Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
 

Tafsir Surat Al-Kautsar

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ-فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ -اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ

Sesungguhnya Kami memberikan kepadamu sesuatu yang banyak, maka salatlah karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang yang membencimulah yang terputus (keturunannya).

Sebab Turun Surat

Diceritakan bahwa Al-‘Ash bin Wail melihat Rasulullah Saw keluar dari masjid. Lalu keduanya berjumpa di pintu Bani Sahm dan saling berbincang-bincang, sementara beberapa tokoh Quraisy   duduk di masjid. Ketika Al-‘Ash masuk ke masjid, dia ditanya, “Siapakah orang yang kamu ajak    bicara itu?”

Baca: Tafsir Ayat Basmallah

Dia menjawab: “Itu dia orang abtar.” (al-Durr al-Mantsur)

Sebelum kejadian itu, Abdullah putra Rasulullah Saw dari Khadijah telah meninggal dunia. Orang-orang Quraisy biasa menyebut orang yang tidak mempunyai anak laki-laki dengan sebutan abtar. Oleh karena itu, setelah kematian putranya itu, orang-orang Quraisy menyebut beliau abtar. Surat   ini turun untuk menghibur hati Rasulullah dengan memberikan kebaikan yang banyak (al-kautsar) dan menyifati orang yang membencinya dengan “abtar“.

Tafsir

Al-Kautsar secara harfiah berarti kebaikan yang banyak. Para ahli tafsir menyebutkan beberapa makna Al-Kautsar; sungai di surga, kolam di surga atau di mahsyar, anak-anak, sahabat dan   pengikut sampai hari kiamat, ulama, Alquran, kenabian, Islam, ilmu dan hikmah, kedudukan yang terpuji, dan lain sebagainya. Sebagian dari mereka menyebutkan dua puluh enam makna Al-Kautsar.

Alamah Thabathabai mengatakan bahwa dengan memperhatikan ayat terakhir dari surat ini, yaitu kata “abtar”, maka jelas sekali bahwa maksud dari Al-Kautsar adalah “keturunan yang banyak”. Jika maknanya bukan itu, maka ayat terakhir itu tidak ada kaitannya dengan dua ayat sebelumnya. Selain itu, banyak pula riwayat yang menyatakan bahwa surat ini turun sehubungan dengan orang yang membenci Rasulullah Saw yang menyebut beliau sebagai abtar.

Baca: Tafsir: Kematian dan Kehidupan dalam Perspektif Al-Quran

Fakhrurrazi menyebutkan bahwa salah satu makna Al-Kautsar adalah keturunan Rasulullah Saw, karena surat ini turun untuk membantah orang yang menghina beliau sebagai orang yang tidak mempunyai keturunan (abtar). Kemudian dia menjelaskan, “Lihat betapa banyak keluarga beliau    dibunuh, tetapi dunia masih dipenuhi oleh keturunan beliau. Sementara tidak ada satupun dari keturunan Bani Umayyah yang tersisa di dunia ini. Kemudian lihat betapa banyak muncul dari mereka tokoh-tokoh besar seperti, Muhammad al-Baqir, Ja’far al-Shadiq, Musa al-Kadzim, Ali al-Ridha (salam sejahtera atas mereka semua).”

Setelah beliau dijanjikan oleh Allah Swt dengan karunia yang banyak, maka beliau diperintahkan untuk salat dan berkorban sebagai tanda syukur kepada Allah Swt. (al-Qurthubi)

Sebagian Ahli Tafsir menjelaskan bahwa maksud dari “wanhar” adalah mengangkat tangan sampai  ke arah leher ketika shalat. (al-Thabari).

Baca: Tafsir: Pertanda Lemah Iman

Kemudian ayat terakhir merupakan balasan bagi orang yang menghina Rasulullah Saw dan   menyebut beliau “abtar”, bahwa dialah sebenarnya yang terputus keturunannya. Al-Qurthubi   menafsirkan bahwa abtar berarti orang yang terputus darinya kebaikan.

*Dikutip dari Tafsir Quran Juz Amma, yang disusun oleh Ustadz Husein Alkaff


No comments

LEAVE A COMMENT