Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
Yaumul Ghadir

Yaumul Ghadir

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمينَ ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ نَبِيِّهِ وَآلِهِ ، وَسَلَّمَ تَسْليماً .

أَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلى ما جَرى بِهِ قَضاؤُكَ في أَوْلِيائِكَ ، اَلَّذينَ اسْتَخْلَصْتَهُمْ لِنَفْسِكَ وَدينِكَ ، إِذِ اخْتَرْتَ لَهُمْ جَزيلَ ما عِنْدَكَ ، مِنَ النَّعيمِ الْمُقيمِ ، اَلَّذي لا زَوالَ لَهُ وَلَا اضْمِحْلالَ ، بَعْدَ أَنْ شَرَطْتَ عَلَيْهِمُ الزُّهْدَ في دَرَجاتِ هذِهِ الدُّنْيَا الدَّنِيَّةِ ، وَزُخْرُفِها وَزِبْرِجِها ، فَشَرَطُوا لَكَ ذلِكَ  .

Ya Allah, bagi-Mu segala puji atas apa yang terjadi pada ketentuan-Mu terhadap para wali-Mu, yang ‎dikhususkan sebagai penjaga agama-Mu, yang telah Engkau berikan karunia yang melimpah dari sisi-‎Mu, karunia yang tidak akan hilang dan berkurang, setelah Engkau tetapkan pada mereka untuk zuhud ‎kepada kehidupan dunia yang hina, dan gemerlap kemewahannya  pun menjadi syaratnya. ‎

، وَعَلِمْتَ مِنْهُمُ الْوَفاءَ بِهِ . فَقَبِلْتَهُمْ وَقَرَّبْتَهُمْ ، وَقَدَّمْتَ لَهُمُ الذِّكْرَ الْعَلِيَّ ، وَالثَّناءَ الْجَلِيَّ ، وَأَهْبَطْتَ عَلَيْهِمْ مَلائِكَتَكَ ، وَكَرَّمْتَهُمْ ‏بِوَحْيِكَ ، وَرَفَدْتَهُمْ بِعِلْمِكَ ، وَجَعَلْتَهُمُ الذَّريعَةَ إِلَيْكَ ، وَالْوَسيلَةَ إِلى رِضْوانِكَ

Engkau mengetahui bahwa mereka akan menepati janji tersebut, karena itulah Engkau terima dan dekatkan mereka di sisi-Mu, Engkau puji dan agungkan mereka, Engkau turunkan malaikat-malaikat–Mu untuk mengiringi, Engkau muliakan mereka dengan wahyu-Mu, Engkau bekali mereka dengan ilmu-Mu, dan Engkau jadikan mereka perantara-Mu dan penghubung keridhaan-Mu.

فَبَعْضٌ أَسْكَنْتَهُ جَنَّتَكَ ، إِلى أَنْ أَخْرَجْتَهُ مِنْها ، وَبَعْضٌ حَمَلْتَهُ في فُلْكِكَ وَنَجَّيْتَهُ وَمَنْ آمَنَ مَعَهُ مِنَ الْهَلَكَةِ بِرَحْمَتِكَ ، وَبَعْضُ‏نِ اتَّخَذْتَهُ لِنَفْسِكَ خَليلاً ، وَسَأَلَكَ لِسانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرينَ فَأَجَبْتَهُ ، وَجَعَلْتَ ذلِكَ عَلِيّاً ، وَبَعْضٌ كَلَّمْتَهُ مِنْ شَجَرَةٍ تَكْليماً ، وَجَعَلْتَ لَهُ مِنْ أَخيهِ رِدْءاً وَوَزيراً ، وَبَعْضٌ أَوْلَدْتَهُ مِنْ غَيْرِ أَبٍ وَآتَيْتَهُ الْبَيِّناتِ ، وَأَيَّدْتَهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ .Di antara mereka, ada yang Engkau tempatkan di surga (Adam as), hingga Engkau keluarkan dia darinya, di antara mereka ada yang Engkau bawa dalam perahu-Mu (Nuh as), dan dengan rahmat-Mu, Engkau selamatkan dia dan orang-orang beriman yang bersamanya dari kebinasaan, di antara mereka ada pula yang Engkau jadikan kekasih-Mu (Ibrahim as), yang memohon kepada-Mu dengan lisan yang jujur di akhirat, maka Engkau kabulkan dan pilihkan untuknya seseorang dari keluarganya, ada pula yang Engkau ajak bicara dari balik pohon (Musa as) dan Engkau jadikan saudaranya (Harun as) pembantu dan wazirnya, di antara mereka ada yang lahir tanpa ayah (Isa as), Engkau lengkapi ia dengan mukjizat dan petunjuk, serta Engkau bekali ia dengan ruh kudus.

وَكُلٌّ شَرَعْتَ لَهُ شَريعَةً ، وَنَهَجْتَ لَهُ مِنْهاجاً ، وَتَخَيَّرْتَ لَهُ أَوْصِياءَ مُسْتَحْفِظاً بَعْدَ مُسْتَحْفِظٍ ، مِنْ مُدَّةٍ إِلى مُدَّةٍ ، إِقامَةً لِدينِكَ ، وَحُجَّةً عَلى عِبادِكَ ، وَلِئَلّا يَزُولَ الْحَقُّ عَنْ مَقَرِّهِ ، وَيَغْلِبَ الْباطِلُ عَلى أَهْلِهِ ، وَلا يَقُولَ أَحَدٌ لَوْلا أَرْسَلْتَ إِلَيْنا رَسُولاً مُنْذِراً ، وَأَقَمْتَ لَنا عَلَماً هادِياً ، فَنَتَّبِعَ آياتِكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَذِلَّ وَنَخْزى .

