Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomeView All Posts (Page 218)

View All Posts

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذي لا اِلـهَ اِلاّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ الرَّحْمنُ الرَّحيمُ ذُوالْجَلالِ وَالْاِكْرامِ وَأَسْأَلُهُ اَنْ يَتُوبَ عَلَيَّ تَوْبَةَ عَبْدٍ ذَليل خاضِع فَقير بائِس مِسْكين مُسْتَكين مُسْتَجير لا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ نَفْعاً وَلا ضَرّاً وَلا مَوْتاً وَلا حَياةً وَلا نُشُوراً  اَللّـهُمَّ اِنّي اَعُوذُ بِكَ مِنْ نَفْس لا تَشْبَعُ

لا إلهَ إلا اللهُ الْعَظيمُ الْحَلِيمُ لا إلهَ إلَّا اللهُ رَّبُّ الْعَرْشِ الْكَريمِ ، أَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ أَللّهُمَّ إنّي أَسْئَلُكَ مُوجِباتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمِ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلامَةَ مِنْ كُلِّ إثْمٍ الَّلهُمَّ لا تَدَعْ لي ذَنْبَاً إلّا غَفَرْتَهُ وَلا هَمَّاً إلّا فَرّجْتَهُ وَلا

Sesuai namanya ta’qibat adalah doa, wirid dan zikir yang dibaca setelah melaksanakan shalat-shalat fardhu. Ta’qib ada dua macam: Umum dan khusus. Ta’qib umum dibaca setiap sesudah shalat fardhu yang lima. Ta’qib khusus dibaca sesudah shalat fardhu yang masing masing shalat  memiliki ta'qibnya sendiri. Adapun ta'qib

Orang Kristen Masuk Islam Ayatullah Haji Sayyid Jakfar Syahrudi qs. bercerita: “Suatu hari, seorang Kristiani mendatangiku. Ia ingin meninggalkan agamanya dan menganut agama Islam. Aku bertanya kepadanya, “Apa alasanmu ingin masuk Islam?” Ia menjawab, “Suatu malam di musim dingin, aku sedang melalui jalan sepi yang bersalju. Tiba-tiba

Allah SWT berfirman; إِنَّ الَّذِينَ هُم مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِم مُّشْفِقُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لاَ يُشْرِكُونَ * وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَ نَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ * أُوْلَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ. “Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena

Mengenang Syahadah Sayyidah Zainab Kubra a.s. 15 Rajab Gadis kecil itu terbangun dari tidurnya dan berlari ke arah kakeknya. Sambil memeluk kakeknya, dia menceritakan mimpi buruknya, “Wahai kakekku!  Aku bermimpi buruk. Aku melihat angin topan sangat kencang. Angin itu telah membawaku ke sana-sini. Tiba-tiba aku melihat