Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Phobia Islam dalam Umat Islam

Oleh: Dr. Muhsin Labib, MA

Meski Islam, Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran dihina oleh sekelompok bule sinting di Eropa, umat Muslim takkan pernah membalasnya dengan aksi serupa karena tindakan itu sama dengan menghina agamanya sendiri yang menegaskan Kristen sebagai agama langit, Jesus sebagai Roh Allah dan Injil sebagai kitab suci. Dalam toleransi, umat Muslim lebih beradab.

Banyak orang yang mengaku Muslim terlihat canggung untuk mengakui keunggulan agama yang dianutnya, bahkan sehingga kerap ikut-ikutan mengolok-olok agama sendiri atau seagamanya hanya karena ingin terlihat toleran, moderat dan berpikir maju.

Rajn mencemooh kaum seagamanya yang tak menghormati agama lain tapi diam terhadap aksi penghinaan kaum tak seagama terhadap agama sendiri bukanlah toleransi, tapi toleransi. Inilah ketololan yang mengkonfirmasi inferiority complex yang akut.

Banyak pula non Muslim yang terlalu angkuh untuk mengafirmasi Islam sebagai salah satu peradaban besar dalam sejarah umat manusia.

Salah satu kelebihan Islam adalah tidak diperkenalkan dengan nama pembawanya, nama wilayah dan etnisnya sebagaimana agama-agama lainnya, namun diabadikan dengan nama ajaran keberserahan yang menegaskan pesan moral universal.

Salah satu bukti stupiditas akut adalah menyamakan ajaran sebuah agama dengan fakta elementer segelintir penganutnya atau fakta empiris yang dialami secara personal saat berinteraksi dengan salah satu penganutnya dan menutup mata dari fakta lain yang menafikannya.

Bagi orang-orang yang menggabungkan arogansi dan kepandiran ini, fakta partikular kasuistik cukup untuk dijadikan sebagai dasar generalisasi kebencian terhadap Islam dan semua penganutnya. Meski maju dalam bidang sains, Eropa terlihat terkebelakang dalam wisdom. Itu terlihat dari konflik demi konflik yang jumlah korbannya (PD 2, konflik Irlandia, konflik Balkan dan kini Konflik Rusia – NATO di Ukraina) tak kalah banyak dengan korban konflik-konflik di dunia berkembang terutama Dunia Islam yang pada kenyataannya adalah akibat intervensi Barat.

Banyak orang di Dunia Barat yang rabun rasio sehingga yang terlihat di hadapan mereka adalah kelompok ekstremis dan teroris berlabel Islam yang sebenarnya adalah produk beberapa penguasa Barat, terutama AS. Taliban, Alqaeda, Daesh dan semacamnya diciptakannya lalu digembor-gemborkan sebagai representasi umat Muslim.

Usaha ini lumayan berhasil. Indikatornya adalah sebagian Muslim justru lebih giat mencemooh seagamanya karena adanya beberapa fenomena ekstrimisme dalam masyarakat Muslim dan berpartisipasi dalam memeriahkan Islamophobia. Setiap kali terjadi penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran, sebagian besar dari mereka diam, bisu dan tuli.


No comments

LEAVE A COMMENT