Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomePosts Tagged "Taubat Nasuha"

Taubat Nasuha Tag

Kedua, kisah yang dikutip secara ringkas dalam Tafsir Namuneh [1]  dari Tafsir Abu al-Fatuh al-Razi jilid 9, hal. 412 bahwa seorang pemuda datang menghadap kepada Rasulullah saw sembari menangis. Dia berkata, “Aku takut kepada murka Allah.” Rasulullah saw bertanya, “Apakah kamu berbuat syirik?” Dia menjawab,

Kasih sayang Allah tetap bertahan hingga hari kebangkitan kelak, sedangkan kasih saya ibu di hari itu sudah tak berbekas lagi (Baca sebelumnya: Taubat Nasuha-3), sebagaimana disebutkan dalam firman-firman Allah SWT; يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَة عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْل حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُم

Patut pula disebutkan dalam artikel mengenai taubat nasuha ini bahwa jika seseorang bertaubat tapi kemudian berkhianat kepada dirinya dengan melanggar taubat itu dan tidak menjadikan taubatnya sebagai taubat yang nasuha dalam arti tidak mengulangi dosanya lagi maka hal ini tidak lantas membuatnya harus berputus asa

Taubat nasuha memiliki keistimewaan dan pengaruh tersendiri. Dari ayat suci al-Quran tampak bahwa selain mendatangkan ampunan Allah SWT dan masuknya hamba ke dalam surga, taubat ini juga memiliki dua pengaruh istimewa lain; (Baca sebelumnya: Taubat Nasuha - 1) Pertama, membuat aib hamba menjadi tertutupi pada hari kiamat.

Allah SWT berfirman; يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّات تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الاَْنْهَارُ يَوْمَ لاَ يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى