Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
Home2017 (Page 16)

August 2017

Al-Quran al-Karim telah memberikan perumpamaan untuk menjelaskan keharusan manusia mengagungkan Allah SWT seagung-agungnya sekaligus mengungkapkan betapa remeh dan semunya kekuatan selainNya sehingga kekuatan yang sejati hanyalah milikNya semata. Perumpamaan itu disebutkan dalam ayat 73-74 surat al-Hajj yang terkutip di artikel bagian pertama. Memang, ayat ini turun

1 Dzulhijjah adalah hari bahagia bagi para pencinta Rasulullah saw. dan keluarganya. Adik-adik ada yang tahu kejadian bahagia apa yang terjadi? Lupa atau tidak tahu? Tanggal 1 Dzulhijjah adalah hari pernikahan dua manusia mulia kekasih Nabi Al-Musthafa saw., yaitu Sayyidah Fatimah dengan Imam Ali bin Abi Thalib

Bismillahirrahmanirrahim Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad Berdasarkan hasil sidang Dewan Itsbat Lembaga Falak Ahlulbait Indonesia pada hari ini Selasa, 22 Agustus 2017 / 29 Dzulqa’dah 1438, pukul 22.10 – 23.00 WIB, merujuk kepada berbagai referensi kriteria visibilitas hilal, maka diberitahukan kepada segenap pengikut Ahlul Bait

Upacara bendera telah terlaksana dengan tertib dan teratur. Upacara hari ini lebih lama dari upacara biasanya karena Bapak kepala sekolah dengan semangat 45 menyampaikan pidatonya yang berapi-api. Pesan terakhir Pak guru, “Anak-anakku sekalian! Kemerdekaan ini diraih dengan air mata dan darah. Para pahlawan pendahulu kita

Sudah seharusnya seorang hamba bermuamalah dengan Allah SWT atau berperilaku di hadapanNya dengan perlakuan sebenar-benar pengagungan hamba terhadap Maulanya. Dalam hal ini terdapat dua jenjang sebagai berikut; Pertama, mengagungkan pahala dan azab Allah SWT dengan kondisi yang seandainyapun godaan syahwat dan hawa nafsu sedemikian kuat dia

بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على محمد وآل محمد Bismillâhir Rahmânir Rahîm Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa âli Muhammad Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya اَللَّهُمَّ هَذِهِ الاَْيّامُ الَّتى فَضَّلْتَهَا عَلَى الاَيَّامِ وَشَرَّفْتَها قَدْ بَلَّغْتَنيها بِمَنِّكَ وَرَحْمَتِكَ، فَاَنْزِلْ عَلَيْنا

Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia, bangsa kita meneriakkan kata Merdeka! Apa arti merdeka? Di KBBI disebutkan, artinya yang pertama adalah bebas dari perhambaan, penjajahan dan sebagainya. Perhambaan sinonim perbudakan, yang berarti terkait dan bertentangan dengan kemanusiaan. Sekiranya dapat dikaitkan dengan ketuhanan, bisa berarti penghambaan kepada Tuhan. Jika

“Merdeka… Merdeka… Dirgahayu Republik Indonesia ke-72,” terdengar suara anak-anak yang sedang bermain di halaman. Mereka sangat bahagia menyambut hari kemerdekaan  negeri Indonesia tercinta. Mendengar kata “Merdeka”, hati terasa senang sekali. Aku bergumam kepada diriku sendiri, “Apa benar kita sudah merdeka?” Memang benar, Jepang dan Belanda sudah tidak

Dalam bulan Agustus jelang dan usai merayakan HUT Kemerdekaan negara dan bangsa Indonesia, kita sering mendengar khotbah dan ceramah agama tentang kewajiban mencintai Tanah Air dengan kutipan sebuah hadis "Mencintai Tanah Air adalah bagian dari iman". Terlepas dari pembahasan kritis tentang sanad atau jalur periwayatannya, konten

اِلهى عَظُمَ الْبَلاءُ وَ بَرِحَ الْـخَـفـآءُ وَ انْـکَـشَـفَ الْـغِـطآءُ وَ انْـقَـطَـعَ الـرَّجـآءُ وَ ضـاقَـتِ الاْ رْضُ وَ مُـنِـعَـتِ السَّـمـآءُ Ya Allah musibah begitu dahsyat, rahasia telah tersingkap, kain   penghalang  telah terkoyak, telah pupus segala harapan, bumi telah sempit, langit telah menahan rahmatnya, وَ اَنْتَ الْـمُـسْـتَـعـانُ وَ اِلَیْکَ الْـمُـشْـتَـکـى