Salat Awal Bulan Mendirikan salat 2 Rakaat. Rakaat ke-1 membaca surat al-Fatihah dan al-Ikhlas (30x). Rakaat ke-2: Al-Fatihah + al-Qadr (30x). Dianjurkan pada awal bulan untuk bersedekah, serta membaca ayat-ayat berikut: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي اْأَزرْضِ إِلَّا عَلَى اللهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ
TANYA: (6 April 2018, 13:23) Apa benar baca ayat sajdah dalam salat dapat membatalkan salat? Atau bagaimana praktik yang benar? Mohon dijelaskan, terima kasih. JAWAB: (7 April 2018, 11:15) Ya, benar. Membaca ayat sajdah dengan sengaja akan membatalkan salat. Bila terlupa membacanya dan baru sadar saat membaca ayat yang wajib
TANYA: (4 April 2018, 20:05) Dalam mazhab Syiah, salat biasanya digabung, yaitu zuhur habis itu asar, dan maghrib habis itu isya, sedangkan subuh sesuai waktunya. Nah, pertanyaan saya, apabila dalam kondisi santai di rumah dan tidak ada pekerjaan berarti, apakah saya wajib dan harus menjamak salat seperti di
TANYA: (13 Maret 2018, 18:01) Salam. Saya menderita gangguan lambung yang menyebabkan buang angin cukup sering. Hal ini membuat saya ragu ketika salat, apakah saya benar-benar buang angin atau tidak, karenanya saya mengupayakan untuk menahannya. Bagaimanakah hukumnya salat saya? Sah atau tidak? Mengingat kondisi buang angin tidak diketahui
TANYA: (11 Maret 2018, 21:47) Apakah cara duduk tahiat akhir dalam salat zuhur, asar, magrib dan isya' sama dengan cara duduk waktu tahiyat awal pada rakaat kedua? JAWAB: (12 Maret 2018, 20: 30) Tidak ada cara khusus yang wajib dilakukan saat duduk tasyahud awal dan akhir, namun dianjurkan (sunnah) duduk
TANYA: Saya pernah ditanya ketika mengajar di SMP; apakah hukumnya ketika seorang imam, setelah selesai memimpin salat, baru ingat bahwa dia belum mengerjakan salat di waktu yang sebelumnya? Contohnya selesai melaksanakan salat magrib, namun sang imam baru menyadari bahwa ia belum mengerjakan salat asar. Apakah hukum
TANYA: Saya pernah praktik membuat parfum di masa SMA, namun pembuatannya menggunakan campuran alkohol-etanol. Bagaimanakah hukum penggunaannya untuk salat, bolehkah? JAWAB: Boleh. Sebab, alkohol buatan seperti etanol hukumnya suci. Benda yang dihukumi najis dan haram karena memabukkan adalah sesuatu yang mengandung alkohol secara alami, seperti yang dihasilkan dari
Dawud as, sebagai seorang nabi Allah, tentunya merupakan sosok maksum atau insan yang terpelihara dari segala jenis dosa yang biasa dilakukan oleh manusia-manusia non-maksum. Meski demikian, secara kasat mata beliau dalam bertaubat tak ubahnya dengan manusia biasa, sebagaimana dikisahkan Allah SWT dalam firmanNya; وَظَنَّ دَاوُدُ أَنَّمَا
Diriwayatkan bahwa salah satu sahabat Imam Ja’far Shadiq as berniat melakukan perjalanan niaga. Dia lalu menemui Imam as untuk meminta istikharah. Ternyata, hasil istikharahnya buruk. Meski demikian, orang itu mengabaikannya dan tetap pergi untuk berniaga. Dalam perniagaannya, orang itu memperoleh laba yang berlimpah. Ia pun heran