Engkau berikan untuk masing-masing dari mereka syariat dan Engkau sampaikan suatu ajaran, dan engkau pilih untuk pembantu mereka para pewaris dan penerus satu demi satu guna menjaga agama-Mu dari satu masa ke masa yang lain, untuk menegakkan agama-Mu dan menjadi petunjuk atas para hamba-Mu, agar kebenaran tidaklah lengser dari tempatnya dan kebatilan mengambil alih posisinya, sehingga tak seorangpun mengatakan: ”Seandainya Engkau (Ya Allah) mengutus kepada kami seorang rasul yang memberi peringatan, dan Engkau tegakkan panji pemberi petunjuk, maka kami pasti akan mengikuti perintah-Mu sebelum menjadi hina dan sengsara (di hari kiamat).”

ali4

إِلى أَنِ انْتَهَيْتَ بِالْأَمْرِ إِلى حَبيبِكَ وَنَجيبِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ فَكانَ كَمَا انْتَجَبْتَهُ سَيِّدَ مَنْ خَلَقْتَهُ ، وَصَفْوَةَ مَنِ اصْطَفَيْتَهُ ، وَأَفْضَلَ مَنِ اجْتَبَيْتَهُ ، وَأَكْرَمَ مَنِ اعْتَمَدْتَهُ ، قَدَّمْتَهُ عَلى أَنْبِيائِكَ ، وَبَعَثْتَهُ إِلَى الثَّقَلَيْنِ مِنْ عِبادِكَ ، وَأَوْطَأْتَهُ مَشارِقَكَ وَمَغارِبَكَ ، وَسَخَّرْتَ لَهُ الْبُراقَ ، وَعَرَجْتَ بِهِ(3) إِلى سَمائِكَ ، وَأَوْدَعْتَهُ عِلْمَ ما كانَ وَما يَكُونُ ، إِلَى انْقِضاءِ خَلْقِكَ، ثُمَّ نَصَرْتَهُ بِالرُّعْبِ، وَحَفَفْتَهُ بِجَبْرَئيلَ وَميكائيلَ وَالْمُسَوِّمينَ مِنْ مَلائِكَتِكَ ، وَوَعَدْتَهُ أَنْ تُظْهِرَ دينَهُ عَلَى الدّينِ كُلِّهِ ، وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ .

Akhirnya engkau tutup misi kenabian dengan mengutus  kekasih pilihan-Mu Muhammad saw, shalawat dan salam tercurah padanya dan keluarganya, dialah pilihan-Mu untuk menjadi  penghulu makhluk-Mu, dialah yang tersuci dari orang-orang  yang Engkau sucikan, dialah sebaik-baik pilihan-Mu, dialah  yang termulia dari para pembawa risalah-Mu, Engkau utamakan  dia atas para nabi-Mu. Engkau mengutusnya untuk hamba-  hamba-  Mu  dari   jin    dan  manusia,  Engkau   taklukan   untuknya timur dan barat, Engkau naikkan ia di atas Buraq dan Engkau memi’raj-kannya ke langit-Mu. Engkau membekalinya dengan ilmu akan hal-hal yang lalu dan yang akan datang hingga penghujung ciptaan-Mu, lalu engkau menangkan ia terhadap para musuhnya dengan rasa takut dikhianati mereka dan Engkau lindungi (wali-wali-Mu) dengan Jibril, Mikail dan para malaikat (khusus)-Mu, Engkau janjikan kemenangan agamanya atas seluruh agama, walaupun kaum musyrikin enggan menerimanya.

وَذلِكَ بَعْدَ أَنْ بَوَّأْتَهُ مُبَوَّأَ صِدْقٍ مِنْ أَهْلِهِ ، وَجَعَلْتَ لَهُ وَلَهُمْ «أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذي بِبَكَّةَ مُبارَكاً وَهُدًى لِلْعالَمينَ × فيهِ آياتٌ بَيِّناتٌ مَقامُ إِبْراهيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كانَ آمِناً»(4) ، وَقُلْتَ «إِنَّما يُريدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهيراً» (5) .

Setelah Engkau tempatkan ia bersama kebenaran dan pemiliknya, Engkau jadikan baginya dan mereka (rumah pertama didirikan yang terletak di Mekkah, rumah yang diberkati dan petunjuk bagi alam semesta; di dalamnya terdapat tanda-tanda kekuasaan-Mu, maqam Ibrahim, barang siapa yang masuk di dalamnya akan merasa aman)[4], dan Engkau berfirman: (sesungguhnya Allah hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya). [5]

ثُمَّ جَعَلْتَ أَجْرَ مُحَمَّدٍ صَلَواتُكَ عَلَيْهِ وَآلِهِ مَوَدَّتَهُمْ في كِتابِكَ فَقُلْتَ «قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبى»(6) ، وَقُلْتَ «ما سَأَلْتُكُمْ مِنْ أَجْرٍ فَهُوَ لَكُمْ»(7)، وَقُلْتَ «ما أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِلّا مَنْ شاءَ أَنْ يَتَّخِذَ إِلى رَبِّهِ سَبيلاً»(8) ، فَكانُوا هُمُ السَّبيلَ إِلَيْكَ ، وَالْمَسْلَكَ إِلى رِضْوانِكَ .  فَلَمَّا انْقَضَتْ أَيَّامُهُ أَقامَ وَلِيَّهُ عَلِيَّ بْنَ أَبي طالِبٍ صَلَواتُكَ عَلَيْهِما وَآلِهِما هادِياً ، إِذْ كانَ هُوَ الْمُنْذِرَ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هادٍ ، فَقالَ وَالْمَلَأُ أَمامَهُ مَنْ كُنْتُ مَوْلاهُ فَعَلِيٌّ مَوْلاهُ ، أَللَّهُمَّ والِ مَنْ والاهُ ، وَعادِ مَنْ عاداهُ ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَهُ ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَهُ .

Kemudian Engkau jadikan upah (risalah) Muhammad saw di dalam kitab-Mu, adalah cinta kasih kepada mereka. Maka Engkau berfirman: (katakanlah (wahai Muhammad) bahwa aku tidak menghendaki upah apa pun selain kecintaan kepada kerabatku)[6], dan Engkau berfirman: (upah apa pun yang kau minta adalah untuk kalian juga)[7]

serta Engkau pun berfirman:

 (Aku tidaklah mengharapkan balasan dari kalian, kecuali bagi mereka yang mencari jalan Tuhan.)[8] Mereka itulah jalan kearah-Mu dan pengantar menuju ridha-Mu.

