Adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul “Tolok Ukur Baik dan Buruk”. Di sini, dua poin yang akan diketengahkan: proposisi aksiomatis dan dalil teori baik-buruk rasional.
Para filosof membagi akal pada: teoritis dan praktis. Akal teoritis mengkonfirmasi pengetahuan yang tidak berurusan dengan perbuatan. Sedangkan yang berurusan
Kasih sayang kepada anak
Cinta ibu kepada anak merupakan efek kebersamaan ibu dan anak dalam kehidupan. Kebersamaan ini menghasilkan perilaku altruistik dan cinta kasih ibu bagi anaknya. Kasih sayang dan cinta juga melazimkan ibu untuk selalu mendukung dan bersedia merawat anak-anaknya. Kodrat keibuan yang melekat
Mengandung
Selain haidh, AlQuran juga mengisyaratkan kesulitan saat mengandung sebagai salah satu ciri-ciri ibu dalam surah Luqman ayat 14:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
Iman artinya memercayai atau membenarkan. Makna teologisnya ialah meyakini keesaan Allah dan kerasulan Muhammad serta hari akhirat. Mengimani kerasulan Sang Nabi Penutup saw, berarti mengimani pula para rasul dan kitab-kitab samawi, juga syariat Islam yang beliau bawa dari Allah swt kepada umat manusia.
Lalu, di manakah
Dawud as, sebagai seorang nabi Allah, tentunya merupakan sosok maksum atau insan yang terpelihara dari segala jenis dosa yang biasa dilakukan oleh manusia-manusia non-maksum. Meski demikian, secara kasat mata beliau dalam bertaubat tak ubahnya dengan manusia biasa, sebagaimana dikisahkan Allah SWT dalam firmanNya;
وَظَنَّ دَاوُدُ أَنَّمَا