Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomePosts Tagged "Imam Ali" (Page 3)

Imam Ali Tag

Apakah logis jika peristiwa akbar dan penting seperti Ghadir Khum; peristiwa pengangkatan Ali bin Abi Thalib as sebagai pemimpin sah setelah Rasulullah Saw dilupakan? Apakah masuk akal puluhan ribu bahkan menurut riwayat lebih dari seratus ribu sahabat hadir berikrar akan kepemimpinan beliau tapi 70 hari kemudian mereka mendadak amnesia? Mungkinkah ini terjadi? Logiskah?

Pertanyaan-pertanyaan semacam ini mungkin menghantui sebahagian kalangan yang masih menduga peristiwa Ghadir tidak pernah terjadi. Atau bahkan bagi mereka yang meyakininya sekalipun.

Berikut ini jawaban singkat dan ringan yang disampaikan oleh Ayatullah Muhsen Qiraati dengan tinjauan Qurani.

Salah satu kritikan tajam yang ditujukan kepada Syiah adalah menafsirkan Al-Qur’an seenaknya sendiri dan penafsiran dan pemahaman Syiah sangat dipengaruhi oleh bias kesyiahannya, sehingga penafsiran yang dilahirkannya tidak obyektif dan bahkan cenderung tendensius dan sektarian. Salah satu top topik yang sering dikaitkan dengan Syiah adalah penafsiran surah al-Ahzab, ayat 33. Di sini Syiah seolah berpendapat sendirian saat menyatakan bahwa yang dimaksud Ahlul bait dalam ayat ke-33 surah al-Ahzab adalah Rasulullah saw plus empat orang dari Ahlul baitnya, yaitu (Imam Ali, Siti Fatimah az Zahra dan Sayidina Hasan dan Sayidina Husain).

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang اللهم صل على محمد وآل محمد Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya بِسْمِ اللهِ الَّذى لا اَرْجُو اِلاّ فَضْلَهُ وَلا اَخْشى اِلاّ عَدْلَهُ وَلا اَعْتَمِدُ اِلاّ قَوْلَهُ وَلا اُمْسِكُ اِلاّ بِحَبْلِهِ Dengan asma Allah yang

بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على محمد و ال محمد Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya إِلهِي مَنْ ذا الَّذِي ذاقَ حَلاوَةَ مَحَبَّتِكَ فَرامَ مِنْكَ بَدَلاً Ilahi Apakah orang yang t’lah mencicipi manisnya cinta-Mu akan menginginkan pengganti

Saat ini, gonjang-ganjing sosial politik tengah melanda hampir seluruh wilayah negeri yang kita cintai ini. Sejatinya, masalah itu berada di sebagian wilayah di Indonesia, misalnya Jakarta. Akan tetapi, gaungnya menggema ke seluruh kawasan Nusantara. Di kalangan pengikut madzhab Ahlul Bait, kekisruhan ini telah menimbulkan banyak

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَآلِهِ، وَحَصِّنْ ثُغُورَ الْمُسْلِمِينَ بِعِزَّتِكَ، وَأَيِّدْ حُمَاتَهَا بِقُوَّتِكَ، وَأَسْبغَ  عَطَايَاهُمْ مِنْ جِدَتِكَ. Ya Allah, Sampaikan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, Kuatkanlah pertahanan kaum muslimin dengan kekuasaan-Mu, kokohkan para pembelanya dengan kekuatan-Mu, dan banyakkan bekal mereka dengan kekayaan-Mu! أللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وَآلِهِ، وَكَثِّرْ عِدَّتَهُمْ، وَاشْحَذْ

Doa bukan sekedar permintaan. Lebih dari itu, doa merupakan tali yang menghubungkan antara hamba dengan makhluk-Nya. Dalam doa seorang hamba menumbuhkembangkan kualitas hubungan dengan Allah swt. Semakin sering berdoa semakin berkualitas hubungannya dengan Allah. Ada banyak faktor manusia melakukan hubungan dengan Tuhannya. Jika menurut  Fredrick Shcleimacher