Maka tatkala akhir hayatnya menjelang, Nabi saw  menunjuk Ali bin Abi Thalib as sebagai wali dan penerusnya, shalawat dan salam tercurah padanya. Ia (Ali) pemberi peringatan dan pemberi petunjuk, yang di tengah kehadiran khalayak. Rasulullah bersabda:

(Barang siapa yang menjadikanku pemimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya; Tuhanku, cintailah para pencintanya, musuhilah para musuhnya, tolonglah para penolongnya, tinggalkanlah orang yang meninggalkannya).

ali3

وَقالَ مَنْ كُنْتُ أَنَا نَبِيَّهُ فَعَلِيٌّ أَميرُهُ . وَقالَ أَنَا وَعَلِيٌّ مِنْ شَجَرَةٍ واحِدَةٍ وَسائِرُ النَّاسِ مِنْ شَجَرٍ شَتَّى ، وَأَحَلَّهُ مَحَلَّ هارُونَ مِنْ مُوسى ، فَقالَ لَهُ أَنْتَ مِنّي بِمَنْزِلَةِ هارُونَ مِنْ مُوسى إِلّا أَنَّهُ لا نَبِيَّ بَعْدي ، وَزَوَّجَهُ ابْنَتَهُ سَيِّدَةَ نِساءِ الْعالَمينَ ، وَأَحَلَّ لَهُ مِنْ مَسْجِدِهِ ما حَلَّ لَهُ ، وَسَدَّ الْأَبْوابَ إِلّا بابَهُ .

Dalam sabda lainnya: (Barang siapa yang menjadikanku nabinya, maka Ali pemimpin baginya) Rasulullah juga bersabda: (Aku dan Ali dari satu pohon, sedang selainnya berasal dari pohon yang beraneka ragam), Kedudukannya seperti Harun disamping Musa, sebagaimana sabda Rasulullah: (Engkau di sampingku seperti Harun mendampingi Musa, kecuali tiada nabi setelahku). Putri Rasulullah, wanita agung junjungan seluruh alam berkata padanya: (Aku halalkan bagimu memasuki mesjid, sebagaimana telah halal bagimu). Semua pintu terbuka baginya, rahasia ilmu berada padanya.

ثُمَّ أَوْدَعَهُ عِلْمَهُ وَحِكْمَتَهُ فَقالَ أَنَا مَدينَةُ الْعِلْمِ وَعَلِيٌّ بابُها ، فَمَنْ أَرادَ الْمَدينَةَ وَالْحِكْمَةَ فَلْيَأْتِها مِنْ بابِها ، ثُمَّ قالَ أَنْتَ أَخي وَوَصِيّي وَوارِثي ، لَحْمُكَ مِنْ لَحْمي ، وَدَمُكَ مِنْ دَمي ، وَسِلْمُكَ سِلْمي ، وَحَرْبُكَ حَرْبي ، وَالْإيمانُ مُخالِطٌ لَحْمَكَ وَدَمَكَ ، كَما خالَطَ لَحْمي وَدَمي .

Rasululah bersabda: (Aku adalah kota ilmu dan ali pintunya. Maka, barang siapa hendak memasuki kota ilmu harus melalui pintunya). (Lalu dikatakan) Engkaulah saudaraku, washiku dan pewarisku, dagingmu dari dagingku dan darahmu dari darahku, damaimu juga damaiku, perangmu juga perangku, keyakinan telah bercampur dengan daging dan darahmu, sebagaimana darah dan dagingku bercampur.

وَأَنْتَ غَداً عَلَى الْحَوْضِ خَليفَتي ، وَأَنْتَ تَقْضي دَيْني ، وَتُنْجِزُ عِداتي ، وَشيعَتُكَ عَلى مَنابِرَ مِنْ نُورٍ مُبْيَضَّةً وُجُوهُهُمْ حَوْلي فِي الْجَنَّةِ وَهُمْ جيراني .   .

Engkau khalifahku di telaga (Haudh) kelak, engkau yang melunasi hutang dan memenuhi janjiku, para pengikutmu akan berada di atas panggung yang terbuat dari cahaya, sehingga wajah mereka putih berseri-seri di sekelilingku di dalam sorga. Merekalah para tetanggaku.

وَلَوْلا أَنْتَ يا عَلِيُّ لَمْ يُعْرَفِ الْمُؤْمِنُونَ بَعْدي ، وَكانَ بَعْدَهُ هُدًى مِنَ الضَّلالِ ، وَنُوراً مِنَ الْعَمى ، وَحَبْلَ اللَّهِ الْمَتينَ ، وَصِراطَهُ ‏الْمُسْتَقيمَ ، لايُسْبَقُ بِقَرابَةٍ في رَحِمٍ ، وَلا بِسابِقَةٍ في دينٍ ، وَلا يُلْحَقُ في مَنْقَبَةٍ مِنْ مَناقِبِهِ يَحْذُو حَذْوَ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِما وَآلِهِما

Wahai Ali, seandainya tak ada engkau, orang mukmin tak dapat dikenal sepeninggalanku kelak. Dialah petunjuk jalan dari kesesatan sepeninggalannya, cahaya dari kebutaan, tali Allah yang kokoh dan jalan-Nya yang lurus, kerabat terdekat dan pemeluk Islam pertama, tak ada seorang pun         yang menyamai kepiawaiannya, mengikuti jejak langkah Rasul saw.

وَيُقاتِلُ عَلَى التَّأْويلِ ، وَلا تَأْخُذُهُ فِي اللَّهِ لَوْمَةُ لائِمٍ ، قَدْ وَتَرَ فيهِ صَناديدَ الْعَرَبِ ، وَقَتَلَ أَبْطالَهُمْ ، وَناوَشَ ذُؤْبانَهُمْ ، فَأَوْدَعَ قُلُوبَهُمْ أَحْقاداً بَدْرِيَّةً وَخَيْبَرِيَّةً وَحُنَيْنِيَّةً وَغَيْرَهُنَّ ، فَأَضَبَّتْ عَلى عَداوَتِهِ ، وَأَكَبَّتْ عَلى مُنابَذَتِهِ حَتَّى قَتَلَ النَّاكِثينَ وَالْقاسِطينَ وَالْمارِقينَ .

Ia berperang untuk meluruskan ta’wil yang  salah tanpa peduli cercaan siapapun. Ditakuti oleh para ‎pembesar Arab, keberanian mereka sirna dihadapannya. Maka hati mereka penuh kedengkian dan ‎dendam di perang Badar, Hunain, serta peperangan lainnya. Bersama dengan orang-orang zalim,  ‎mereka membencinya dan memutus perjanjian  dengannya. ‎

وَلَمَّا قَضى نَحْبَهُ وَقَتَلَهُ أَشْقَى الْآخِرينَ ، يَتْبَعُ أَشْقَى الْأَوَّلينَ ، لَمْ يُمْتَثَلْ أَمْرُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ فِي الْهادينَ بَعْدَ الْهادينَ ، وَالْاُمَّةُ مُصِرَّةٌ عَلى مَقْتِهِ ، مُجْتَمِعَةٌ عَلى قَطيعَةِ رَحِمِهِ ، وَ إِقْصاءِ وُلْدِهِ إِلَّا الْقَليلَ مِمَّنْ وَفى لِرِعايَةِ الْحَقِّ فيهِمْفَقُتِلَ مَنْ قُتِلَ ، وَسُبِيَ مَنْ سُبِيَ ، وَاُقْصِيَ مَنْ اُقْصِيَ ‏ .

