Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Dewan Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomeView All Posts (Page 228)

View All Posts

Bagaimana imamah atau kepemimpinan umat itu terbentuk? Isfara`ini (406-344 H) mengatakan: Imamah terbentuk dengan kekuasaan, walaupun yang mendudukinya adalah seorang fasik atau bodoh atau ajam. Artinya, yang terpenting ialah berkuasa. Tak penting dia itu bermaksiat atau tidak, berilmu atau tidak dan bangsa Arab atau bukan. Beberapa

Allah SWT berfirman; تَنزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ * إِنَّا أَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصاً لَّهُ الدِّينَ * أَلاَ لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء مَا نَعْبُدُهُمْ إِلاَّ لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ

Imâmah adalah kepemimpinan general dalam urusan agama dan dunia. Definisi ini lebih dekat dengan definisi dari Syiah Imamiyah, yang disertai dengan sifat ilahiah bagi kepemimpinan ini. Di sana terdapat definisi-definisi lainnya, bahwa imamah adalah khilafah (menggantikan) Rasulullah dalam menegakkan agama dan wajib diikuti seluruh umat; atau