Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomeView All Posts (Page 184)

View All Posts

أَللَّهُمَّ وَآدَمُ بَدِيعُ فِطْرَتِكَ، وَأَوَّلُ مُعْتَرِف مِنَ الطِّينِ بِرُبوبِيَّتِكَ، وَبَدْوُ حُجَّتِكَ عَلى عِبادِكَ وَبَرِيَّتِكَ، وَالدَّلِيلُ عَلَى الاسْتِجَارَةِ بِعَفْوِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَالنَّاهِجُ سُبُلَ تَوْبَتِكَ، وَالْمُوَسَّلُ بَيْنَ الْخَلْقِ وَبَيْنَ مَعْرِفَتِكَ وَالَّذِي لَقَّنْتَهُ مَا رَضَيْتَ بِهِ عَنْهُ، بِمَنِّكَ عَلَيْهِ وَرَحْمَتِكَ. وَالْمُنِيبُ الَّذِي لَمْ يُصِرَّ عَلَى مَعْصِيَتِكَ، وَسآبِقُ الْمُتَذَلِّلِينَ بِحَلْقِ رَأْسِهِ

الْحمْدُ للهِ الَّذِي تَجَلَّى لِلْقُلُوبِ بِالْعَظَمَةِ، وَاحْتَجَبَ عِنِ الاَبْصَارِ بِالْعِزَّةِ، وَاقْتَدَرَ عَلَى الاَشْيآءِ بِالْقُدْرَةِ. Segala puji bagi Allah yang menampakkan pada hati dengan kebesaran yang bersembunyi dari pandangan dengan kemuliaan yang menguasai segala sesuatu dengan kekuasaan فَلاَ الاَبْصارُ تَثْبُتُ لِرُؤْيَتِهِ وَلاَ الاَوْهَامُ تَبْلُغُ كُنْهَ عَظَمَتِهِ. Mata tidak cukup

يَا فَارِجَ الْهَمِّ وَكَاشِفَ الغَمِّ، يَا رَحْمنَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَرَحِيمَهُمَا، صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَآلِ مُحَمَّد، وَافْرُجْ هَمِّيَ، وَاكْشِفْ غَمِّيَ، يَا وَاحِدُ يَا أَحَدُ، يَا صَمَدُ، يَامَنْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ، اعْصِمْنِي وَطَهِّرْنِي، وَاْذهِبْ بِبَلِيَّتِي Wahai Penghilang derita! Wahai Pelepas duka! Wahai

Hamba yang mencintai Allah SWT dengan sendirinya akan patuh kepadaNya tanpa disertai keluh dan kesah, sebab cinta itu membuatnya  mati rasa akan beban kepatuhan. Allah SWT berfirman; يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللّهُ بِقَوْم يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّة عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّة عَلَى

Orang yang beriman yakin dengan janji dan kuasa Allah, bahwa Dia memberi pertolongan atau kemenangan baginya. Seseorang ber-Tuhan apa yang ia tak punya ketika telah memiliki Dia Yang Mahakaya, Maha pemurah dan Mahakuasa. Di dalam rahmat-Nya yang mahaluas tanpa batas, tiada sifat kikir, jenuh dan

Manusia bukan malaikat. Kesempurnaannya bukan kesempurnaan malaikat. Sebab, malaikat tercipta hanya memiliki akal tanpa syahwat, dan binatang sebaliknya. Sedangkan manusia tercipta memiliki akal dan syahwat. Jadi, manusia adalah makhluk malakuti (alam yang tinggi) dan juga mulki (alam yang rendah). Dua daya inilah yang menjadi sarana

Di antara semua kecenderungan yang ada pada diri manusia, yang terkuat adalah kecenderungan di tangan iman kepada Allah. Seorang mukmin yang berbuat karena Allah dan hatinya tenang dengan mengingat-Nya, tak terpengaruh oleh semua rayuan dan godaan di dalam dirinya. Ia bertransaksi dengan Allah dan -karena itu-