Tatkala ajal menjemputnya, ia dibunuh oleh orang celaka yang mengikuti para pendahulunya. Perintah Rasulullah tentang para hadi (imam pemberi petunjuk) tidak ditaati, sedangkan umat tetap membencinya dan bersepakat untuk memutuskan tali kerabatnya dengan mengasingkan para putranya. Kecuali sedikit orang yang setia menjaga dan mempertahankan hak mereka. (Sehingga [para imam] ada yang terbunuh, ada yang tertawan dan ada pula yang di asingkan).

ali-1

، وَجَرَى الْقَضاءُ لَهُمْ بِما يُرْجى لَهُ حُسْنُ الْمَثُوبَةِ ، إِذْ كانَتِ الْأَرْضُ للَّهِ يُورِثُها مَنْ يَشاءُ مِنْ عِبادِهِ ، وَالْعاقِبَةُ لِلْمُتَّقينَ ، وَسُبْحانَ رَبِّنا إِنْ كانَ وَعْدُ رَبِّنا لَمَفْعُولاً ، وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ ، وَهُوَ الْعَزيزُ الْحَكيمُ .

Berlakulah ketentuan (Qadha) atas mereka dengan harapan pahala dan balasan yang baik dari Allah. Karena bumi adalah milik Allah, Dia wariskan kepada hamba yang di kehendaki-Nya dan akhir dari semuanya itu adalah milik orang-orang yang bertaqwa. (Maha Suci Tuhan kami karena janji-Nya akan terwujud). Sekali-kali Dia tidak pernah mengingkari janji-Nya dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

فَعَلَى الْأَطائِبِ مِنْ أَهْلِ بَيْتِ مُحَمَّدٍ وَعَلِيٍّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِما وَآلِهِما فَلْيَبْكِ الْباكُونَ ، وَ إِيَّاهُمْ فَلْيَنْدُبِ النَّادِبُونَ ، وَلِمِثْلِهِمْ فَلْتُذْرَفِ الدُّمُوعُ ، وَلْيَصْرُخِ الصَّارِخُونَ ، وَيَضِجَّ الضَّاجُّونَ ، وَيَعِجَّ الْعاجُّونَ  .

Maka untuk orang-orang suci dari keluarga Muhammad dan Ali (shalawat Allah atas keduanya). Maka menangislah wahai para penangis, (untuk mereka) merataplah wahai para peratap, untuk mereka teteskanlah air mata, untuk mereka menjeritlah si penjerit, untuk mereka berteriaklah si peneriak, untuk mereka histerislah orang yang histeris.

، أَيْنَ الْحَسَنُ أَيْنَ الْحُسَيْنُ، أَيْنَ أَبْناءُ الْحُسَيْنِ، صالِحٌ بَعْدَ صالِحٍ، وَصادِقٌ بَعْدَ صادِقٍ، أَيْنَ السَّبيلُ بَعْدَ السَّبيلِ ، أَيْنَ الْخِيَرَةُ بَعْدَ ‏الْخِيَرَةِ ، أَيْنَ الشُّمُوسُ الطَّالِعَةُ ، أَيْنَ الْأَقْمارُ الْمُنيرَةُ ، أَيْنَ الْأَنْجُمُ الزَّاهِرَةُ ، أَيْنَ أَعْلامُ الدّينِ وَقَواعِدُ الْعِلْمِ

Di manakah al-Hasan? Di manakah al-Husain? Di manakah putra-putra al-Husain? Yang saleh setelah yang saleh, yang jujur setelah yang jujur. Manakah jalan kebenaran setelah jalan kebenaran? Di manakah pilihan setelah pilihan? Dimanakah matahari-matahari yang terbit? Di manakah bulan-bulan yang bersinar? Di manakah bintang-bintang yang terang? Di manakah lambang-lambang agama dan pondasi-pondasi ilmu?

أَيْنَ بَقِيَّةُ اللَّهِ الَّتي لاتَخْلُو مِنَ الْعِتْرَةِ الْهادِيَةِ ، أَيْنَ الْمُعَدُّ لِقَطْعِ دابِرِ الظَّلَمَةِ ، أَيْنَ الْمُنْتَظَرُ لِإِقامَةِ الْأَمْتِ وَالْعِوَجِ ، أَيْنَ الْمُرْتَجى لِإِزالَةِ الْجَوْرِ وَالْعُدْوانِ ، أَيْنَ الْمُدَّخَرُ لِتَجْديدِ الْفَرائِضِ وَالسُّنَنِ ، أَيْنَ الْمُتَخَيَّرُ لِإِعادَةِ الْمِلَّةِ وَالشَّريعَةِ ، أَيْنَ الْمُؤَمَّلُ لِإِحْياءِ الْكِتابِ وَحُدُودِهِ ، أَيْنَ مُحْيي مَعالِمِ الدّينِ وَأَهْلِهِ .

Di manakah baqiyyatullah yang tak pernah sunyi dari keluarga petunjuk kebenaran? Di manakah orang yang dipersiapkan untuk menumpas kezaliman?Di manakah yang di nanti-nanti untuk meluruskan penyimpangan? Di manakah harapan penghapus kezaliman dan permusuhan? Di manakah sang pembaharu fardhu dan sunnah? Di manakah yang terpilih sebagai pemulih agama dan syari’at? Di manakah harapan penghidup Al-Qur’an dan hukum-hukumnya? Di  manakah pelita kehidupan agama dan pemeluknya?

