Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Dewan Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomeView All Posts (Page 241)

View All Posts

لا إلهَ إلا اللهُ الْعَظيمُ الْحَلِيمُ لا إلهَ إلَّا اللهُ رَّبُّ الْعَرْشِ الْكَريمِ ، أَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ أَللّهُمَّ إنّي أَسْئَلُكَ مُوجِباتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمِ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلامَةَ مِنْ كُلِّ إثْمٍ الَّلهُمَّ لا تَدَعْ لي ذَنْبَاً إلّا غَفَرْتَهُ وَلا هَمَّاً إلّا فَرّجْتَهُ وَلا

Sesuai namanya ta’qibat adalah doa, wirid dan zikir yang dibaca setelah melaksanakan shalat-shalat fardhu. Ta’qib ada dua macam: Umum dan khusus. Ta’qib umum dibaca setiap sesudah shalat fardhu yang lima. Ta’qib khusus dibaca sesudah shalat fardhu yang masing masing shalat  memiliki ta'qibnya sendiri. Adapun ta'qib

Orang Kristen Masuk Islam Ayatullah Haji Sayyid Jakfar Syahrudi qs. bercerita: “Suatu hari, seorang Kristiani mendatangiku. Ia ingin meninggalkan agamanya dan menganut agama Islam. Aku bertanya kepadanya, “Apa alasanmu ingin masuk Islam?” Ia menjawab, “Suatu malam di musim dingin, aku sedang melalui jalan sepi yang bersalju. Tiba-tiba

Allah SWT berfirman; إِنَّ الَّذِينَ هُم مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِم مُّشْفِقُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لاَ يُشْرِكُونَ * وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَ نَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ * أُوْلَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ. “Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena

Mengenang Syahadah Sayyidah Zainab Kubra a.s. 15 Rajab Gadis kecil itu terbangun dari tidurnya dan berlari ke arah kakeknya. Sambil memeluk kakeknya, dia menceritakan mimpi buruknya, “Wahai kakekku!  Aku bermimpi buruk. Aku melihat angin topan sangat kencang. Angin itu telah membawaku ke sana-sini. Tiba-tiba aku melihat

Bahasa mengartikan hubb (cinta) dengan kecenderungan yang kuat. Sedangkan istilah, memaknakannya dengan kecenderungan hati pada yang dicinta. Sesuatu yang tak dicinta, hati takkan cenderung padanya. Kecenderungan ini pun bertingkat-tingkat, dan bila menguat, cinta ini disebut isyq. Kecenderungan batin ini melahirkan rindu bila kekasih tak hadir di

Dari kisah Hamid bin Qahtabah terlihat betapa sebab kebinasaannya adalah keputus asaan dirinya, bukan kejahataannya yang meskipun memang sangat biadab terhadap keturunan Rasulullah saw tersebut. Sebab, seandainya kedurjaan itu tidak membuatnya putus asa niscaya masih ada kesempatan baginya untuk mencari kesembuhan jiwa, terutama dengan menghadap