Assalamualaikum adik-adik sholeh dan sholehah…
Adik-adik masih ingat kaaan kisah tentang asal mula disunnahkannya berkurban?
Kisah Keimanan, Ketaatan dan kepasrahan luar biasa Nabi Ibrahim as serta kesabaran Nabi Ismail as…
Kisah ini diabadikan oleh Allah swt di dalam Al Qur’an, dalam surat Ash-Shaaffaat: 102-107
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!”
Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (Baca: Imam Mahdi Warisi Sunah Para Nabi)
Dalam surat lain Allah swt juga memerintahkan kita untuk berkurban…adik- adik ada yang tahu dalam surat apa?
Alhamdulillah benar , dalam surat Al Kautsar ayat 2, Allah swt berfirman:
“Maka dirikanlah sholat karena tuhanmu dan berkurbanlah.”
Berkurban yakni mendekatkan diri kepada Allah swt. Berkurban itu berarti kesunggguhan manusia dengan menyerahkan segalanya kepada Allah Sang Pencipta. Seperti Nabi Ibrahim yang telah mengikhlaskan Putranya (Nabi Ismail) yang sangat beliau cintai.
Berkurban yakni cinta kepada Allah swt dan cinta sesama, dengan berkurban kita diajarkan untuk berbagi sehingga semua merasakan betapa indahnya agama Islam.
Berkurban itu manfaatnya banyak sekali adik- adik, antara lain:
- Menanam dan memupuk rasa empati
Berkurban dapat meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama. Apabila kita termasuk orang yang cukup dalam hal harta, yuk kita sisihkan sebagian harta kita untuk berkurban. (Baca: Sedih Karena Allah – 1)
- Melatih diri menjadi orang dermawan
Sikap dermawan perlu ditumbuhkan dan dipelihara menjadi sebuah kepribadian. Oleh karena itu kita belajar dermawan dengan berkurban. Harta kita tidak akan habis jika digunakan di jalan Allah, bahkan Allah dapat menambahkannya berkali lipat.
- Meningkatkan ketaqwaan pada Allah
Perintah untuk berkurban tercantum jelas dalam Al-Qur’an. Oleh karena itu, berkurban berarti melakukan perintah Allah untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita.
- Mendapat ganjaran dan pahala luar biasa
Diriwatkan dari Imam Ali as, Beliau berkata: “Barang siapa yang berniat keluar rumah untuk berkurban, maka Allah swt akan mencatat untuk setiap langkahnya 10 kebaikan dan menghapus 10 keburukannya.
Setiap percakapannya dengan penjual domba dicatat sebagai Tasbih, setiap dirham dari uang yang dibayarkannya dihitung 700 kebaikan. Saat hewan kurban diletakkan di tanah menghadap kiblat dan hendak disembelih, seluruh mahluk Allah swt memohonkan ampun untuknya. Setiap darah yang menetes dari hewan itu akan digantikan dengan 10 malaikat yang senantiasa akan mendoakan kebaikan untuknya hingga hari kiamat.
- Membangun kebersamaan
Dalam proses kurban, kita akan melakukan penerimaan, penyembelihan, penimbangan, hingga pembagian ke warga. Semua kegiatan ini tidak bisa dilakukan oleh satu orang tapi dilakukan bersam-sama. Hal ini dapat meningkatkan sosialisasi dan silaturrahmi dengan yang lain. (SafinahQuote: Silaturahmi)
- Keberkahan dalam rezeki
Dengan berbagi dan berkurban rezeki kita akan bertambah dan menjadi berkah.
- Memakmurkan masjid
Sebagian besar kegiatan kurban dilakukan di masjid. Mulai dari sholat Idul Adha sampai proses penyembelihan, pembagian dilakukan di sekitar masjid. Sehingga masjid akan ramai. Dengan berkurban kita sekaligus memakmurkan dan menghidupkan rumah Allah.
Subhanallah manfaat berkurban ternyata luar biasa adik-adik.
Nah adik-adik sholeh dan sholehah masih ragu untuk berkurban??
Berkurban yuuk….
Sampai jumpa di kid’s corner selanjutnya…
Wassalamu’alaikum
Baca: Ketentuan Berkurban Menurut Fikih Ahlulbait