أَيْنَ قاصِمُ شَوْكَةِ الْمُعْتَدينَ ، أَيْنَ هادِمُ أَبْنِيَةِ الشِّرْكِ وَالنِّفاقِ ، أَيْنَ مُبيدُ أَهْلِ الْفُسُوقِ وَالْعِصْيانِ وَالطُّغْيانِ، أَيْنَ حاصِدُ فُرُوعِ الْغَيِّ وَالشِّقاقِ، أَيْنَ طامِسُ آثارِ الزَّيْغِ وَالْأَهْواءِ . أَيْنَ قاطِعُ حَبائِلِ الْكِذْبِ وَالْإِفْتِراءِ ، أَيْنَ مُبيدُ الْعُتاةِ وَالْمَرَدَةِ ، أَيْنَ مُسْتَأْصِلُ أَهْلِ الْعِنادِ وَالتَّضْليلِ وَالْإِلْحادِ ، أَيْنَ مُعِزُّ الْأَوْلِياءِ وَمُذِلُّ الْأَعْداءِ ، أَيْنَ جامِعُ الْكَلِمَةِ عَلَى التَّقْوى .

Di manakah pencabut akar kekuatan yang melampaui batas? Di manakah penghancur bangunan syirik dan kemunafikan? Di manakah pembinasa orang-orang fasik, ahli maksiat dan kezaliman?    Di manakah pemangkas jejak-jejak penyimpangan dan kedurjanaan? Di manakah penebas ranting-ranting kesesatan dan perselisihan?    Di manakah pemotong tali-tali dusta dan kebohongan? Di  manakah pembinasa si congkak dan durjana? Di manakah pembasmi   kaum pembangkang, kesesatan dan kekafiran? Di manakah  pemulia para auliya’ dan penghina para musuh? Di manakah  pemersatu kalimat atas taqwa?

أَيْنَ بابُ اللَّهِ الَّذي مِنْهُ يُؤْتى ، أَيْنَ وَجْهُ اللَّهِ الَّذي إِلَيْهِ يَتَوَجَّهُ الْأَوْلِياءُ ، أَيْنَ السَّبَبُ الْمُتَّصِلُ بَيْنَ الْأَرْضِ وَالسَّماءِ ، أَيْنَ صاحِبُ يَوْمِ الْفَتْحِ وَناشِرُ رايَةِ الْهُدى ، أَيْنَ مُؤَلِّفُ شَمْلِ الصَّلاحِ وَالرِّضا.

Di manakah pintu Allah yang harus didatangi ? Di manakah wajhullahi tempat menghadap para ‎auliya’? Di manakah penghubung antara bumi dan langit? Di manakah pemilik hari kemenangan (Fathul ‎Makkah) dan pengibar bendera hidayah? Di manakah pemersatu kebajikan dan keridhaan? ‎

أَيْنَ الطَّالِبُ بِذُحُولِ الْأَنْبِياءِ وَأَبْناءِ الْأَنْبِياءِ ، أَيْنَ الطَّالِبُ بِدَمِ الْمَقْتُولِ بِكَرْبَلاءَ ، أَيْنَ الْمَنْصُورُ عَلى مَنِ اعْتَدى عَلَيْهِ وَافْتَرى ، أَيْنَ الْمُضْطَرُّ الَّذي يُجابُ إِذا دَعا ، أَيْنَ صَدْرُ الْخَلائِقِ ذُو الْبِرِّ وَالتَّقْوى ، أَيْنَ ابْنُ النَّبِيِّ الْمُصْطَفى وَابْنُ عَلِيٍّ الْمُرْتَضى وَابْنُ خَديجَةَ الْغَرَّاءِ وَابْنُ فاطِمَةَ الْكُبْرى .

Di manakah penuntut darah para nabi dan putra-putra mereka? Di manakah penuntut darah orang yang terbunuh di karbala? Di manakah si pembela para pelaku penganiayaan atas mereka dan para pendustanya? Di manakah penolong kesulitan yang tatkala diminta lalu mengabulkannya? Di manakah  pemimpin para makhluk yang bajik dan bertakwa? Dimanakah putra Nabi al-Musthofa, putra Ali Murtadha, putra Khadijah al-Gharra, putra Fatimah Az-Zahra al-Kubra.

بِأَبي أَنْتَ وَاُمّي وَنَفْسي لَكَ الْوِقاءُ وَالْحِمى ، يَابْنَ السَّادَةِ الْمُقَرَّبينَ ، يَابْنَ النُّجَباءِ الْأَكْرَمين ، يَابْنَ الْهُداةِ الْمَهْدِيّينَ ، يَابْنَ الْخِيَرَةِ الْمُهَذَّبينَ ، يَابْنَ الْغَطارِفَةِ الْأَنْجَبينَ ، يَابْنَ الْأَطائِبِ الْمُطَهَّرينَ ، يَابْنَ الْخَضارِمَةِ الْمُنْتَجَبينَ ، يَابْنَ الْقَماقِمَةِ الْأَكْرَمينَ .

Demi ayah, ibu dan jiwaku, hanya untukmulah perlindungan dan pembelaan (ku). Wahai putra para pemimpin-pemimpin (yang dekat dengan Allah), wahai putra orang-orang mulia, wahai putra para petunjuk kebenaran, wahai putra para pilihan yang terdidik, wahai putra orang-orang terhormat yang mulia,

يَابْنَ الْبُدُورِ الْمُنيرَةِ ، يَابْنَ السُّرُجِ الْمُضيئَةِ ، يَابْنَ الشُّهُبِ الثَّاقِبَةِ ، يَابْنَ الْأَنْجُمِ الزَّاهِرَةِ ، يَابْنَ السُّبُلِ الْواضِحَةِ ، يَابْنَ الْأَعْلامِ اللّائِحَةِ ، يَابْنَ الْعُلُومِ الْكامِلَةِ ، يَابْنَ السُّنَنِ الْمَشْهُورَةِ ، يَابْنَ الْمَعالِمِ الْمَأْثُورَةِ .

wahai putra orang-orang bersih yang suci. Wahai putra para pembesar yang mulia, wahai putra purnama-purnama bersinar, wahai putra pelita-pelita  terang, wahai putra lampu-lampu pijar angkasa, wahai putra bintang-bintang yang bersinar, wahai putra jalan nan terang, wahai putra tanda-tanda yang jelas,

يَابْنَ الْمُعْجِزاتِ الْمَوْجُودَةِ ، يَابْنَ الدَّلائِلِ الْمَشْهُودَةِ ، يَابْنَ الصِّراطِ الْمُسْتَقيمِ ، يَابْنَ النَّبَإِ الْعَظيمِ ، يَابْنَ مَنْ هُوَ في اُمِّ الْكِتابِ لَدَى اللَّهِ عَلِيٌّ حَكيمٌ .   .

