Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Upaya Barat Mencegah Kebangkitan Umat Islam

Tatkala Revolusi Islam di Iran meraih kemenangan, terjadilah apa yang sebelumnya diramalkan; yaitu ketertarikan bangsa-bangsa muslim bahkan termasuk bangsa non­muslim kepada Islam. Ini adalah salah satu di antara berbagai pengaruh Revolusi Islam tersebut. Karena itu, negara-negara kolonial menyiagakan segala kekuatan untuk menghadapi pengaruh Islam yang kian hari kian menguat. Sebab, jika tidak, adakah alasan bagi kita untuk menjelaskan kondisi kesiagaan negara-negara kolonial itu, selain bahwa meluasnya pengaruh prinsip-prinsip Islam, di mana saja di dunia ini, sama saja dengan mengumumkan berakhirnya kekuasaan dan kejahatan mereka?

Kemenangan Revolusi Islam di Iran telah memberi makna yang benar perihal ketauhidan Allah dan penafian penghambaan kepada selain-Nya. Ini telah memberikan semangat pada umat Islam di banyak tempat di dunia ini terhadap perasaan identitas dan kemuliaan mereka, sekaligus meniupkan spirit melawan kekuatan-kekuatan kolonial yang congkak lagi sewenang­wenang. Revolusi Islam ini juga telah membuka kembali komitmen baru jihad bangsa-bangsa Islam.

Di antara contoh konkret mengenai lahirnya masa jihad baru di tengah bangsa-bangsa Islam adalah jihad umat Islam di Palestina, serta kebangkitan Islam di negara­negara Afrika, Asia, bahkan di Eropa. Seluruh kebangkitan bersumber dari daya tarik Islam dan kerinduan besar untuk mempraktikkan hukum-hukum Tuhan serta perasaan bahwa agama ini melambangkan kemuliaan dan keselamatan mereka.

Baca: Persatuan Sunni Syiah, Kunci Kemenangan Umat Islam

Sebelum lahirnya Revolusi Islam di Iran, senantiasa didengung-dengungkan (oleh para kolonial dan antek-anteknya) kepada mereka (umat Islam) bahwa Islam tak mampu memberi mereka kemuliaan dan keagungan. Seraya itu, ditanamkan pula ke dalam benak mereka bahwa jalan keselamatan hanya ada dua; mengikuti gaya hidup Barat (Eropa atau Amerika) yang bergerak dalam lingkup kebudayaan, atau mengikuti idealisme kosong yang terpantul dari ideologi Marxisme.

Namun ternyata yang berhasil meruntuhkan struktur penjajahan Barat adalah kemenangan Revolusi Islam dan pendirian Republik Islam yang telah berhasil mewujudkan kemuliaan Islam. Revolusi Islam itu telah menunjukkan kemampuan Islam untuk menjadi pilihan yang menyelamatkan umat dari keadaan lemah dan kemandekan seraya melambungkannya ke puncak kemuliaan dan keberanian; yaitu melalui jalan kebergantungan pada diri sendiri.

Revolusi Islam juga telah membuktikan bahwa Islam mampu membentuk sistem pemerintahan yang mapan dan kuat, yang berkemampuan memusnahkan kaum yang zalim sampai ke akar-akarnya dan mengenyahkan segala bentuk hinaan dan pelecehan yang dilakukan kekuatan kolonial. Kekuatan global yang memusuhi Islam dan menghalangi kebangkitannya telah mengerahkan segala upayanya untuk memusuhi Iran sebagai negara Islam. Mereka berupaya keras membasmi gerakan Islam di seantero dunia ini.

Amerika memimpin kekuatan-kekuatan global yang memusuhi Islam ini, yang dibuntuti negara-negara kecil maupun besar. Terdapat berapa alasan kenapa mereka habis-habisan menghadapi Islam; baik atas dasar sejarah masa lalu, dikarenakan membahayakan kepentingannya, atau disebabkan kekhawatiran mereka terhadap Islam.

Sesungguhnya permusuhan mereka terhadap Iran sebagai sebuah negara Islam dikarenakan ia melambangkan pusat gerakan Kebangkitan Islam. Bangsa-bangsa Islam mengharapkan kemenangan dari Revolusi Islam ini. Mereka bergerak maju dengan langkah pasti karena terinspirasi spirit Revolusi Islam.

Terdapat sebuah hakikat yang wajib kita perhatikan baik-baik, dan menjadikan kita tidak keliru memahami maksud­maksud musuh; yaitu, seandainya ditakdirkan Islam gagal dalam eksperimen di Iran, itu akan menjadi kemenangan terbesar yang berhasil diraih musuh di hadapan gerakan kebangkitan Islam yang meliputi seluruh dunia. Karena itu, kita wajib memupus khayalan kita bahwa musuh telah menghentikan permusuhannya terhadap Islam dan umat Islam.

Tak pernah terjadi kekuatan perampas dan zalim di dunia ini sudi berdamai dengan Islam, kapan pun. Bahkan permusuhan dan kebenciannya terhadap Islam di masa sekarang telah mencapai tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya. Permusuhan segenap kekuatan setan terhadap Islam telah berlipat ganda. Pukulan-pukulan Islam yang menyakitkan telah membangunkan mereka dan memaksa mereka menelan pil pahit.

Akibat itu, Amerika juga para pengikutnya memahami apa makna kebangkitan bangsa muslim di bawah naungan nama Allah. Karena itu, ketakutan mereka terhadap Islam kian membesar, yang pada gilirannya menguatkan rasa permusuhan dan kebencian mereka terhadap Islam.

Allah Swt berfirman dalam Alquran al-Karim: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS. al-Baqarah: 120)

Baca: Serangan Budaya Barat Terhadap Budaya Islam

Nash ayat di atas benar-benar mukjizat Alquran. Sebab, sesungguhnya musuh tak akan pernah meninggalkan kaum muslim sampai kaum muslim itu meninggalkan agamanya; dan mereka sekali-kali tak akan rela dengan sesuatu yang kurang darinya. Adapun yang dimaksud meninggalkan Islam adalah matinya spirit dan potensi Islam di tengah-tengah kaum muslim yang meninggalkan hukum-hukum syariat Islam. Seandainya umat Islam tidak mengetahui pokok-pokok Islam yang utama dan hanya berpegang pada lahiriah, dan perkara-perkara partikular yang tak ada pengaruhnya, maka musuh-musuh Islam tak akan memedulikannya.

*Disadur dari buku Perang Kebudayaan – Ayatullah Udzma Sayyid Ali Khamenei

No comments

LEAVE A COMMENT