Situs Resmi Komisi Bimbingan dan Dakwah Syura Ahlulbait Indonesia (ABI)
HomePosts Tagged "cinta" (Page 4)

cinta Tag

Rasulullah SAW bersabada; إذا أحبَّ الله عبداً من أُمَّتي قذف في قلوب أصفيائه وأرواح ملائكته وسكان عرشه محبَّته; ليحبُّوه، فذلك المحبُّ حقّاً، طوبى له ثُمَّ طوبى له، وله عند الله شفاعةٌ يوم القيامة. “Ketika Allah mencintai seorang hamba di antara umatku maka Dia menghunjamkan kecintaan kepadanya pada

Hamba yang mencintai Allah SWT dengan sendirinya akan patuh kepadaNya tanpa disertai keluh dan kesah, sebab cinta itu membuatnya  mati rasa akan beban kepatuhan. Allah SWT berfirman; يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللّهُ بِقَوْم يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّة عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّة عَلَى

Dalam bulan Agustus jelang dan usai merayakan HUT Kemerdekaan negara dan bangsa Indonesia, kita sering mendengar khotbah dan ceramah agama tentang kewajiban mencintai Tanah Air dengan kutipan sebuah hadis "Mencintai Tanah Air adalah bagian dari iman". Terlepas dari pembahasan kritis tentang sanad atau jalur periwayatannya, konten

Zurarah mendengar Abu Abdillah (Imam Shadiq) as berkata: Al-Qaim mengalami keghaiban sebelum (kemunculannya untuk) bangkit. Ia bertanya, Tuanku, seandainya saya mencapai zaman (keghaiban) itu, apa yang harus saya perbuat? Beliau menjawab, Bila kau mencapai zaman itu, bacalah doa berikut: اللهم عرفنی نفسک فانک ان لم تعرفنی نفسک لم

Bahasa mengartikan hubb (cinta) dengan kecenderungan yang kuat. Sedangkan istilah, memaknakannya dengan kecenderungan hati pada yang dicinta. Sesuatu yang tak dicinta, hati takkan cenderung padanya. Kecenderungan ini pun bertingkat-tingkat, dan bila menguat, cinta ini disebut isyq. Kecenderungan batin ini melahirkan rindu bila kekasih tak hadir di

Apa yang mendasari definisi atau makna terminologis Syiah di pembahasan yang lalu (Baca: Makna Syiah - 1) adalah keyakinan pada imamah Ali as dan kelanjutannya pada putra-putranya dari Sayidah Fatimah. Di sana selain Syaikh Mufid, Ibnu Khaldun dan lainnya yang mengisyaratkan hal itu di dalam kitab-kitab mereka,

Kebebasan adalah perkara yang diinginkan oleh semua orang. Namun demikian, sebebas-bebasnya orang tetaplah akan mentok di batasan tertentu. Yakni, tidak mutlak. Kebebasan, pada kenyataannya terkadang membawa manfaat dan atau dapat memenuhi keinginannya. Terkadang juga membawa madharrat baginya. Sebagai contoh, seseorang bebas memilih di antara sekian banyak