wahai putra ilmu-ilmu yang  sempurna,  wahai  putra cara- cara terkenal, wahai putra tanda yang ‎melekat, wahai putra mukjizat yang tak berakhir, wahai putra dalil-dalil yang tak terlupakan, wahai ‎putra jalan yang lurus,  wahai putra nabi yang agung, wahai putra yang disebutkan dalam Um al-Kitab, ‎di hadapan Tuhan tinggi dan bijak. ‎

Yaumul Ghadir

Yaumul Ghadir

يَابْنَ الْآياتِ وَالْبَيِّناتِ ، يَابْنَ الدَّلائِلِ الظَّاهِراتِ ، يَابْنَ الْبَراهينِ الْواضِحاتِ الْباهِراتِ ، يَابْنَ الْحُجَجِ الْبالِغاتِ ، يَابْنَ النِّعَمِ ‏السَّابِغاتِ ، يَابْنَ طه وَالْمُحْكَماتِ ، يَابْنَ يس وَالذَّارِياتِ ، يَابْنَ الطُّورِ وَالْعادِياتِ ، يَابْنَ مَنْ دَنى فَتَدَلَّى فَكانَ قابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنى ‏دُنُوّاً وَاقْتِراباً مِنَ الْعَلِيِّ الْأَعْلى

Wahai putra ayat dan bayinah, wahai putra dalil-dalil yang jelas, wahai putra burhan yang terang, wahai putra hujah-hujah yang menghunjam, wahai putra segala nikmat yang melimpah, wahai putra Thaha dan ayat muhkam, wahai putra Yasin, wahai putra Dzariyah, wahai putra Thur dan ‘Adiyat. Wahai putra yang (didekatkan antara dia dengan Allah, lebih dekat dari dua ujung busur panah), sangat dekat dengan (Allah) dzat yang maha tinggi.

لَيْتَ شِعْري أَيْنَ اسْتَقَرَّتْ بِكَ النَّوى ، بَلْ أَيُّ أَرْضٍ تُقِلُّكَ أَوْ ثَرى ، أَبِرَضْوى أَوْ غَيْرِها أَمْ ذي طُوى ، عَزيزٌ عَلَيَّ أَنْ أَرَى الْخَلْقَ وَلاتُرى ، وَلا أَسْمَعَ لَكَ حَسيساً وَلا نَجْوى ، عَزيزٌ عَلَيَّ أَنْ تُحيطَ بِكَ دُونِيَ الْبَلْوى وَلايَنالَكَ مِنّي ضَجيجٌ وَلا شَكْوى .

Oh, di manakah gerangan tempat kau berada? Tanah dan bumi manakah tempat kau berpijak? Radhawa-kah ia atau lainnya atau mungkin pula di bukit Thuwa? Sungguh berat rasanya bagiku melihat manusia-manusia, sedang engkau tak terlihat olehku, dan tak kudengar bisikan maupun rintihanmu. Sungguh berat penderitaanku atas segala musibah yang menimpamu, sedang rintihan dan ratapanku tak berguna bagimu.

بِنَفْسي أَنْتَ مِنْ مُغَيَّبٍ لَمْ يَخْلُ مِنَّا ، بِنَفْسي أَنْتَ مِنْ نازِحٍ ما نَزَحَ عَنَّا ، بِنَفْسي أَنْتَ اُمْنِيَّةُ شائِقٍ يَتَمَنَّى ، مِنْ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ ذَكَرا فَحَنَّا ، بِنَفْسي أَنْتَ مِنْ عَقيدِ عِزٍّ لا يُسامى ، بِنَفْسي أَنْتَ مِنْ أَثيلِ مَجْدٍ لايُجارى ، بِنَفْسي أَنْتَ مِنْ تِلادِ نِعَمٍ لاتُضاهى ، بِنَفْسي أَنْتَ مِنْ نَصيفِ شَرَفٍ لايُساوى .

Demi jiwaku, engkaulah si ghaib yang tak pernah lepas dari kami. Demi jiwaku, engkaulah si jauh yang pernah jauh dari kami. Demi jiwaku, engkaulah harapan si pengharap, baik mukmin maupun mukminah yang selalu mengingat tergetar olehmu. Demi jiwaku, engkaulah puncak kemuliaan yang tak terlampaui. Demi jiwaku, engkaulah puncak kehormatan yang tak tenilai. Demi jiwaku, engkaulah sumber kenikmatan tiada banding. Demi jiwaku, engkaulah padanan kesempurnaan yang tak terbandingi.

إِلى مَتى أَحارُ فيكَ يا مَوْلايَ ، وَ إِلى مَتى وَأَيَّ خِطابٍ أَصِفُ فيكَ وَأَيَّ نَجْوى ، عَزيزٌ عَلَيَّ أَنْ اُجابَ دُونَكَ وَاُناغى ، عَزيزٌ عَلَيَّ أَنْ أَبْكِيَكَ وَيَخْذُلَكَ الْوَرى ، عَزيزٌ عَلَيَّ أَنْ يَجْرِيَ عَلَيْكَ دُونَهُمْ ما جَرى .

Sampai kapankah kegelisahanku menantimu wahai penghuluku? sampai kapankah? Dengan untaian kata-kata dan ungkapan apakah kututurkan kegundahanku? Berat kiranya bagiku mendapat jawaban pembicaraanmu. Berat kiranya bagiku menangisimu sedang orang-orang menghinakanmu. Berat rasanya bagiku apa yang menimpamu dan bukannya menimpa mereka.

هَلْ مِنْ مُعينٍ فَاُطيلَ مَعَهُ الْعَويلَ وَالْبُكاءَ ، هَلْ مِنْ جَزُوعٍ فَاُساعِدَ جَزَعَهُ إِذا خَلا ، هَلْ قَذِيَتْ عَيْنٌ فَساعَدَتْها عَيْني عَلَى الْقَذى ، هَلْ إِلَيْكَ يَابْنَ أَحْمَدَ سَبيلٌ فَتُلْقى ، هَلْ يَتَّصِلُ يَوْمُنا مِنْكَ بِغَدِهِ بِعِدَةٍ فَنَحْظى .

Adakah yang menolongku, hingga kuperpanjang ratapan dan tangisanku ini? Adakah orang yang merintih hingga kubantu rintihannya jika ia telah kehabisan? Adakah air mata yang kering hingga kubantu ia dengan air mataku? Adakah jalan untuk menemuimu wahai keturunan Ahmad? Akankah suatu hari kita kan berjumpa?

