Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomePosts Tagged "Ahlulbait" (Page 81)

Ahlulbait Tag

وَإذا أَخَذَ رَبُّكَ مَن بَني آدَمَ مِن ظُهُورِهِم ذُرّيّتَهُم وَأَشهَدَهُم عَلَى أَنفسِهِم أَلَستُ بِرَبِّكُم؟ قَالُوا بَلى، شَهِدنَا أَن تَقُولُوا يَومَ القِيَامَةِ إنّا كُنَّا عَن هذَا غَافِلينَ أَو تَقُولُوا إنَّمَا أَشرَكَ آبَاؤنَا مِن قبلُ وَكُنّا ذُرّيّة مِن بَعدِهِم أَفَتُهِلكُنَا بِمَا فَعَلَ المُبْطلُون “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan

Dalam hadis lain mengenai tafsiran firman Allah SWT “Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya.”, Imam Jakfar al-Shadiq as berkata; أتمّكم عقلاً، وأشدّكم لله خوفاً، وأحسنكم فيما أمر الله به ونهى عنه نظراً، وإن كان أقلّكم تطوّعاً. “Yaitu orang yang di antara kalian paling

Allah SWT Berfirman; قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَ تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya

Allah SWT Berfirman: بِسْمِ الله الرَحْمن الرَحِيم يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ * قُمِ الَّيْلَ إِلاَّ قَلِيلاً * نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً * أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً * إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلاً ثَقِيلاً * إِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْأً وَأَقْوَمُ قِيلاً * إِنَّ لَكَ

Adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul “Tolok Ukur Baik dan Buruk”. Di sini, dua poin yang akan diketengahkan: proposisi aksiomatis dan dalil teori baik-buruk rasional. Para filosof membagi akal pada: teoritis dan praktis. Akal teoritis mengkonfirmasi pengetahuan yang tidak berurusan dengan perbuatan. Sedangkan yang berurusan

Balasan Kebaikan مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ خَيْرٌ مِّنْهَا ۚ وَهُمْ مِّنْ فَزَعٍ يَّوْمَئِذٍ اٰمِنُوْنَ “Barang siapa membawa kebaikan, maka dia akan memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya. Dan mereka merasa aman dari ketakutan (yang dahsyat) pada hari itu (kiamat).” [QS. An-Naml: 89] Adik-adik, yuk kita baca ayat

Apa yang mendasari definisi atau makna terminologis Syiah di pembahasan yang lalu (Baca: Makna Syiah - 1) adalah keyakinan pada imamah Ali as dan kelanjutannya pada putra-putranya dari Sayidah Fatimah. Di sana selain Syaikh Mufid, Ibnu Khaldun dan lainnya yang mengisyaratkan hal itu di dalam kitab-kitab mereka,