nabi saw. untuk dijadikan baju bagi orang yang membutuhkan.

* Fatimah a.s. terkadang memberikan bagian makanan kesehariannya kepada orang yang kelaparan, sementara beliau sendiri siap menahan rasa lapar.

* Fatimah a.s. selalu beribadah dan berdoa untuk kebaikan para tetangga dan umat mulai malam hari hingga subuh.

6- Fatimah Zahra a.s. dan Jihad

Saat perang Khandaq terjadi, ketika Madinah dikepung oleh pasukan musuh yang telah bersekutu, setiap orang ingin memberikan bantuan semampunya dalam perang itu. Fatimah a.s. juga menyiapkan makanan dan memenuhi sebagian kebutuhan para mujahidin.

Suatu hari saat Fatimah a.s. ingin memberikan makanan untuk putera-puteranya, beliau a.s. tidak bisa menikmatinya tanpa kehadiran sang ayah. Maka Fatimah a.s. mendatangi sang ayah untuk menunjukkan dukungannya dalam perang. Untuk memberikan bantuan kepada Nabi saw. Fatimah a.s. tidak gentar, sekalipun harus pergi ke barisan terdepan perang.

Fatimah a.s. menunjukkan hakekat jihad (perempuan) dengan bentuk yang layak. Fatimah a.s. sendiri yang berada di belakang medan secara praktis juga memikirkan jihad dengan menyediakan kebutuhan makanan dan menyampaikan bantuan kepada sang ayah dan suami.

Fatimah a.s. berkata, “Imamah dan kepemimpinan kami, keluarga Nabi menjadi faktor penyelamat perpecahan (umat). Adapun jihad di jalan Allah adalah kemuliaan dan keabadian Islam.”

7- Sikap Fatimah Zahra a.s. kepada Pembantu

Dengan seluruh kebesaran dan keagungan yang dimiliki di sisi Allah swt., Fatimah a.s. tetap mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Hingga beberapa waktu, beliau tidak memiliki seorang pembantu.

Suatu hari, Nabi saw. membawa seorang tawanan perempuan dari salah satu perang. Kemudian Nabi saw. meletakkan tangan perempuan tersebut pada tangan Fatimah a.s. dan berkata, “Wahai Fatimah! Perempuan ini siap melayanimu. Ia ahli ibadah.”

Perempuan itu bernama Fizzah, puteri raja India. Ia seorang yang cantik rupawan, manis tutur katanya, berpendidikan dan berpengetahuan. Ia selalu dalam kondisi membaca Alquran, bahkan sering menjawab pertanyaan orang dengan melantunkan ayat Alquran. Ia pun ikut bersama Zainab a.s. di Karbala. (Baca: VIDEO – Sayidah Zainab Puncak Kesabaran)

Meskipun Fatimah a.s. memiliki pembantu yang berhati lembut seperti Fizzah, beliau a.s. menganggap tidak pantas menyerahkan seluruh pekerjaan ke pundaknya. Oleh karena itu, Fatimah a.s. membagi pekerjaan dalam rumah.

Salman Al-Farisi berkata, “Aku melihat Fatimah a.s. sibuk menggiling gandum. Aku tanyakan kepadanya mengapa tidak meminta tolong kepada Fizzah untuk melakukan pekerjaan itu?”

“Kemarin giliran dia, hari ini adalah bagianku,” jawab Fatimah a.s.[*]

 

Baca selanjutnya: Derita Gadis Kecil Nabi saw.

 

No comments

LEAVE A COMMENT