مَتى نَرِدُ مَناهِلَكَ الرَّوِيَّةَ فَنَرْوى ، مَتى نَنْتَقِعُ مِنْ عَذْبِ مائِكَ فَقَدْ طالَ الصَّدى ، مَتى نُغاديكَ وَنُراوِحُكَ فَنُقِرَّ عَيْناً ، مَتى تَرانا وَنَراكَ وَقدْ نَشَرْتَ لِواءَ النَّصْرِ تُرى .

Kapankah kiranya kami datang ke telagamu untuk kami meminumnya? Kapankah kiranya kami dapat ‎menikmati segarnya airmu? Sungguh telah lama rasanya dahaga ini? Kapankah kita berkumpul ‎sepanjang hari sehingga tenteram hati kami ini? Kapankah kita dapat saling bertatap muka?  Sungguh ‎panji kemenanganmu telah tampak. ‎

أَتَرانا نَحُفُّ بِكَ وَأَنْتَ تَاُمُّ الْمَلَأَ وَقَدْ مَلَأْتَ الْأَرْضَ عَدْلاً ، وَأَذَقْتَ أَعْدائَكَ هَواناً وَعِقاباً ، وَأَبَرْتَ الْعُتاةَ وَجَحَدَةَ الْحَقِّ ، وَقَطَعْتَ ‏دابِرَ الْمُتَكَبِّرينَ ، وَاجْتَثَثْتَ اُصُولَ الظَّالِمينَ ، وَنَحْنُ نَقُولُ الْحَمْدُ للَّهِ‎ ‎رَبِّ الْعالَمينَ‎ .‎

Apakah kau melihat kami mengelilingimu di saat kau pimpin manusia, dan telah kau bentangkan keadilan di muka bumi, kau timpakan atas musuh-musuhmu azab dan kehinaan. Engkau binasakan orang yang melampaui batas dan penentang kebenaran. Engkau musnahkan orang-orang congkak dan kau cabut akar-akar kezaliman. Ketika itulah kami berucap,”Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”.

أَللَّهُمَّ أَنْتَ كَشَّافُ الْكُرَبِ وَالْبَلْوى ، وَ إِلَيْكَ أَسْتَعْدي فَعِنْدَكَ الْعَدْوى ، وَأَنْتَ رَبُّ الْآخِرَةِ وَالدُّنْيا ، فَأَغِثْ يا غِياثَ الْمُسْتَغيثينَ عُبَيْدَكَ الْمُبْتَلى ، وَأَرِهِ سَيِّدَهُ يا شَديدَ الْقُوى ، وَأَزِلْ عَنْهُ بِهِ الْأَسى وَالْجَوى ، وَبَرِّدْ غَليلَهُ يا مَنْ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوى ، وَمَنْ إِلَيْهِ الرُّجْعى وَالْمُنْتَهى .

Ya Allah, Engkaulah pelepas segala kesulitan dan petaka. Kepada-Mu-lah kumohon pertolongan, karena hanya dari-Mu-lah pertolongan itu, dan Engkaulah Tuhan dunia dan akhirat. Maka, tolonglah hamba-Mu ini, wahai  penolong hambamu yang dilanda musibah. Pertemukanlah dengan pemimpinnya yang Maha kuat. Hilangkanlah dari rasa keputus-asaan, sejukkanlah rasa dahaganya, wahai penguasa ‘Arsy, yang menjadi tempat kembali dan berlabuh.

أَللَّهُمَّ وَنَحْنُ عَبيدُكُ التَّائِقُونَ إِلى وَلِيِّكَ الْمُذَكِّرِ بِكَ وَبِنَبِيِّكَ ، خَلَقْتَهُ لَنا عِصْمَةً وَمَلاذاً ، وَأَقَمْتَهُ لَنا قِواماً وَمَعاذاً ، وَجَعَلْتَهُ لِلْمُؤْمِنينَ مِنَّا إِماماً ، فَبَلِّغْهُ مِنَّا تَحِيَّةً وَسَلاماً ، وَزِدْنا بِذلِكَ يا رَبِّ إِكْراماً ، وَاجْعَلْ مُسْتَقَرَّهُ لَنا مُسْتَقَرّاً وَمُقاماً ، وَأَتْمِمْ نِعْمَتَكَ بِتَقْديمِكَ إِيَّاهُ أَمامَنا ، حَتَّى تُورِدَنا جِنانَكَ وَمُرافَقَةَ الشُّهَداءِ مِنْ خُلَصائِكَ .

Ya Allah, kami adalah hamba-hamba yang merindukan wali-Mu yang mengingatkan kami kepada-Mu, dan kepada Nabi-Mu. Engkau jadikan dia benteng dan tempat kami bernaung, Engkau tegakkan ia sebagai pelindung dan pengayom bagi orang-orang mukmin di antara kami sebagai pemimpin. Maka sampaikanlah salam hormat kami kepadanya dan tambahkanlah dengan itu kehormatan bagi kami, Wahai Tuhan kami.

Jadikanlah kemapanannya pada kami, kemapanan yang kokoh, sempurnakanlah nikmat-Mu dengan menjadikannya pemimpin kami, hingga Engkau anugerahkan pada kami surga-Mu dan diiringi para syuhada yang ikhlas kepada-Mu.

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلى حُجَّتِكَ وَوَلِيِّ أَمْرِكَ ، وَصَلِّ عَلى جَدِّهِ مُحَمَّدٍ رَسُولِكَ السَّيِّدِ الْأَكْبَرِ ، وَصَلِّ عَلى أَبيهِ السَّيِّدِ الْقَسْوَرِ ، وَحامِلِ اللِّواءِ فِي الْمَحْشَرِ ، وَساقي أَوْلِيائِهِ مِنْ نَهْرِ الْكَوْثَرِ ، وَالْأَميرِ عَلى سائِرِ الْبَشَرِ ، اَلَّذي مَنْ آمَنَ بِهِ فَقَدْ ظَفَرَ وَشَكَرَ ، وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِهِ فَقَدْ خَطَرَ وَكَفَرَ ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلى أَخيهِ وَعَلى نَجْلِهِمَا الْمَيامينِ الْغُرَرِ ، ما طَلَعَتْ شَمْسٌ وَما أَضاءَ قَمَرٌ . (9)

Ya Allah limpahkanlah salawat dan salam pada hujah dan wali amri-Mu, limpahkanlah salawat dan salam kepada Muhammad, kakeknya (para imam) dan utusan-Mu sang pemimpin agung, kepada ayahandanya (Ali as) sang pemberani yang mengibarkan bendera di padang mahsyar, yang membawakan cawan pemuas  dahaga  para pencintanya dari telaga kautsar, pemimpin seluruh umat manusia, kemenanganlah bagi yang beriman, bahaya dan kufur bagi yang  tidak beriman, shalawat dan  salam untuknya,  saudaranya, dan keturunannya yang baik dan mulia, sebagaimana matahari menerangi dan bulan memancarkan sinarnya.

