Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomeView All Posts (Page 228)

View All Posts

Kasih sayang Allah tetap bertahan hingga hari kebangkitan kelak, sedangkan kasih saya ibu di hari itu sudah tak berbekas lagi (Baca sebelumnya: Taubat Nasuha-3), sebagaimana disebutkan dalam firman-firman Allah SWT; يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَة عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْل حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُم

Tawassul artinya adalah mendekatkan diri atau memohon kepada Allah SWT dengan melalui wasilah (perantara) yang memiliki kedudukan baik di sisi Allah SWT. "Jika lisanmu kotor, maka gunakanlah pemilik lisan yang suci untuk berdoa" kata Maulana Jalaluddin Rumi, menafsir ayat Al Maidah 35, وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَة Artinya :

Apa yang tak terlihat oleh mata kasat, bukan berarti gaib. Atom misalnya, dengan bantuan alat pembesar dapat dilihat wujudnya. Ia sebuah materi yang berpotensi inderawi atau terinderakan. Dalam hal kepekaan secara inderawi, sebagian binatang memiliki indera yang lebih tajam dari indera manusia, mampu mendengar gelombang-gelombang

Patut pula disebutkan dalam artikel mengenai taubat nasuha ini bahwa jika seseorang bertaubat tapi kemudian berkhianat kepada dirinya dengan melanggar taubat itu dan tidak menjadikan taubatnya sebagai taubat yang nasuha dalam arti tidak mengulangi dosanya lagi maka hal ini tidak lantas membuatnya harus berputus asa