Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
Home2017 (Page 14)

September 2017

Tafsiran mengenai beberapa ayat 39 – 62 dalam surat Al-Shaffat [37] yang disebutkan dalam artikel sebelumnya ialah dua asumsi sebagai berikut; Pertama, firman “dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan” ditujukan kepada para penghuni neraka Jahannam saja seperti yang disebutkan pada

السَّلامُ عَلَيكُمْ يا أهلَ بَيتِ النُّبُوَّةِ وَمَوضِعَ الرِّسالَةِ وَمُختَلَفَ المَلائِكَةِ وَمَهبِطَ الوَحي وَمَعدِنَ الرَّحمَةِ وَخُزَّانَ العِلمِ وَمُنتَهى الحِلمِ وَأُصُولَ الكَرَمِ وَقادَةَ الاُمَمِ وَأولياءِ النِّعَمِ وَعَناصِرَ الأبرارِ وَدَعائِمَ الأخيارِ وَساسَةَ العِبادِ وَأركانَ البِلادِ وَأبوابَ الإيمانِ وَاُمَناءَ الرَّحمنِ وَسُلالَةَ النَّبِيِّينَ وَصَفوَةَ المُرسَلِينَ وَعِترَةَ خِيرَةِ رَبِّ العالَمِينَ وَرَحمَةُ

Dalam banyak hal, kesempurnaan sesuatu adalah hari yang sangat istimewa. Ketika seorang mahasiswa menyelesaikan studinya, maka itulah hari istimewa. Anak TK diwisuda karena sudah melewati masa pembelajarannya. Apalagi dengan agama Islam. Hari Raya Al Ghadir sesungguhnya berkaitan dengan penyempurnaan agama Islam. Seluruh agama-agama samawi, sebagai

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ نَبِيِّكَ Ya Allah sesunguhnya kami memohon kepadamu dengan perantara Mohammad nabimu وَ عَلِيٍّ وَلِيِّكَ وَ الشَّأْنِ وَ الْقَدْرِ الَّذِيْ خَصَصْتَهُمَا بِهِ دُوْنَ خَلْقِكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلِيٍّ وَ أَنْ تَبْدَأَ Dan Ali walimu dan Sya’n, Qodr yang engkau khususkan kepada mereka

  Sebagian pengkaji tentang milal wa nihal (aliran dan kepercayaan) menyebutkan teori ketiga antara syura dan nash, yaitu talfîq (invensi; ide baru) yang mereka pandang bagian dari pro syura. Sebagaimana yang berlaku di kalangan Zaidiyah dan Ismailiyah, hemat mereka bahwa di sana terjadi benturan antara nash

Dalam hadis lain mengenai tafsiran firman Allah SWT “Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya.”, Imam Jakfar al-Shadiq as berkata; أتمّكم عقلاً، وأشدّكم لله خوفاً، وأحسنكم فيما أمر الله به ونهى عنه نظراً، وإن كان أقلّكم تطوّعاً. “Yaitu orang yang di antara kalian paling

Bagaimana imamah atau kepemimpinan umat itu terbentuk? Isfara`ini (406-344 H) mengatakan: Imamah terbentuk dengan kekuasaan, walaupun yang mendudukinya adalah seorang fasik atau bodoh atau ajam. Artinya, yang terpenting ialah berkuasa. Tak penting dia itu bermaksiat atau tidak, berilmu atau tidak dan bangsa Arab atau bukan. Beberapa