وَعَلى جَدَّتِهِ الصِّدّيقَةِ الْكُبْرى ، فاطِمَةَ الزَّهْراءِ بِنْتِ مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفى ، وَعَلى مَنِ اصْطَفَيْتَ مِنْ آبائِهِ الْبَرَرَةِ ، وَعَليْهِ أَفْضَلَ وَأَكْمَلَ وَأَتَمَّ وَأَدْوَمَ وَأَكْثَرَ وَأَوْفَرَ ما صَلَّيْتَ عَلى أَحَدٍ مِنْ أَصْفِيائِكَ ، وَخِيَرَتِكَ مِنْ خَلْقِكَ ، وَصَلِّ عَلَيْهِ صَلاةً لا غايَةَ لِعَدَدِها ، وَلا نِهايَةَ لِمَدَدِها ، وَلا نَفادَ لِأَمَدِها .

Kepada neneknya Shiddiqah Kubra yang agung, Fatimah Zahra putri Muhammad al-Mustafa. Kepada para pilihan-Mu dari para pendahulunya yang baik. Baginya salawat-Mu yang utama, sempurna, langgeng dan melimpah, dari salawat yang Engkau anugerahkan kepada siapapun juga dari pilihan-Mu, dan pilihan-Mu dari ciptaan-Mu. Curahkanlah kepadanya salawat-Mu yang tak terbilang, yang tak terbatas dan tak berakhir.

أَللَّهُمَّ وَأَقِمْ بِهِ الْحَقَّ ، وَأَدْحِضْ بِهِ الْباطِلَ ، وأَدِلْ بِهِ أَوْلِيائَكَ ، وَأَذْلِلْ بِهِ أَعْداءَكَ ، وَصِلِ اللَّهُمَّ بَيْنَنا وَبَيْنَهُ وُصْلَةً تُؤَدّي إِلى مُرافَقَةِ سَلَفِهِ ، وَاجْعَلْنا مِمَّنْ يَأْخُذُ بِحُجْزَتِهِمْ ، وَيَمْكُثُ في ظِلِّهِمْ ، وَأَعِنَّا عَلى تَأْدِيَةِ حُقُوقِهِ إِلَيْهِ ، وَالْإِجْتِهادِ في طاعَتِهِ ، وَاجْتِنابِ مَعْصِيَتِهِ

Ya Allah, dengannya tegakkanlah kebenaran, hancurkanlah kebatilan. Menangkanlah wali-wali-Mu dan ‎hinakanlah musuh-musuh-Mu. Sambungkanlah tali penghubung antara kami dengannya. Agar kami ‎dapat berkumpul dengan para pendahulunya. Jadikanlah kami orang-orang yang berlari kepadanya ‎dan bernaungan di bawahnya. Bantulah kami dalam menunaikan hak-haknya, bersungguh-sungguh ‎dalam mentaatinya dan menjauhi larangannya.

kado syair hari alghadir

وَامْنُنْ عَلَيْنا بِرِضاهُ ، وَهَبْ لَنا رَأْفَتَهُ وَرَحْمَتَهُ ، وَدُعاءَهُ وَخَيْرَهُ ، ما نَنالُ بِهِ سَعَةً مِنْ رَحْمَتِكَ ، وَفَوْزاً عِنْدَكَ ، وَاجْعَلْ صَلاتَنا بِهِ مَقْبُولَةً ، وَذُنُوبَنا بِهِ مَغْفُورَةً ، وَدُعاءَنا بِهِ مُسْتَجاباً ، وَاجْعَلْ أَرْزاقَنا بِهِ مَبْسُوطَةً ، وَهُمُومَنا بِهِ مَكْفِيَّةً ، وَحَوائِجَنا بِهِ مَقْضِيَّةً ، وَأَقْبِلْ إِلَيْنا بِوَجْهِكَ الْكَريمِ .

Anugerahkan kepada kami keridhaannya, limpahkanlah  ‎kepada  kami kelembutan, kasih sayang dan  ‎doa serta kebaikannya. Sehingga keluasan rahmat-Mu ‎dan kesuksesan di sisi-Mu dapat kuperoleh ‎dengannya. Dan dengannya diterimalah shalat kami. ‎ampunilah dosa-dosa kami, kabulkanlah doa kami. ‎limpahkanlah rezeki kepada  kami. cukupilah ‎keperluan kami dan penuhilah hajat dan kebutuhan kami. ‎Tataplah kami dengan wajah-Mu yang mulia. ‎

وَاقْبَلْ تَقَرُّبَنا إِلَيْكَ ، وَانْظُرْ إِلَيْنا نَظْرَةً رَحيمَةً نَسْتَكْمِلُ بِهَا الْكَرامَةَ عِنْدَكَ ، ثُمَّ لاتَصْرِفْها عَنَّا بِجُودِكَ ، وَاسْقِنا مِنْ حَوْضِ جَدِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ ، بِكَأْسِهِ وَبِيَدِهِ رَيّاً رَوِيّاً ، هَنيئاً سائِغاً ، لا ظَمَأَ بَعْدَهُ ، يا أَرْحَمَ الرَّاحِمينَ .

Terimalah pendekatan kami kepada-Mu. Pandanglah kami dengan pandangan penuh rahmat sehingga kami dengan pandangan itu bisa menyempurnakan kemuliaan kami disisi-Mu. Kemudian jangan Engkau memalingkannya dari kami demi kemurahan-Mu. Dan berilah kepada kami minuman dari telaga Haudh milik kakeknya saw. dengan cawan dan tangannya, minuman yang menyegarkan dan menyenangkan, yang tak akan menimbulkan rasa dahaga lagi selama-lamanya. Wahai yang maha penyayang  dari para penyayang”.

Latest comments

LEAVE A COMMENT